Share

18 - Namanya Xera Kayaknya

Dan tahu tidak apa yang menyenangkan? Ternyata kami bertemu lagi di antrian kasir, aku sesekali menoleh ke belakang untuk melambaikan tangan padanya, di balasnya dengan senyuman sopan.

Apa aku seceria itu ya? Padahalkan di belakangku bukan langsung dia, melainkan ada bapak-bapak satu terus di belakangnya lagi ada ibu beserta anaknya, setelahnya barulah dia.

Kini giliranku, aku menunggunya selama beberapa menit barulah membayarnya jadinya aman.

Tak langsung pulang, aku malah duduk di depan supermarket berniat menunggu perempuan itu. Saat dia keluar, aku segera berdiri menghampirinya agar kami bisa berkenalan atau bahkan ke tahap tukar nomor ponsel.

Sejauh ini, aku belum menemukan teman yang sesuai dan dialah orangnya. Tipe teman impianku banget pokoknya.

“Gue kira lo dah pergi.” Dia sangat mengagumkan.

“Haha belum, masih menunggu taksi jemputan. Mau temenin aku menunggu engga? Aku takut sendirian soalnya baru banget di kota

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status