Share

Bab 18

"Kamu mau?" tanya Dika memancingnya.

"Ma-mau apa?" Rani balik bertanya.

Cup!

Tanpa permisi pada pemilik bibir mungil itu, Dika menyambar bibir Rani yang seakan selalu menggodanya setiap saat. Rani membelalakkan mata dengan degupan jantung yang terus berirama. Awalnya gadis itu menolak dan memberontak, tetapi setelah lama Dika menguasai rongga mulutnya, tanpa Sadar Rani menikmatinya.

"Astaghfirullah, Mas," ucap Rani setelah mendorong tubuh Dika menjauh.

"Aku sudah tidak suci lagi, hiks …." Rani menyesal.

Sementara Dina menertawakannya, laki-laki itu menoyor istrinya yang labil itu. Setelahnya, Dika pergi dari hadapan Rani dengan membawa pakaian tidurnya. Sedangkan Rani masih terus membayangkan adegan ciuman yang ia lakukan bersama Dika beberapa detik yang lalu.

'Kok manis, ya?' batin Rani dengan mengusap lembut bibirnya.

Tanpa sadar, Rani tersenyum sendiri membayangkan kejadian beberapa detik yang lalu. Ada rasa senang dalam hatinya menikmati ciuman pertamanya. Namun, ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status