Share

Mengurus Mertua

Suasana pagi ini sedikit berbeda. Aku jadi lebih sibuk. Selain mengurus Alvin, aku juga harus mengurus Ibu mertua. Baru kali ini aku merasa benar-benar menjadi seorang menantu.

"Katanya kamu carikan perawat buat Ibu, May. Nanti kamu terlambat pergi kerjanya." Ibu Rafael menatap heran saat aku menyuapi beliau sarapan.

"Orangnya belum datang, Bu. Lagian aku juga nggak setiap hari bisa ngurus Ibu kayak gini, kan."

Aku tahu beliau merasa sungkan. Mau bagaimanapun aku berusaha menepis perbedaan kami, tetap saja di mata beliau kami berbeda. Kami adalah si kaya dan si miskin.

"Ibu bisa makan sendiri, May. Kamu berangkatlah kerja. Ibu nggak enak kalau kamu terlambat nanti." Lagi, Ibu memintaku pergi.

Aku menghela napas.

"Sudah, Ibu habiskan dulu makannya, ya. Nanti kalau aku udah berangkat kerja, Ibu minta tolong sama perawat saja. Sebentar lagi dia pasti sampai." Se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status