Share

Bab 22

Tubuh Rani terhuyung, jatuh membentur bagian depan mobil. Seketika gelak tawa kembali meramaikan area parkiran. Rani mendongak, menatap wajah-wajah sombong penuh tawa mereka.

"Ops, jatuh … kasihan …." Ariella mencibirnya.

"Eh hati-hati, kau membuat mobilku lecet," ucap Kevin dan menarik Rani menjauh dari mobil itu.

"CK!" Rani menggulung lengan bajunya dan berkacak pinggang. Wanita itu ingin sekali membalas perbuatan mantannya.

"Kenapa menatapku seperti itu? Mau marah?" tanya Kevin menantang.

"Kamu harus ganti rugi karena sudah membuat mobil ini lecet!" ucap Kevin dan menatap tajam.

"Memangnya siapa kamu?" Rani balik bertanya dengan berani.

"Kamu gak tau siapa aku? Baiklah, kalau kamu gak mau ganti rugi, bulan depan gajimu harus dipotong sebagai ganti ruginya," ujar Kevin.

"Kak Rani, makanya jangan menghayal terlalu tinggi. Upik abu itu tetap akan jadi upik abu, gak akan berubah menjadi cinderella. Jadi terima saja nasibmu yang malang ini," sahut Ariella.

"Jadi menurutmu, nasi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status