Share

Bab. 3 Rasa yang Sama

Author: Layli Dinata
last update Huling Na-update: 2022-11-27 13:33:17

“Ha?” Kinara terkejut membolakan matanya.

“Ceritakan sama saya, siapa itu Keny.” Sekali lagi, Kenzo menanyakan pertanyaan yang sama.

Dia paham jika wanita yang berada di hadapannya itu tengah terkejut.

“Ke-keny?”

“Iya. Saya dengar kau menyebut nama itu tadi.”

“Di-dia mantan kekasih saya.”

Kenzo manggut-manggut seraya menikmati nasi gorengnya. “Mantan? Berarti sudah putus? Dia yang putusin kamu?”

Kinara menggeleng. “Saya yang putusin dia.”

Kenzo meminum minumannya hingga separuh, lalu melanjutkan lagi menikmati nasi gorengnya. “Okay. Kamu putusin dia, berarti dia pria brengsek atau memang kamu sudah memiliki pria lain?”

Mata Kinara berkaca-kaca. “Bukan. Bukan seperti itu. Keluarga saya tidak menyukainya dan … ada satu hal yang tidak bisa saya jelaskan.”

Kenzo menatap tajam Kinara. Dia ingin menuntut jawaban dari wanita itu, tetapi Kenzo segera menahannya. Dia masih ingin menjalankan rencana untuk menyiksa Kinara. “Kamu sempat mengira saya ini Keny. Apa saya mirip dengannya?”

“Tidak hanya mirip. Tetapi seperti pinang dibelah menjadi dua,” kata Kinara sebelum tersenyum getir.

 “Yah, mungkin benar apa kata orang. Di dunia ini, ada 7 orang yang sama persis. Mungkin, saya adalah salah satu yang mirip dengan Keny.” Kenzo meletakkan sendoknya di piring, lalu mengelap mulutnya menggunakan tisu. “Terima kasih untuk makanannya, saya mau ke atas. Kalau butuh apa-apa, bisa panggil pelayan di sini.”

 Kinara mengangguk dan menatap punggung kekar itu hingga menjauh.

*****

Usai mandi, Kinara turun ke lantai dasar. Dia ingin membantu pekerjaan Ana ataupun Zana.

Sudah merasa membaik, Kinara menjadi tidak enak jika harus ongkang-ongkang kaki di mansion ini.

Namun, Kinara terkejut saat melihat Kenzo yang sedang duduk bersila kaki sembari membaca Koran harian. Penampilan pria jakung itu memang terlihat seperti bos besar yang berkharisma. Sungguh sangat berbeda dengan Keny.

“Selamat pagi, Pak.”

 Kenzo melirik sekilas, lalu kembali fokus dengan bacaannya. “Pagi. Kamu sudah membaik?”

“Sudah, Pak. Saya hendak ke dapur. Ingin membantu pekerjaan Mbak Ana. Menumpang tanpa berbuat apapun membuat saya tidak enak.”

Kenzo melipat Koran dan meletakkannya di meja, lalu menurunkan kakinya. Pria berlesung pipit itu menatap tajam Kinara. “Silakan duduk dulu.”

 Kinara sempat terkejut, tetapi dia berusaha tenang. Wanita berambut sebahu itu mengikuti perintah Kenzo. Sambil meremas tangannya, Kinara menunggu Kenzo berkata lagi.

 “Kamu di sini, apa keluargamu tidak cemas?” tanya Kenzo membuat Kinara mendongak.

Mata wanita itu kini berkaca-kaca. Terlihat ketakutan di sana–apakah dia akan diusir?

“Ah, jangan salah paham. Saya tidak mengusir kamu. Saya hanya tanya, apa keluargamu tidak mencari?” ucap Kenzo lagi.

“Tentu mereka mencari saya. Tapi, saya tidak mau pulang, Pak. Saya hanya akan dinikahkan dengan Abas Sebastian sebagai penebus hutang nantinya. Sungguh, pria bernama Abas itu pria cabul.”

“Benarkah keluargamu sekejam itu?”

Kinara bingung. Haruskah dia membuka aib keluarganya? Tetapi dia tidak punya pilihan lain. Dia butuh Kenzo membiarkannya tinggal di sini sementara waktu. Setidaknya, sampai dia menemukan jalan lain.

“Maaf jika terdengar curhat. Tapi, papa saya hanya terpengaruh oleh Mama Mega–mama tiri saya, sehingga papa saya lebih memprioritaskan adik saya. Jika saya di sini hanya mengganggu, saya akan pergi untuk mencari pekerjaan.”

“Tidak. Bukan begitu. Sepertinya, kamu ingin balas dendam dengan Abas dan juga Mega. Bukan begitu?”

Kinara menatap tajam Kenzo yang selalu seperti cenayang. Bagaimana mungkin pria itu selalu bisa membaca pikirannya? Kinara memang menaruh dendam kepada Mega. Wanita itulah yang membuatnya terpaksa kehilangan Kenny.

“Hmmm,” deham Kenzo menyadarkan Kinara, “apa yang bisa kuperbuat dengan membalaskan dendam itu?”

Seketika mata Kinara membola.

“Balas dendam?”

Kenzo tersenyum smirk. “Sebenarnya, saya ingin mengajak kerja sama dengan kamu. Itupun kalau kamu mau.”

Kinara mengernyitkan dahinya, menunggu kelanjutan ucapan Kenzo.

“Akan kubalaskan dendammu asal kamu juga mau mengikuti keinginanku.”

“Apa itu?”

“Jadi, saya akan menjadi Keny-mu di depan mereka. Saya juga akan bantu membalaskan dendammu, tapi saya butuh seorang istri untuk menggaet klien dari Dubai.”

“Bagaimana cara aku membantumu?” tanya Kinara penasaran.

“Klien saya itu menginginkan rekan bisnisnya dari keluarga baik dan normal. Agamanya sangat tekun. Dari pada mereka mengira saya seorang gay yang selalu ke mana-mana bersama dengan Dirga—asisten pribadi saya, saya berencana untuk menikah. Tetapi, tidak ada calon yang tepat.”

“Anda menginginkan saya sebagai istri kontrak?”  

“No. Bukan begitu! Kita menikah sungguhan. Kamu bisa menganggap saya sebagai Keny.” Kenzo menatap Kinara dalam.

Pria itu mencoba menilai kembali “mantan wanitanya” itu. 

Jika Kinara bersedia, gadis itu memang benar-benar matrealistis, sesuai dengan dugaannya.

Jika tidak, Kenzo tetap akan mencari cara agar kinara mau menikah dengannya dan menghancurkan wanita itu. Sampai mati, Kenzo tidak akan pernah memaafkan wanita ini.

Kenzo terus menunggu, tetapi Kinara hanya diam.

Mata Kinara terlihat memerah karena terus-menerus mengingat Keny akhir-akhir ini.

Entah di mana pria itu? Bagaimana reaksi Keny jika tahu dia hendak menikah dengan pria yang memiliki rupa persis sepertinya? Terlebih ,Kenzo adalah seorang pengusaha yang sukses. Tentu, Keny akan menganggapnya sebagai seorang wanita matre. Sayangnya, Kinara saat ini tak punya pilihan.

“Bagaimana?”

Kinara menyeka air matanya. “Baik. Saya setuju. Tapi, Anda sungguh bisa membalaskan dendam saya kepada Abas dan Mega?”

“Tentu. Dendammu akan tuntas,” jawab Kenzo dengan senyum percaya diri, “tenang saja.”

Kinara tidak tahu bahwa dia akan masuk dari sebuah lubang buaya ke kandang singa yang lapar

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Bukan Pernikahan Kontrak Biasa   Bab. 43 Tidak Tenang

    Sinar mentari menerobos masuk, mengusik tidur nyenyak seorang Kenzo Wirawan. Mata lebar pria tampan itu mengerjab, sembari meraba sisi ranjang yang kosong.Menyadari itu, Kenzo lantas bangun dan mengedarkan pandangan. Mencari sosok Kinara.“Sayang!” panggilnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.Tak ada siapapun di toilet, Kenzo memutuskan untuk turun. Ia menebak, jika Kinara berada di dapur seperti biasa untuk menyiapkan sarapan.“Ana, di mana Kinara?” tanya Kenzo saat melihat ART-nya membawa gagang pel menuju ke ruang kerja.“Tadi ada di taman, Tuan. Menyiram tanaman. Tapi, tadi ada kurir yang nganter paket. Non—“ Ana menggangtung kalimatnya, karena Kenzo sudah berlari dengan menuruni anak tangga.Kenzo berlari menuju ke teras rumah, mencari keberadaan Kinara, lantas ke pos satpam, karena di depan tidak ada sosok istrinya itu.Rasa takut menghantui Kenzo. Mengingat Dirga kini sudah mulai berani.“Di mana Kinara?” tanya kenzo kepada satpam dengan napas ngos-ngosan.“Tadi ke s

  • Bukan Pernikahan Kontrak Biasa   Bab. 43 Rencana Bulan Madu

    “Ternyata Dirga tidak bisa dianggap remeh. Dia terus mengungkit itu. Padahal dia sudah gue kasih posisi yang baik menjadi asisten, tetapi masih melunjak.”Kenzo membuang paket berisikan foto-foto beberapa tahun yang diambil Dirga, saat Kenzo menjadi Keny.Kenzo melirik benda itu di tempat sampah. Ia takut Kinara akan menemukannya. Sehingga, ia memilih untuk membakarnya di halaman belakang, mumpung Kinara masih mandi.“Tuan, apa itu?” tanya Anna yang baru saja pulang dari supermarket.“Bukan apa-apa.Sampah yang tidak berguna.”Mendengar jawaban bosnya yang datar, Anna tahu, mood Kenzo sedang tidak baik-baik saja. Ia memilih pergi dari pada menjdi sasaran amukan dari bosnya itu.Merasa semua sudah melebur menjadi debu, Kenzo memilih untuk masuk, tetapi matanya melebar dengan perasaan was was saat melihat Kinara yang berdiri di ambang pintu.“Na-nara? Sejak kapan kamu di situ?”“Kamu kenapa tegang gitu, Mas? Paketnya isinya apaan?” Kinara mengerutkan dahi.Kini Kenzo yang kelabakan. Bahk

  • Bukan Pernikahan Kontrak Biasa   Bab. 42 Mengulur Waktu

    “Ada apa? Kenapa kamu nangis? Apa aku buat salah?”Kinara menggelengkan kepala. Tersenyum tipis untuk tidak membuat suaminya semakin panik. “Aku baik-baik saja.”Kinara memeluk Kenzo, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kenzo. Seolah pria itu adalah Keny. Meski ini salah, setidaknya dengan ini ia bisa mengucapkan kata maaf. Begitu banyak penderitaan yang suah ia berikan kepada mantan kekasihnya itu. Meski itu tidak akan mudah bagi Keny bisa memberikan maaf kepadanya yang begitu jahat.Kinara berpikir, jika ia adalah wanita terjahat di dunia ini. Meski menahan air matanya untuk tidak luruh, bulir bening it uterus menetes.Hal ini membuat Kenzo semakin panik.“Nara, ada apa ini?”“Aku kangen banget sama kamu, Mas. Aku hanya ingin seperti ini.” Kinara mengeratkan pelukannya. Seakan takut ini akan berakhir.“I-iya, ta-taoi kenapa harus nangis? Aku jadi takut, Nara.”Kinara justru menggelengkan kepalanya. Mulutnya terkunci, namun hatinya bergemuruh. Entah mengapa ia hanya ingin menumpah

  • Bukan Pernikahan Kontrak Biasa   Bab. 41 De Javu

    Kinara berencana untuk membuatkan kue untuk Kenzo. Selama ini, ia melihat suaminya begitu lahap memakan makanan yang ia buat.Cheese cake caramel menjadi pilihat Kinara saat ini. Ia tak tahu banyak mengenai makanan kesukaan Kenzo.Tidak, kue itu adalah kesukaan Keny. Kinara memejamkan mata, karena terlalu ceroboh.“Nona, daging ayam ini apa akan dimasak nanti?”“Tolong masukkan itu ke dalam freezer saja, Mbak Ana. Mbak Ana bisa langsung beli dagingnya di super market. Biar saya sendiri yang melanjutkan ini.” Kinara kembali mengaduk adonan kuenya.“Baik, Nona. Saya akan mencari iga sapinya sekarang juga.” Ana mengulas senyuman. Ia meraih tas belanjaannya, lantas pergi dari dapur.Hanya Kinara seorang yang di sana dengan bahan-bahan untuk membuat cheese cake untuk suaminya.Kinara berlonjak, saat ada yang memeluknya dari belakang. Ia lantas menoleh ke belakang, rasa takutnya menghilang saat melihat senyuman Kenzo.“Aku pikir siapa? Tiba-tiba meluk begitu. Kamu bikin aku horor.”Kenzo me

  • Bukan Pernikahan Kontrak Biasa   Bab. 40 Jangan Tinggalkan Aku

    “Kamu adalah yang terbaik.” Kinara memeluk Kenzo dengan erat, sesekali wanita cantik itu menghidu wangi mawar pemberian suaminya. Bahkan wanginya saja mampu menggetarkan hati.“Kamu yang tersayang. Bahkan kamu lebih indahh dari mawar itu, Kinara.” Kenzo memejamkan mata, menikmati kesempatan seperti ini. Di mana ia bisa libur dan menghabiskan waktu bersama seharian bersama Kinara.“Bagus, Pak Keny!”Buru-buru Kinara melerai pelukannya. Ia menoleh pada Dirga yang baru saja datang dengan senyuman sinis dan tepuk tangannya.“Apa maksud Anda?” Kinara merasa bingung dengan sebutan itu.Dirga tengah menyeringai. “Suamimu itu penipu, Kinara! Harusnya kamu bersamaku. Dia adalah Keny. Mantan kekasihmu yang kamu buang dulu. Tujuannya menikahimu adalah demi untuk balas dendam. Setelah kamu menyerahkan semuanya, dia akan menyampakkanya seperti sampah. Kamu lihat ini.” Dirga menunjukkan selembar kertas.Sebuah gambar lukisan Kinara dan Keny. Gambar itu diambil setahun setelah mereka pacaran dulu. Sa

  • Bukan Pernikahan Kontrak Biasa   Bab. 39 Kamu yang Terpenting

    Kinara tidak habis pikir dengan Kenzo. Suaminya itu benar-benar diluar dugaannya. Ia hanya menitip beberapa benag wol dengan warna putih dan hitam. Namun, suaminya itu membeli satu kardus dengan berbagai warna.“Mas, kamu berlebihan gak sih?” Kinara sampai geleng-geleng kepala.“Ya dari pada salah, kan? Saya juga lupa kamu minta warna apa. Lagian, dengan berbagai warna ini, kamu bisa membuat kreasi yang berbeda-beda, bukan?”“Tapi ini pemborosan, Mas. Pasti kamu—““Ini enggak seberapa, Sayang.” Kenzo duduk di sebelah istrinya itu, lalu mengeluarkan isi dalam tas kartonnya. “Ini buat kamu. Sudah saya isi dengan nomor baru.”Kinara mengeryitkan dahi. “Untuk apa kamu beliin aku ponsel lagi, Mas?”Kenzo tengah memilih kalimat yang tepat, ia menggaruk pelipisnya, masih terlihat bingung, hal itu membuat Kinara semakin penasaran dan meletakkan rajutannya di atas meja.“Ini aku beli karena model terbaru. Banyak diskon juga. Aku dapat vocernya langsung soalnya. Sayang kan kalau enggak diambil.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status