Share

Kehilangan Muka

Angel sudah berada di ruangannya. Perempuan itu tengah memijit-mijit pelipisnya dengan siku tertumpu ke meja. Belakangan kepala pusing menjadi penyakit langganannya. Entah kenapa. Mungkin beban pikirannya terlalu berat. Atau bisa jadi karena ia sebenarnya tidak siap dengan kejadian buruk yang datang bertubi-tubi menimpa hidupnya. Mulai dari kedua orang tuanya yang meninggal secara mendadak hingga pada kehidupan pernikahannya bersama lelaki yang sama sekali tidak mencintainya dan tidak bisa menghargainya sedikit pun.

Saat ini waktu menunjukkan pukul satu siang. Namun Angel tidak memiliki keberanian untuk keluar dari ruang kerjanya. Perempuan itu merasa malu. Setelah pertemuan dengan Budi tadi pagi Angel kehilangan muka. Bukan hanya pada Budi lantaran tunggakan pembayaran material, namun terlebih pada para pegawainya. Bukan tidak mungkin cerita tentang Ben yang memiliki kekasih meski sudah menikah berkembang luas pada pegawai yang lain. Bukankah kita tidak bisa mengontrol mulut dan tind
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status