Share

Kopi dan Kita

Batara mengajak Syaila untuk berbicara, keluar dari kedai atas persetujuan Sujadi karena kebetulan Nizam datang dan bisa menggantikan pekerjaan Syaila.

Di sebuah kedai kopi sekarang mereka berada, duduk berhadapan dengan dua kopi yang berlahan uapnya mulai habis, mungkin karena minuman itu tidak kunjung dicicipi pemiliknya sebab sibuk diam tanpa sebuah obrolan yang sebelumnya telah dirancang dalam pikiran.

"Eum ... Bapak mau bicara apa, ya?" Pada akhirnya Syaila menjadi orang pertama yang memecahkan keheningan diantara riuhnya kepala Batara.

"Saya ... Saya ...," ucap lelaki berkacamata itu bimbang.

"Saya?" Dahi si wanita mengernyit. Kepalanya sampai miring menunggu kalimat selanjutnya yang akan Batara ucapkan.

"Saya, ah kenapa kamu keluar dari pabrik? Saya tanya rekan kerja kamu katanya kamu keluar. Dan di CV kamu tidak ada nomor ponsel, saya bingung mau hubungin kamu lewat apa."

Syaila terdiam. Maksudnya, kenapa pria di seberangnya ini terlihat sangat khawatir?

"Saya hanya ingin tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status