Share

Bab 13

Kulihat jam di dinding klinik sudah menunjukan pukul setengah 6 sore, bibik tampak sudah resah menunggu hujan reda, beliau pasti memikirkan soal kudapan takjil di rumah.

"Tenang Bik, biar untuk takjil kita beli saja," ucapku.

Seketika wajah bibik berubah tenang.

"Kalian masih di sini?"

Aku menoleh, Dokter Fauzan ternyata sudah berdiri di samping kami.

"Eh iya Dokter, belum sempat kami pergi hujan sudah turun sangat deras."

"Mau bareng saya? Tenang saya antar sampai depan pintu."

"Tidak Dokter, terimakasih, kami akan tunggu sampai hujan reda," tolakku sungkan.

"Ini sudah hampir masuk waktu buka puasa loh," ucapnya lagi sambil melihat arloji di pergelangan tangannya.

Aku menengok ke arah bibik, bibik mengangguk pelan.

"Ya sudah Dok, jika Dokter Fauzan tidak keberatan kami akan ikut menumpang pulang," ucapku akhirnya.

Syukurlah akhirnya aku dan bibik bisa segera pulang berkat kebaikan Dokter Fauzan, aku tidak tahu kalau kami tidak menumpang di mobilnya mungkin kami tidak akan bisa cep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status