공유

10. Terusir

작가: SayaNi
last update 최신 업데이트: 2025-05-04 19:26:04

Rahayu melangkah masuk, mendekati Elara. “Jika kau pandai menjaga suami, ini tak akan terjadi.” Ia menunjuk ke dapur. “Cepat sana siapkan sarapan!”

Elara memperhatikan Rahayu dalam diamnya. Bahkan napasnya pun terasa berat. Ucapan Rahayu seperti duri yang menyadarkannya.

Yang selama ini ia banggakan sebagai bentuk bakti seorang istri... ternyata hanyalah kedunguan.

Ia membiarkan dirinya diperlakukan seperti sampah, diam demi status istri, demi gelar menantu.

Melihat Elara yang masih duduk diam, Rahayu menggertakkan gigi, emosinya tak terbendung. Ia meraih tangan Elara, menyeretnya dengan kasar dari tempat tidur. Elara meringis. Dengan tenaga yang kuat, Rahayu menariknya hingga ke luar kamar, lalu terus menyeretnya ke luar rumah.

“Coba saja pergi!” bentaknya. “Lihat, seberapa lama kau bisa bertahan tanpa kami!”

Elara tidak melawan. Tidak juga menangis. Ia hanya berdiri di depan pintu rumah, diam, seperti tubuh tanpa nyawa. Rahayu lekas menutup dan mengunci pintu itu.

Di dalam rumah,
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Bukan Pilihan Suami, Tapi Jadi Idaman Presdir   107. Dalil

    “Maaf, tapi ini sebentar lagi mau makan malam,” jawab Elara pelan. Ryota menatapnya tanpa berkedip. “Kau lupa, istri wajib memenuhi ajakan suaminya. Atau kau ingin malaikat melaknatmu sampai pagi?”Senyum tipis terbit di sudut bibirnya. Dalam hati, ia mengakui ada gunanya membaca banyak akhir-akhir ini. Meski transaksi bayar sudah ia hapus, masih ada amunisi lain—dalil yang sulit dibantah.Elara menelan ludah. Bola matanya bergetar, bukan karena ia tidak tahu dalil itu. Ia hafal betul. Ingatan itu muncul begitu saja—suara mantan suaminya, keras, mengutip dalil untuk menekannya. 'Istri itu wajib taat pada suaminya. Dan suami wajib taat pada ibunya. Jadi kalau ibuku menyuruhmu sesuatu, itu sama saja aku yang menyuruh. Kau wajib taat.'Setelah mantan suaminya berselingkuh, Elara mulai sadar—ia punya hak untuk didengar, hak untuk menolak, hak untuk menentukan sendiri apa yang masuk akal baginya.Dada Elara bergemuruh. Apakah drama pahit itu akan terulang lagi, hanya dengan tokoh yang be

  • Bukan Pilihan Suami, Tapi Jadi Idaman Presdir   106

    Perkataan Amanda siang tadi membuat Elara mau tak mau membuka ponsel dan mencari tahu lebih jauh tentang mendiang kakak perempuan gadis itu, mantan istri Ryota.Sore itu, ia duduk di kamar Anya, membantu menyusun potongan-potongan lego yang berserakan di atas meja kecil.Di sela waktu, jemarinya sesekali menyentuh layar ponsel, menyuapkan potongan stroberi ke mulut Anya yang sibuk membangun benteng dari balok plastik.Beberapa artikel lama. Pernikahan Ryota Kenneth dan Alessia Moreau.Nama itu... baru pertama kali ia dengar.Ia mengetik ulang, Alessia Moreau.Putri sulung Amin Moreau, mantan Menteri Ekonomi.Lulusan Sciences Po Paris dan London School of Economics.Model internasional. Aktris. Wajah utama beberapa rumah mode Eropa.Satu artikel menyebutnya sebagai duta UNICEF bidang edukasi digital.Yang lain menyebut pidatonya dalam World Women’s Leadership Council.Pada usia dua puluh delapan, ia menerima Humanitarian Vision Award—penghargaan yang hanya diberikan pada segelintir to

  • Bukan Pilihan Suami, Tapi Jadi Idaman Presdir   105.

    Sementara itu, di sudut lain. Karena Leona tidak bisa diajak kompromi, Elara langsung memikirkan rencana baru untuk menjebak pelaku penerornya begitu gadis itu turun dari mobilnya. Tiba-tiba layar ponsel Elara menyala. Satu notifikasi pesan masuk dari Rowena. > “Nyonya, saya ingatkan lagi. Jadwal jam 1 siang di Derma Haute.” Elara menghela napas. Ia tidak ada alasan untuk menolak. Hampir semua hidupnya diatur oleh Rowena, mulai dari pakaian hingga perawatan tubuh. Rowena, kepala pelayan yang memastikan rumah tangga tuannya berjalan teratur. Dari mengatur keuangan rumah tangga, disiplin staf yang bekerja di rumah, logistik harian, memastikan makanan terhidang tepat waktu untuk tuannya, perawatan rumah, dan tidak ada hal remeh yang sampai mengganggu tuannya. Termasuk mengawasi kebutuhan istri tuan rumah, dan menjaga standar kenyamanan serta citra keluarga. Dalam rumah sebesar itu, Ryota tak perlu mengurusi apa pun kecuali urusan penting yang memang layak menyita perhatiannya. ***

  • Bukan Pilihan Suami, Tapi Jadi Idaman Presdir   104. Nakal

    Wanita bernama Keira itu menunduk sedikit pada Ryota sebelum duduk di samping Julien. “Senang akhirnya bisa bertemu langsung, sepupu,” sapanya sopan. Suaranya jernih. Wajahnya menyiratkan keramahan, sorot matanya terbuka. Keira tampak seperti wanita muda yang cemerlang. Ryota hanya mengangguk ringan, tatapan datarnya tak berubah. Keira tersenyum kecil, memperbaiki duduknya dengan tenang, lalu melirik ayahnya. “Jadi... sudah mulai bicara serius?” candanya setengah tertawa. "Keira mengambil master di Institut Français de la Mode, Paris. Tiga tahun bekerja di sana. Kalau saja Noire Luxe tidak menariknya sebagai Senior Brand Manager, dia mungkin tak akan kembali." ujar Julien pada Ryota. Noire Luxe, rumah mode multinasional yang memayungi sejumlah lini mewah global. Basisnya di Eropa, dengan pengaruh kuat di New York, dan Asia. “Tahun lalu, dia menjadi perwakilan termuda dari Asia dalam Global Luxury Summit di Milan,” imbuh Julien, nada suaranya tak menyembunyikan kebanggaan.

  • Bukan Pilihan Suami, Tapi Jadi Idaman Presdir   103. Hak Veto

    “Oke,” jawab Elara singkat.Livia ikut menyandarkan tubuhnya ke meja, menyilangkan tangan. “Topik framing dan bahasa, ya? Kayaknya sih bisa langsung bahas iklan, paling gampang.”Elara menoleh ke arah Livia. “Iklan kosmetik sering banget pakai kata-kata yang ngelabui. Kayak ‘kulit tampak lebih cerah’ daripada ‘mengandung pemutih’," imbuh Livia. “Bisa,” sahut Revan. “Aku kepikiran kampanye vaksin kemarin. Kata ‘efek samping’ diganti jadi ‘reaksi normal tubuh’. Itu framing juga, kan?”Livia melirik Elara. “Kamu sendiri, Ra, punya contoh lain?”Elara sempat terdiam sejenak. Otaknya memang masih sibuk dengan hal lain beberapa menit lalu, tapi ia tak ingin terlihat melamun.“Frasa ‘pembinaan’ pada berita kriminal. Itu juga framing. Sama seperti ‘relokasi warga’ padahal sebenarnya mereka digusur," kata Elara. Revan mengangguk setuju. “Itu contoh menipu tanpa harus bohong.”Diskusi kecil di kelas itu terus berlangsung selama beberapa menit, hingga suara Pak Javin kembali memimpin ruang ke

  • Bukan Pilihan Suami, Tapi Jadi Idaman Presdir   102. Sejarah

    Di pagi yang cerah, Begitu Ryota turun dari mobilnya, Erol segera menghampiri dengan sigap. “Sudah temukan wanita itu?” tanyanya langsung memotong pagi yang masih tenang. “Belum, Tuan,” jawab Erol cepat, matanya menatap lurus ke depan. Seharusnya tidak sesulit itu menemukan Vanessa. Seperti nyamuk saja, mengganggu tapi pas dicari buat dibunuh malah tidak kelihatan. Seorang satpam yang berjaga di pintu lobi utama segera memberi hormat formalitas, “Selamat pagi, Pak.” Biasanya Ryota hanya lewat tanpa menoleh. Tapi pagi ini, ia sempatkan menoleh sejenak. Sebuah senyum tipis terbit di sudut bibirnya. Sang satpam terdiam beberapa detik. Matahari belum terbit dari barat kan? Erol sempat melirik, tapi tak berkata apa-apa. Mereka melangkah masuk ke dalam gedung, melewati beberapa staf yang tengah berjalan menuju lantai masing-masing. Semuanya refleks menepi, memberi jalan, dan menunduk hormat. Tak ada penyambutan resmi setiap kali ia datang, budaya di perusahaan energi Ryota t

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status