Bukan Istri Bayaran

Bukan Istri Bayaran

Oleh:  Nayla  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
18 Peringkat
119Bab
58.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Rate: 21+ (konten dewasa) Aku terjebak dari situasiku yang sulit, dan hanya dia yang bersedia mengeluarkan aku dari sini. Dia Alister Bagaskara. Sebagai gantinya aku menawarkan diri menjadi istrinya untuk menjaga kehormatanku. Hidupku yang malang menikah dengan pria yang jauh di atas umurku. Pertama kali aku melihatnya, aku benci. Sering waktu aku terbiasa melihat bola matanya. Dan aku tahu aku telah jatuh cinta pada suamiku. Dia yang menarik dari tempaku berpijak.

Lihat lebih banyak
Bukan Istri Bayaran Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Me Nana
ceritanya oklah .
2023-07-12 16:46:28
0
user avatar
Indri saputra
ceritanya baguusss.... bikin baper deh kalo punya suami kayak alister ......
2023-06-07 13:23:25
2
user avatar
Enisensi Klara
keren banget
2021-11-17 20:40:24
3
user avatar
Lannifa Dariyah
bagus ceritanya, mengobok - obok perasaan membacanya.
2021-11-12 01:15:52
4
user avatar
dhe
good bgt.. semua perasaan jd campur aduk.. bisa baper n mewek bombay...
2021-11-03 19:18:40
4
user avatar
Rhill
Bagus bgt critanya
2021-09-22 21:18:42
3
user avatar
Aliffia
Sedih sekali Mila:( semoga Omnya dapat karmaa!
2021-09-22 18:52:02
1
user avatar
RAZILEE
next ceritanya bagus
2021-09-22 07:14:05
1
user avatar
Itsmepiaa
Cerita yang menarik kak
2021-09-20 12:47:58
1
user avatar
mira apriani
baguuuuuus ceritanyaaaa...
2021-09-18 09:07:14
1
user avatar
Asiyah Amin
semangat............
2021-06-26 22:38:55
0
user avatar
Rika Supriyatna
pengen tau kelanjutan ceritanya
2021-06-26 17:10:05
0
user avatar
Asiyah Al Amin
cerita nya bagus
2021-06-25 13:33:33
1
user avatar
Rika Supriyatna
penasaran sama nasib Mila
2021-06-24 23:34:15
0
user avatar
Guratan Rindu
Ya ampun, sad. Kasian Mila-nya. Semangat up terus, Kak.
2021-06-24 09:09:24
0
  • 1
  • 2
119 Bab
Prolog
 Terkadang karena keadaan, terpaksa atau apa pun itu membawa kita pada perjalanan hidup berlika-liku. Seperti aku berada dalam bubble yang tidak ada ujungnya. Entah jam berapa sekarang, mataku tak bisa terlelap dan pikiranku melayang. Dari waktu ke waktu sebenarnya aku berkesempatan untuk kabur di sini, tapi entah mau kemana.Di luar sana seperti tidak ada tempat untukku. Namun lebih dari itu aku tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan pegangan. Hari-hari yang kuhabiskan di tempat ini tidak jauh berbeda dengan keseharian pembantu.Suara petir mengagetkanku.Malam ini hujan lebat, aku menyelimuti tubuhku dengan selimut lalu kulapis lagi dengan handuk. Karena selimut saja tidak bisa menghangatkan tubuhku yang berbaring di atas tikar. Dinginnya lantai menebus tikar menusuk hingga ke tulangku.  Sorot lampu dari cela kayu di atap cukup memberi penerangan di kamarku, setidaknya aku bisa melihat walaupu
Baca selengkapnya
Dipermalukan
POV: Mila  Kuputuskan pulang saat matahari sudah menunjukkan keberadaannya. Semoga saja rumah kosong atau Tanteku sudah pulang dari tempat saudara. Mengingat wajah Om Danu yang buas malam itu membuatku takut untuk bertemu dengannya. Kadang-kadang aku ingin sekali memberi racun tikus di makanannya. Tapi nanti tempatku di neraka.    Kuraba bajuku, sudah kering sendiri setelah semalaman aku memakainya dengan keadaan basah kuyup. Kepalaku terasa sakit dan lemas, ini karena  aku tidur di luar pasti. Semalam aku terduduk di pondok kebun orang, hanya tempat itu yang bisa kudatangi.Aku masuk ke halaman rumah takut-takut. Rumah terbuat dari kayu itu terlihat sepi, jendelanya juga masih tertutup. Takutnya laki-laki brengsek itu masih di dalam rumah. Pintu tiba-tiba terbuka. Dan Tante Gina keluar dengan wajah menyeramkan. Lalu dari belakang pria brengsek itu keluar juga. 
Baca selengkapnya
Pekerjaan Baru
        Pov: MilaKulangkahkan kakiku mengikuti Om-ku, laki-laki bedebah itu. Aku bahkan tidak tahu kemana dia membawaku, untuk pertama kalinya aku pergi dari kampung halamanku. Aku terus mengikuti Omku yang berjalan di depanku. Melewati kerumunan orang-orang yang sedang menari dengan alunan music yang hampir memecah gendang telingaku.       Tanteku memaksaku untuk pergi, orang-orang di kampung mengecapku sebagai gadis liar. Untuk itu aku memutuskan mengikuti kemauan mereka. Kata Omku, aku tidak perlu khawatir tentang tempat tinggal dan isi perutku. Semua sudah tersedia, aku semakin penasaran dengan apa perkerjaanku nantinya.        "Tunggu di sini, saya mau cari bosnya," ucap pria brengsek ini memberi tunjuk kursi kosong. Entah aku ingin sekali memakinya, dia tidak pantas aku sebut pamanku. Tapi ucapan itu tersangkut di tenggo
Baca selengkapnya
Om namaku Karmila
POV: Alister.  Malam ini aku mendatangi club malam langgananku, atas undangan khusus dari Tanaka. Dia si pemilik Club itu, dia selalu memberiku service VVIP. Ya, karena aku mampu membayar untuk harga yang ia berikan dengan persyaratan yang aku ajukan.     Mendengar penuturannya di telpon membuatku bergairah. Mana ada laki-laki yang menolak wanita masih virgin dan polos. Apalagi dia cantik. Katanya sih cantik...  "Inget ya, saya nggak mau kecewa. Kalau ternyata barangnya nggak sebagus ucapan kamu, tahu kan akibatnya?" Wanita itu mengangguk lalu tertawa lebar. Si penyalur wanita malam ini berkata. "Barangnya asli masih ori, banyak bonusnya lagi. Jamin deh sesuai harga. Aku tahu kamu kan suka yang virgin. Umurnya juga masih muda."Banyak bonusnya, yang kayak gini nih yang aku suka. Tanaka paling tahu selera aku, apalagi daun muda. Aku hanya
Baca selengkapnya
Dihalalkan
 Pov: Mila."Pernikahan kita hanya di atas kertas, di rumah kamu adalah perempuan bayaranku."     Ucapan itu terngiang di benakku. Akhirnya aku lepas dari tempat laknat itu. Semua berkat laki-laki yang baru saja menghalalkan aku. Ini semua seperti mimpi bagiku, aku tidak tahu harus bahagia atau sedih dengan pernikahanku. Tapi yang jelas untukku, bertemu dengannya adalah garis hidup yang sudah dirancang Tuhan untukku. Walaupun kasar, ketus, dan dingin aku bersyukur bertemu dengannya. Akhirnya Meira dibebaskan, malam itu saat aku dan Meira mendatangi ruang Tanaka tiba-tiba anak buah Tanaka menyekap Meira dan mengancamku kalau tidak menuruti perintahnya Meira akan dibunuh. Mereka tahu Meira teman yang paling dekat denganku,  gadis itu banyak membantuku hingga aku tidak tega. Dan akhirnya aku tahu Tanaka hanya menggertakku. Mana mungkin mereka membunuh Meira
Baca selengkapnya
Malam pertama
      POV: Mila. "Kamu sekarang tinggal di sini, kita pisah rumah. Kamu tenang aja, rumah ini jauh dari kota masih perkampungan jadi nggak ada yang gangguin kamu. Sekali-kali aku akan jenguk kamu." Aku mengerjap bingung. "Kita tinggal terpisah Om?" tanyaku.      "Iya, kenapa? Kamu mau tinggal dengan aku? Aku ini pengacara terkenal, Mila. Keluargaku pasti marah besar tahu aku menikahi pelacur. Makanya kamu harus disembunyikan."       Rasanya bumi berhenti berputar dari porosnya. Aku memang tinggal di Club malam, tapi Om aku bukan pelacur. Tadinya aku ingin mengajak Omku ziarah ke makam orang-tuaku. Ucapan dia menyadarkan aku kalau pernikahan ini tidak ada, dinikahi saja sudah syukur.      Aku mengambil air hangat untuk membasuh kakinya, perjalanan kami sangat panjang dia pasti capek me
Baca selengkapnya
Kucingku
POV: Alister. "Mila! Bangun... sudah pagi kamu masih tidur aja. Jangan jadi pemalas kamu... " Aku mengguncang tubuh Mila yang masih terbungkus selimut. Aku tahu dia ini pura-pura tidur, pasti mau menghindar dari tugasnya."Mila!""Om, udah pagi ya," gadis itu akhirnya menjawab. Perlahan matanya terbuka. Apa dia lupa semalam pingsan hanya karena tersentuh juniorku yang menegang? Megang saja pingsan apalagi melihatnya. Belum lagi di masukin. Sepertinya aku harus punya strategi panjang, supaya Mila cepat bertubuh dewasa pikirannya.Aku menarik selimut yang menutupi tubuh Mila, balas dendam karena dia aku jadi main solo sambil mandangin dia tidur. Pingsan apa pura-pura tidur, jadi curiga."Malah tidur lagi! Nggak usah pura-pura tidur Mila, jangan karena aku nikahin kamu jadi ngerasa nyonya besar. Kamu ngaca, tinggal disini harus tahu diri." Aku menendang kakinya pelan, matanya terbuka l
Baca selengkapnya
Wanita suamiku
 POV: Mila.   "Apa sih yang bisa aku harapin dari kamu," suara Alister bernada tinggi.  Dia sedang berkacak pinggang di depanku. Sedangkan aku fokus pada bulu halus pada garis lurus dekat udelnya. Semua karena kebakaran yang aku ciptakan di dapur. Om jadi membuka bajunya lalu direndam ke air untuk mematikan api. Secepat itu gerakannya seakan tahu aku membuat rumahnya hampir hangus.Aku heran tahu darimana dia kegiatanku di rumah. Kebakaran ini terjadi karena aku yang kurang hati-hati, kemarin aku sudah bisa memakai oven tapi hari ini aku sedang apes."Mila! Kamu denger gak sih aku ngomong apa?" suaranya pelan namun mampu membuatku tertunduk dengan tangan gemetar.      "Maaf Om, Mila nggak sengaja."  "Lain kali pakai otak! Kamu kenapa nggak masak pakek kompor gas aja? Ngapain pakek oven kalau nggak ngerti makeknya. Udik-udik aja, nggak
Baca selengkapnya
Tukang gosip
      POV: Mila. Sepagi ini aku sudah bangun, sengaja supaya punya waktu banyak untuk memandangi laki-laki  yang masih nyenyak tidur di sampingku. Bulu matanya lentik, bibirnya merah pucat tidak seperti kebanyakan laki-laki yang merokok. Walaupun dia dingin dan ketus, tapi aku senang sekarang punya seseorang dalam hidupku. Tanganku berhenti menyentuh keningnya, alis matanya naik tiba-tiba untung saja Omku masih terlelap.       Aku tersenyum lalu bergegas turun dari tempat tidur, pagi ini aku akan membuat sarapan spesial untuk Om. Omelet sayur, masakan pertama kesukaan Om yang berhasil kupelajari. Kocok telur, bumbui dengan bawang putih, garam, dan merica. Lalu kurebus bayam sampai layu, kemudian peras airnya dan iris hingga halus.  kucampur wortel, brokoli, dan bayam ke dalam telur. Tambahkan tepung terigu yang sudah dilarutkan dengan sesendok makan air.   &nb
Baca selengkapnya
Bersama
     POV: Alister. Sebenarnya apa yang kulakukan sekarang? Mengikuti pasangan yang terlihat sedang kasmaran? Kezia dan Fabian sedang bercakap-cakap sambil tertawa. Kami sedang berada di butik Kezia, dia ingin aku menjadi modelnya untuk pakaian item laki-laki. Wajah tampan dan badanku yang atletis membuat Kezia memintaku untuk membantunya. Lagi-lagi aku tidak bisa menolak permintaan Kezia, hanya wanita itu yang mampu membuatku berkata 'Iya'      Aku mendengus kesal, nyatanya bukan hanya aku tapi Fabian juga diminta datang untuk memberikan komentar. Komentar? Aku kan pengacara, jelas ucapanku lebih terpakai daripada pengusaha seperti dia. Mataku terus saja mengawasi mereka sambil bergaya di depan fotografer.     Setelah selesai aku meminta Kezia membayarku dengan mengajakku makan di restoran Jepang. Alih-alih ingin berduaan dengan Kezia, Fabia malah ikut juga.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status