Share

Awal Kehancuran

'Aku tidak tahu mengapa jalan yang kulalui begitu terjal. Terkadang aku berpikir, hadiah apakah yang akan Tuhan siapkan sehingga mengujiku begitu hebat'

"Leana Pramita"

"Leana baik-baik saja di sini, kalau Ayah gimana?" Leana memperlihatkan setengah wajahnya, dia tidak mau jika sang ayah khawatir.

"Ayah baik-baik saja, Sayang. Tadi Ayah juga sempat telpon Arsen."

Leana tersenyum simpul Namun, raut keceriaannya hilang ketika ayahnya tak sengaja mengangkat telapak tangannya. "Ayah beneran kerja di kantor? Aku tidak mau Ayah berbohong, apalagi sampai bekerja kasar."

Bagus tersentak kecil, dan itu tak lepas dari pengamatan Leana. Tetapi dengan segera Bagus mengubah raut wajahnya. Tak ingin membuat sang putri curiga.

"Tentu, Sayang. Ayah sedang istirahat. Ini juga—" Perkataan Bagus terhenti kala ada yang memanggilnya. "Kesayanganku, maaf. Ayah harus menutup panggilannya. Nanti Ayah hubungi lagi, ya?"

Mata Leana berkaca-kaca, entah mengapa dia begitu rindu pada sosok ayahnya. "Ri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status