Share

Merasa Tersisihkan

Leana makan dalam keheningan, dia begitu kasihan pada dirinya sendiri. Bagaimana tidak, Elvano yang cuek dan dingin terlihat acuh tak acuh. Sementara Zelina serta mama mertuanya terus saja bercanda ria.

"Vano, mau nambah ikan tidak? Kamu 'kan suka sekali ikan kuah kuning." Zelina bertanya pelan, sedangkan Elvano menggeleng singkat.

"Sayangnya Tante ini memang perhatian sekali, andai kamu yang jadi menantu Tante, pasti—"

"Ma, bisa kita makan dengan tenang?" sela Elvano lembut, dia menatap mamanya dalam.

Leana yang mendengar itu hanya mengerjap pelan, prasaannya semakin tak menentu kala mama mertunya mendelik sinis ke arahnya.

"Tentu," balas wanita paruh baya itu, lain halnya dengan Zelina yang langsung memasang raut sedih.

"Maaf, Vano. Apa kamu terganggu dengan kehadiranku?"

"Tentu tidak, Sayang. Vano memang seperti itu, kamu tahu sendiri dia tidak bisa dengan suasana bising. Santai saja oke, kamu sahabatan dari kecil sama Vano. Mana mungkin dia terganggu oleh kehadiranmu, kecuali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status