Share

9 - Mencoba Mencari

“Jangan bilang Anda mau mencarinya dengan status dan wajah baru? Saya tahu keluarga Anda terkenal dengan keahliannya mencari orang, tapi Anda yakin mau mencari orang yang sudah terkubur?” Feira tertawa sebentar, membuka gambar-gambar hasil otopsi Nadhila.

“Apa yang membuat Anda begitu yakin, mayat itu bukan Nona kami?”

Tunangan dari Nadhila itu mengeluarkan ponselnya memperlihatkan foto hasil pemotretan milik Nadhila setahun lalu saat mereka jalan-jalan ke Bali. Austin memperbesar bagian lengan atasnya, terdapat bekas luka memanjang hingga pundak atas.

“Anda tahu alasan Nadhi tidak pernah menyepakati brand pakaian yang terbuka kan? Atau pemotretan yang harus memperlihatkan lengan kanannya? Karena luka ini.”

Feira dengan cepat memeriksa gambar hasil otopsi sebelah kanan, tidak ada. Bagian lengan kanannya hanya terbakar sedikit tapi warna kulitnya masih terlihat jelas. Sama sekali tidak ada tanda bekas luka di sana.

“Saya dengan hati-hati bertanya pada pihak kepolisian, mereka tidak menemukan tanda bekas luka di manapun. Hatiku mengatakan dia masih ada di suatu tempat.”

“Anda mencurigai Tuan Alvis yang melakukannya?”

“Bukankah mereka sahabatan saat SD sampai SMA? Tapi akhirnya berpisah karena Nadhi kuliah di luar negeri. Jadinya Alvis pacaran dengan Nabhila dan menikah, bukankah jelas?”

Feira memijat pelipisnya, “Mereka memang sempat dekat, sangat dekat. Tapi semua terpatahkan saat saya melihat sendiri bagaimana cintanya Tuan Alvis pada istrinya. Mereka bersama selama 6 tahun lamanya. Mereka pacaran dari umur 20 tahun hingga umur sekarang,  semua orang tahu bagaimana terobsesinya Tuan Alvis pada istrinya, Anda pikir masuk akal mengatakan bualan ini?”

“Sayang! Hari ini aku happy ketemu sama Mba cantikku. Tapi tahu engga? aku rada risih pas ketemu suaminya, liatin aku aneh banget. Ups! Ini rahasia kita! Oke? Haha, love you sekebon.”

Voice note itu membuat Feira menatap Austin dengan cepat.

“Ayangkuh! Cintaku! Hihi. Aku ada pemotretan hari ini di kawasan kantornya kak Alvis. Orangnya rada aneh, kayak apa ya? Udahlah, diakan kakakku juga. Eh kamu di mana? Katanya mau ke sini, sama aku. Sebel deh! Tapi tenang, ada my friends Xera!” setiap ada Voice note Nadhi yang menyebut Alvis, Austin selalu memberinya tanda bintang.

“Anda pikir ini masuk akal?”

Dan Feira bingung mau menanggapinya bagaimana, pasalnya bukti ini tidak bisa ia sangkal. Ia kira selama 2 bulan ini Austin hanya membual atau setidaknya bentuk lukanya karena tunangannya meninggal.

“Capek banget tahu engga? mana kamunya engga ke sini lagi. Xera juga sok-so’an nemenin eh malah keluar bareng yang lain. Nyebelin tahu engga, mana akunya tunggu lama banget lagi. Aku males nelepon jadi Vn saja. Sayang! Jangan lama-lama, aku risih diliatin terus sama Kak Alvis. Orangnya mirip psikopat tahu! Mau ku tonjok tapi takutnya Mba marahin aku katanya engga sopan sama kakak ipar. Eh panjang banget? Bodoamat, aku bosen sekaligus ngeri ih! Mana sih?”

Voice note lain kembali Austin putar, ada gunanya juga ia membintangi semua VN Nadhi yang ada nama Alvis di dalamnya.

“Jadi Anda maunya apa?”

“Saya mana mungkin menggunakan koneksi keluarga karena ayahku pasti langsung tahu, tapi jika Anda yang melakukannya pasti ada jawaban. Biarpun butuh waktu 10 tahun sekalipun akan saya lakukan asalkan bisa mendapatkan Nadhi kembali. Dan saya mau ini rahasia kita.” Austin mengantongi ponselnya.

“Jadi, Anda berpikiran kecelakaan ini disengaja oleh Tuan Alvis demi membunuh istrinya dan mendapatkan Nona Nadhila?”

“Saya tidak mengatakan kecelakaan ini adalah karenanya, bisa jadi sudah takdirnya kecelakaan itu terjadi. Saya tahu betul bisa jadi dia mencintai istrinya dengan sangat, dan hanya tersisa perasaan lama pada Nadhi. Bisa saja di luar sana, dia menjadikan Nadhi menjadi istrinya.” Katanya tanpa membalikkan badannya.

Feira membulatkan matanya, “Mana mungkin. Sikap mereka berbanding terbalik.”

“Seperti kata Anda, jika memang bisa di selamatkan maka hanya ada wajah baru dan sikap baru. Dan bisa saja spekulasi saya benar.” Austin pergi dari sana.

Feira membekap mulutnya tak percaya. Bagaimana jika Austin benar?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status