Share

Bab 21

“Kamu akan menyesal!” batin Dika.

Dika mengerjakan semua pekerjaan temannya yang dilimpahkannya kepadanya. Sekalian, laki-laki itu ingin mencari tahu tentang pekerjaan mereka, apakah dikerjakan dengan benar, atau hanya semaunya saja. Dika bersyukur karena penyamarannya ini membawanya menemukan wajah-wajah asli dari karyawannya.

Rani melihat suaminya diperlakukan seperti itu, wanita itu merasa kasihan. Namun, dia tidak dapat melakukan apa-apa. Sampai sebuah ide terlintas di pikirannya untuk memberikan semangat kepada Dika.

'Aku punya ide!' ucap Rani dalam hatinya.

Rani pergi dari kursinya untuk mengambil sesuatu. Tak lama wanita itu kembali dengan segelas kopi panas dia bawa. Rani menghampiri meja Dika dan memberikan kopi itu.

“Buatmu, semangat ya,” ucap Rani saat Dika mendongak.

Dika tersenyum dengan melirik kopi di mejanya. "Terima kasih ya," ucap Dika sambil tersenyum.

"Nanti makan siang kita ketemu," kata Rani, kemudian melambaikan tangan dan kembali ke kursinya.

"Ran, perhatian
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status