Share

Bab. 106. Sayang

"Kakak, kakak."

Ketika Karen melihatku jatuh berguling-guling di lereng bukit, dia sangat cemas dan ingin segera menyelamatkanku, akan tetapi tanpa sengaja kakinya pun ikut tergelincir.

Aku pun jatuh terguling, kepalaku mengenai batu, lalu pingsan.

"Kakak, kakak."

Karen merangkak menuju ke arahku dan memanggil namaku berkali-kali, kepalanya pun ikut menabrak batu sedetik kemudian karen pingsan.

Sementara itu di dalam istana Dewa Bumi para bayi tampak riang bermain-main.

"Kakak-kakakku, adik sudah bersembunyi, datang dan carilah."

Seorang bayi perempuan berkata bahwa dia bersembunyi dan meminta keenam kakaknya untuk mencarinya.

Keenam bayi lelaki itu saling memandang dengan senyum menawan di wajah mereka.

Keenam anak turun dari tempat tidur dan mulai mencari adik perempuannya secara terpisah.Ada yang mencari ke bawah tempat tidur, lemari, atau salah satu dari mereka pergi ke meja dan menemukan adik mereka.

Setelah bermain, beberapa bayi merangkak ke tempat tidur.

"Kakak, aku merindukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status