”Jin.” Ucap Ling Yiran, “Aku ada di rumah sakit dan belum tahu sampai kapan aku akan berada di sini. Aku akan menghubunginya untuk memberitahunya agar jangan menungguku dan dia bisa makan lebih dahulu.”Ling Yiran menemukan nama 'Jin' didalam daftar kontaknya dan segera menghubunginya.Beberapa saat kemudian, panggilan segera terhubung dan suara Yi Jinli yang sedikit dingin terdengar dari ujung telepon yang lain. "Kak.""Ada yang harus kulakukan terlebih dulu. Aku khawatir aku akan terlambat pulang hari ini. Kau ... kau bisa menyiapkan makan malam untukmu sendiri," ucap Ling Yiran.“Apa maksudmu ada yang harus kau lakukan? Katakan saja kalau saat ini kau sedang ada di rumah sakit.” Sela Qin Lianyi.“Kak, apakah sekarang kau ada di rumah sakit?” sepertinya ada sedikit perubahan di nada suara Yi Jinli.“Aku terjatuh, dan sekarang aku sedang menunggu rontgen di rumah sakit,” jawab Ling Yiran.“Di rumah sakit mana? Aku datang sekarang.” Ucap Yi Jinli.“Kau tidak perlu datang ke sin
Hanya karena perintah direktur rumah sakit, dokter Zhang lebih memperhatikan Ling Yiran.Saat ini, pria itu masuk kedalam ruang konsultasi, menghampiri sosok Ling Yiran, dan berkata kepadanya, "Kak.”"Kau sudah sampai," ucap Ling Yiran. Yi Jinli tiba lebih cepat dari yang diharapkannya."Ya, di jalan ada kemacetan lalu lintas, jadi aku datang terlambat," jawab Yi Jinli.“Dokter, bagaimana hasilnya? Apakah temanku baik-baik saja? Dia didorong oleh seseorang dan terjatuh hingga menuruni beberapa anak tangga saat dia hendak menggunakan tangga jalan," Qin Lianyi, yang berada di sebelahnya, bertanya dengan gugup."Cederanya tidak terlalu serius, tapi ada beberapa tulang yang patah di sekitar pergelangan kakinya. Ini akan sembuh dengan sendirinya setelah istirahat selama satu atau dua minggu, tapi ..." Dr. Zhang ragu-ragu."Tapi apa?" Qin Lianyi terus bertanya."Tapi, Miss Ling, apakah Anda sering terluka dalam beberapa tahun terakhir ini?" tanya dokter Zhang.Ling Yiran tercengang.
Ketika Ling Yiran menyebut nama 'Yi Jinli', tubuhnya menjadi kaku tanpa disadari."Apakah kau membenci Yi Jinli?" dia bergumam.Ling Yiran menghela nafasnya, "Semua orang di Kota Shen telah mengenal sosoknya. Ketika aku mengalami kecelakaan mobil, Hao Meiyu adalah tunangan dari Yi Jinli. Jadi, tentu saja, aku tidak akan keluar dengan mudah. Berapa banyak orang yang ingin menjilatnya? Jumlah orang itu sama dengan jumlah orang yang ingin mendepak ku saat aku jatuh. "Setelah terdiam beberapa sesaat, Ling Yiran berkata dengan ekspresinya yang terlihat seolah sedang mengejek dirinya sendiri, "Kadang-kadang aku berpikir jika bukan Hao Meiyu yang aku tabrak dalam kecelakaan itu, mungkin aku bisa memenangkan gugatan. Apakah aku akan terhindar dari penjara selama tiga tahun dan mengalami semua hal itu? "Ling Yiran tidak marah atau merasa sedih, tetapi ejekan yang dia tujukan terhadap dirinyalah yang membuat Yi Jinli merasa sangat bersalah.Mungkin setengah dari rasa sakit yang pernah L
”Tubuhmu sangat ringan kak,” ucap Yi Jinli. “Apa yang aku katakan adalah benar, walaupun tinggi Ling Yiran lebih dari 160 cm, dan sekarang aku sedang menggendongnya. Aku memperkirakan beratnya kurang dari 45 kg. Sepertinya aku harus memberinya makan yang banyak untuk menaikan berat badannya.Wajah Ling Yiran menempel di punggung Yi Jinli, dan dia bisa merasakan rasa hangat. “Sudah berapa lama sejak terakhir kali aku di gendong oleh seseorang seperti ini? Di ingatanku, ketika aku masih kecil, hanya ibulah yang pernah menggendongku seperti ini.“Hanya saja, aku tidak terlalu mengingat masa laluku.”“Jin, kau sangat baik,” gumam Ling Yiran.“Apakah kakak ingin mengatakan sekali lagi kalau aku sangat baik?” tanya Yi Jinli,“Aku ingin mengatakan bahwa kau adalah seorang adik yang sangat baik. Aku sangat beruntung mempunyai adik sepertimu,” jawab Ling Yiran.“Adik …” matanya berkedip tanpa sengaja.“Dulu, saat aku memulai permainan ini, bukankah posisiku di sampingnya sebagai adiknya?
Didalam apartemen sewaan, Yi Jinli dengan hati-hati menempatkan Ling Yiran diatas sebuah kursi. Kemudian dia pergi untuk memanaskan kembali makanan yang sudah dingin.Qin Lianyi memperhatikan Yi Jinli yang sedang sibuk, hal itu telah membuatnya mengubah sudut pandang mengenai sosoknya. "Dulu aku berpikir tidak baik bagi Yiran tinggal dengan orang asing seperti ini, tapi jelas dia memperlakukan Ling Yiran dengan baik."Jika ada seseorang yang menjaga teman baikku seperti ini, aku akan merasa lega."Qin Lianyi kembali ke rumahnya sementara Yi Jinli dan Ling Yiran menikmati makan malam yang sederhana. Setelah selesai makan, Ling Yiran ingin membereskan meja makan tapi Yi Jinli berkata, "Serahkan padaku. Tolong jangan terlalu banyak bergerak, kak."Pada saat itu, Ling Yiran telah menjadi seorang pengamat.Ketika Yi Jinli selesai merapikan, dia bertanya pada Ling Yiran, "Kakak, apakah kau perlu pergi ke kamar mandi?""Hah?" sejenak Ling Yiran merasa linglung dan kemudian wajahnya meme
"Tetapi jika aku diberhentikan tanpa penghasilan, maka sewa apartemen serta uang untuk makan dan hidup ...""Kau masih memilikiku!" seru Yi Jinli. "Aku akan mendapatkan uang untuk menjagamu, jadi kau tidak perlu terlalu khawatir tentang hal itu."Ling Yiran menatap linglung pria yang berada di depannya. "Meskipun aku tahu dia hanya melakukan beberapa pekerjaan sambilan setiap harinya dan tidak menghasilkan banyak uang, tapi hal-hal yang dia katakan saat ini telah memberikan rasa aman yang belum pernah aku rasakan sebelumnya."Hidupku tidak lagi sepi dan tidak berdaya tanpa dukungan. Aku bisa mengandalkan Jin.""Teleponlah." Yi Jinli membawa telepon ke Ling Yiran.Dia mengerucutkan bibirnya dan menghubungi kepala divisi yang bertanggung jawab atas petugas kebersihan di Pusat Layanan Kebersihan.Dia mengira bahwa kepala divisi akan empersulitnya untuk mengajukan cuti yang cukup lama, tetapi yang paling mengejutkan, ketika Ling Yiran mengajukan cuti selama satu minggu, ketua kelompo
Malam itu, Yi Jinli terbangun oleh teriakan Ling Yiran. Ketika dia menyalakan lampu, dia menyadari bahwa dsaat dalam keadaan tidur dan bibirnya menggumamkan sesuatu dengan pelan.Tapi suaranya terlalu lembut untuk didengar dengan jelas."Kakak!" dia memanggilnya. Yi Jinli kemudian mengangkat tangan dan memegang pelipis Ling Yiran. Dia memeriksa dahinya yang dingin serta berkeringat dan suhu tubuhnya pun terasa tinggi.Yi Jinli buru-buru memeras handuk yang dibasahi air hangat dan menyeka dahi Ling Yiran.Tapi mata Ling Yiran masih tetap tertutup dan dia masih menggumamkan sesuatu.Tidak peduli bagaimana Yi Jinli memanggilnya, mata Ling Yiran tidak pernah terbuka.Yi Jinli mengerutkan bibir tipisnya dan kegelisahan menyebar di dalam tubuhnya. Dia sempat merasa bingung, bagaimana cara membuat Ling Yiran merasa lebih nyaman."Mungkin ini pertama kalinya aku merasa khawatir terhadap seorang wanita."Dia mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi nomor sekretarisnya, Gao Congmin
Tapi Gao Congming segera mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak membuat anggapan yang bodoh. "Ini bukanlah sesuatu yang harus aku duga."Gao Congming dengan pelan menutup pintu apartemen sewaan. Di dalam rumah, Yi Jinli masih mengamati wanita yang masih tertidur lelap dan meletakkan obat di tangannya di dekat bibir Ling Yiran yang agak kering. "Jadilah anak yang baik dan minum obatnya."Namun, tanpa sadar Ling Yiran menutup bibirnya lebih erat. Yi Jinli bahkan tidak bisa memasukkan pil obat itu, apalagi menyuruhnya untuk menelannya.Bibir tipis Yi Jinli ditarik menjadi garis lurus. Kemudian dia memasukkan obat ke dalam mulutnya dengan air dan menundukkan kepalanya agar lebih dekat ke bibir Ling Yiran.Yi Jinli menekan bibirnya ke bibir Ling Yiran dan menggunakan ujung lidahnya untuk membuka mulut Ling Yiran, mendorong pil ke dalam. "Bukannya tidak ada cara lain, namun, entah kenapa, aku bisa menggunakan teknik ini untuk membuatnya meminum obat itu."Meski pil obat sudah ada di m