Share

Bab 53

Indira merasa kesusahan untuk bernapas karena Aryo begitu kuat memeluknya. Wanita itu melepaskan pelukannya. Pria itu membungkukkan badannya di depan Indira hingga membuatnya tak nyaman. Jemarinya mendorong bangkunya ke belakang agar ia bisa menghindar.

“Kamu mau ngapain, Mas?”

“Apa perlu aku sujud di kakimu agar aku bisa membuktikan rasa cintaku padamu? Betapa aku mengkhawatirkan keadaanmu. Apa masih ada tempat yang lebih nyaman untuk berbagi cerita selain kepada pasangan sendiri?”

Wanita itu tercengang atas ucapan Aryo. Matanya bersitatap dengannya. Tangan Aryo meraba ke bawah hendak mencari bunga yang terjatuh.

“Mas kok ngomongnya begitu.”

“Kamu aja nggak percaya sama, Mas,” jawabnya seraya bangkit dan kembali duduk di kursi kemudi. Sementara Indira membetulkan bangku ke posisi semula. Ia menghembuskan napas lega sembari mengusap dada.

“Aku percaya kok sama, Mas.”

“Kalau percaya, berarti kamu bisa cerita sama, Mas,” ucap Aryo.

Indira tersenyum dan mengangguk. Senyum di bibir A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status