Beranda / Rumah Tangga / Bukan Mimpi, Aku Kembali / Menyelesaikan & Mendapatkan Masalah Baru

Share

Menyelesaikan & Mendapatkan Masalah Baru

Penulis: Kak_Anis07
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-17 09:41:48
Sejak pagi Aruna menyamar sebagai karyawan cabang bersama Vidi. Tidak ada yang curiga dengan keduanya, Vidi mendapatkan info jika karyawannya disini memang sering keluar masuk. Sehingga wajar jika ada karyawan baru setiap bulannya.

"Apa yang kamu dapatkan di ruangan Bu Lisa?" tanya Aruna yang baru saja menikmati makan siang mereka.

Vidi sejak pagi menyamar menjadi OG di kantor bagian atas. Sengaja dia mengambil peran itu agar bisa masuk keruangan Bu Lisa dan ruang arsip.

"Seperti yang kemu inginkan, aku sudah mengecek beberapa dokumen mencurigakan. Diantaranya bukti transaksi ilegal dengan PT Agra Tama. Ini tidak ada dalam laporan ke pusat. Karena aku sendiri yang menandatanganinya." Lapor Vidi dengan jelas. Tidak ada panggilan formal lagi, tentu atas permintaannya Aruna. Membuat mereka terlihat lebih dekat dalam berinteraksi.

"Baik kumpulkan bukti, setelah makan siang kita datang secara terang-terangan." Perintah Aruna membuat Vidi bergegas memeriksa ulang bukti yang sudah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bukan Mimpi, Aku Kembali   Gagalnya Rencana Pernikahan Helena

    "Papa, ini keterlaluan!" Tante Adelia yang sejak tadi diam menyaksikan pembicaraan kakek dan Helena kini membuka suara. Wajahnya diliputi ekspresi marah bercampur kecewa. Tatapannya langsung tertuju pada Helena, Gama dan Tante Lisa secara bergantian. Itu membuat semua orang menatap balik Tante Adelia penuh kebingungan. "Ada apa, Adel? Kenapa kamu berteriak seperti itu?" nenek yang sejak tadi diam kini turut membuka suara. Tante Adelia mendekati nenek, menunjukkan ponselnya yang sedang menampilkan sebuah video durasi panjang. "Lihat ini, ma." "Ya Tuhann... aku tidak mau melihatnya. Itu menjijikkan." Kata nenek memalingkan wajah. "Kenapa nek? Apa yang menjijikkan?" tanya Bastian mengambil ponsel mamanya dan melihat isinya. Mata Bastian melotot seakan terkejut melihatnya. Dimatikan ponsel mamanya lalu bangun dan mendekati Helena. PLAKK"Ahhhh... " teriak Helena kesakitan. "Benar-benar menjijikkan. Aku sudah menahan diri sejak lama atas kelakukan mu ini, Helena. Jika bukan menghar

  • Bukan Mimpi, Aku Kembali   Makan Malam Bersama

    "Arunaaaa... " Panggil seorang pria turun dari mobil tergesa-gesa.Itu Kak Rei, datang bersama Fatih, sekretarisnya. Wajah pria itu diliputi kecemasan dan langsung memeluk adiknya erat. "Syukur lah kamu selamat." Aruna membalas pelukan kakaknya, dia merasa tenang sekali. Pelukan yang sudah lama tidak dirasa. Dulu setelah menikah dengan Gama, hubungan kakak adik menjadi buruk. Kak Rei selalu mengatakan jika Gama selalu merugikan perusahaan. Namun karena cinta, Aruna terus membela Gama dan percaya jika suaminya masih tahap belajar. Dan sejak itulah mereka tidak pernah menjalin komunikasi. Ayahlah yang menjadi perantara keduanya. Itu membuat Aruna sangat menyesal dan berjanji hidupnya kali ini tidak akan mengecewakan keluarganya."Kak, aku baik-baik saja." Kata Aruna melepaskan pelukan mereka. "Kak Rei kenapa bisa sampai sini?" ujarnya heran, karena jarak kantor kakaknya cukup jauh dari sini."Sejak siang tadi perasaan ku tidak tenang memikirkan kamu. Luz juga menyatakan agar aku menyu

  • Bukan Mimpi, Aku Kembali   Menyelesaikan & Mendapatkan Masalah Baru

    Sejak pagi Aruna menyamar sebagai karyawan cabang bersama Vidi. Tidak ada yang curiga dengan keduanya, Vidi mendapatkan info jika karyawannya disini memang sering keluar masuk. Sehingga wajar jika ada karyawan baru setiap bulannya. "Apa yang kamu dapatkan di ruangan Bu Lisa?" tanya Aruna yang baru saja menikmati makan siang mereka. Vidi sejak pagi menyamar menjadi OG di kantor bagian atas. Sengaja dia mengambil peran itu agar bisa masuk keruangan Bu Lisa dan ruang arsip. "Seperti yang kemu inginkan, aku sudah mengecek beberapa dokumen mencurigakan. Diantaranya bukti transaksi ilegal dengan PT Agra Tama. Ini tidak ada dalam laporan ke pusat. Karena aku sendiri yang menandatanganinya." Lapor Vidi dengan jelas. Tidak ada panggilan formal lagi, tentu atas permintaannya Aruna. Membuat mereka terlihat lebih dekat dalam berinteraksi. "Baik kumpulkan bukti, setelah makan siang kita datang secara terang-terangan." Perintah Aruna membuat Vidi bergegas memeriksa ulang bukti yang sudah

  • Bukan Mimpi, Aku Kembali   Rahasia Gama

    Hari itu selepas pulang kuliah, Gama tidak sengaja menabrak pengendara motor di pinggir jalan. Kondisi motor ringsek parah dibagian belakang. Sedangkan pengendara terlempar beberapa meter kedepan. Gama bergegas keluar dari mobil dan menghampiri korban. Dari jauh sudah terlihat seorang pria yang sepertinya seusia dengannya. Pria itu melepaskan helm dengan susah payah lalu menoleh ke arah Gama. Wajahnya terlihat jelas, mata sipit berwarna coklat. Gama mendadak panik dan ketakutan saat melihat darah segar mengalir dari kepala pria itu membasahi dahi. Dan tiba-tiba pria itu pingsan. Gama takut kecelakaan ini membuatnya masuk penjara karena kebut-kebutan dijalan. Melihat belum ada siapapun yang melintas, dia memutuskan segera meninggalkan tempat kejadian. Membiarkan pria itu tergeletak begitu saja dipinggir jalan. Bertahun-tahun Gama menutupi rahasia ini sendiri. Orang tuanya juga tidak tahu. Gama menganggap semua telah selesai karena tidak ada siapapun yang mencarinya untuk membahas k

  • Bukan Mimpi, Aku Kembali   Kepulangan Helena

    "Kakek mengundang kita makan malam, katanya Helena tadi pagi pulang bersama calon suaminya dan bersedia merawat papanya." Kata Ridwan menyampaikan pesan tersebut kepada anak-anaknya. "Calon suami? Siapa?" Ujar Kak Rei sambil menyuapi Mecca roti. "Ayah juga tidak tahu, kakek tidak menjelaskan lebih detail. Tapi nanti malam kita akan mengetahuinya, karena keluarga calon suaminya juga akan datang." Jawab Ridwan. Kak Luz yang baru datang tiba-tiba menyahut. "Aku rasa pria yang menjadi calon suami Helena tidak waras. Karena mau dengan wanita problematik seperti itu." "Aku juga memiliki firasat buruk akan hal itu." Tambah Kak Rei menanggapi perkataan istrinya. "Apapun itu semoga keluarga kita tidak ikut terkena getahnya." Balas Ridwan penuh harap. "Kalian tenang saja, apapun yang terjadi dengan Helena, bukan tanggung jawab kita." Aruna yang sejak tadi diam baru membuka suara dan menyakinkan keluarganya. "Helena memang licik, tapi mau selidik apapun dia, pasti memiliki celah untuk dij

  • Bukan Mimpi, Aku Kembali   Bertemu Tuan Muda William

    Tatapan dari pria mata coklat itu membuat jantungku terus berdetak kencang. Tidak tahu kenapa, yang jelas aku rasa dia mengenalku. Wajah yang awalnya datar, perlahan menampakkan senyum indah. "Lupa denganku?" ujarnya, dan Aruna mengangguk pelan. Tangan pria itu mengisyaratkan Aruna untuk duduk di seberangnya. "Benar kata papa, kamu masih tetap sama. Dilain waktu, datanglah ke rumah. Mama pasti senang melihatmu." "Maaf, kamu siapa? Apa kita sebelumnya pernah bertemu dan mengenal dekat? Aku benar-benar tidak mengingatmu." Aruna memberanikan diri bertanya, dia sungguh penasaran dengan siapa kini bicara. Pria itu hanya tersenyum, namun enggan untuk menjawab. Pandangannya beralih pada asistennya, Max. Melihat tatapan atasannya, Max segera mengambil alih bicara. "Maaf, Nona Aruna. Dia adalah Tuan Muda William. Andrew Jeff William, putra tunggal Tuan William. Mungkin anda lupa, jika dulu kalian pernah bertemu di Los Angles saat anda baru lulus SMP. Kalian dulu cukup dekat, namun karena

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status