Home / Rumah Tangga / Bukan Sekedar Suami Pengganti / Jangan Sembarangan Menyentuhku!

Share

Jangan Sembarangan Menyentuhku!

Author: BalqizAzzahra
last update Huling Na-update: 2025-06-10 12:18:27

🔥🔥🔥

Zaskia pergi ke dapur, dia membantu Ibunya memasak sarapan. Gadis itu terus menekuk wajahnya sambil sesekali menggerutu tidak jelas.

"Ada apa? Pagi-pagi sudah ngedumel tidak jelas, macam orang kesambet saja," seloroh Ningrum sambil terus mengupas kulit wortel yang sedang dipegangnya.

"Itu Bu, Anjas menyebalkan sekali. Sepertinya pernikahanku dengan dia tidak akan bertahan lama deh Bu," ucap Zaskia asal.

"Jaga bicaramu! Ingat, ucapan adalah doa. Meski Anjas lebih muda darimu, pemikirannya jauh lebih dewasa dan bijaksana dari kamu. Ibu yakin, Tuhan mengirimkan dia untukmu bukan hanya kebetulan semata. Tapi karena memang dia yang terbaik untuk kamu!"

"Terbaik apanya?"

"Sudah, jangan banyak menggerutu. Kupas semua sayuran ini, Ibu mau ngulek bumbu,"

"Iya, Bu."

Acara masak pagi itu selesai. Sup ayam, ikan goreng, sambel tomat telah tersaji diatas meja. Aromanya begitu wangi dan menggugah selera, memancing siapa saja yang mencium aroma masakan itu untuk pergi ke ruang makan termasuk Anjas.

Anjas menarik kursi dan duduk dengan manis. Tanpa disuruh, Zaskia mengambil piring kosong dan mengisinya dengan nasi juga lauk pauk. Kemudian dia menyuguhkannya kepada Anjas.

Anjas sedikit mengerutkan dahi melihat komposisi makanan yang ada didalam piringnya. Sambalnya jauh lebih banyak daripada nasi dan sayur, padahal Zaskia tau kalau Anjas tidak suka makan pedas. Apa Zaskia sengaja ingin membuat Anjas sakit perut dan masuk IGD?

Meski begitu, Anjas tetap menyantap makanan yang diambilkan oleh istrinya sampai habis tak bersisa. Begitulah cara Anjas menghargai istrinya yang telah mencoba untuk melayaninya dengan baik meskipun dia sedang marah pada Anjas.

Menjelang siang, Anjas terlihat bolak balik ke kamar mandi karena mulas. Padahal dia sudah minum obat mulas beberapa butir tapi keadaanya tidak juga membaik. Zaskia memperhatikan wajah Anjas yang berubah pucat seperti orang sakit, entah mengapa Zaskia merasa kasihan.

Zaskia membuat ramuan obat sakit perut yang biasa dikonsumsi oleh keluarganya. Ramuan itu adalah resep rahasia yang diturunkan dari nenek moyangnya.

"Minum ini, perutmu akan segera membaik," cicit Zaskia.

"Terimakasih,"

"Maaf, aku hanya ingin sedikit mengerjai mu. Aku tidak tau kalau kamu akan menderita seperti itu. Lagipula kamu juga, sudah tau sambalnya banyak malah dihabiskan semua,"

"Aku takut kamu kecewa kalau semua makanan di piring itu tidak habis, apalagi kamu sendiri yang sudah susah payah memasaknya,"

Kalimat itu terdengar menyejukkan telinga Zaskia. Baru kali ini Anjas menunjukan kepeduliannya pada perasaan Zaskia, tapi itu malah jadi sedikit aneh. Apa Anjas kesambet penunggu kamar mandi?

"Dasar pria aneh!" umpat Zaskia lirih. Anjas hanya diam mendapat umpatan tidak baik dari istrinya.

Tiba-tiba Zaskia teringat pada Kevin mantan tunangannya, dia selalu membuatkan ramuan obat sakit perut untuk pria itu jika sedang diare. Hati zaskia kembali terasa sakit saat seberkas kenangan lama melintas di kepalanya. Pria yang nampak lembut dan tulus dari luar itu ternyata adalah pria brengsek.

'Kia, kamu harus segera move on. Kamu harus kuat dan tidak boleh terlalu lama terpuruk dalam kesedihan.' ucap Zaskia pada dirinya sendiri dalam diam.

Malam harinya, perut Anjas membaik. Obat herbal yang diberikan Zaskia benar benar manjur untuk mengobati mulas hebatnya. Anjas melirik ke arah Zaskia yang sedang fokus bermain laptop, dia seorang penulis novel online yang cukup populer didunia maya.

Sadar tengah diperhatikan dari jauh oleh suaminya, Zaskia langsung membalik kursi dan duduk menghadap arah suaminya.

"Apa ada yang salah dengan pakaian yang aku kenakan?" Tanya Zaskia.

"Tidak," sahut Anjas singkat.

"Lalu kenapa kamu terus menatapku seperti tadi? Bola matamu bahkan hampir mau keluar,"

"Pede sekali! Aku tidak menatapmu, kamu salah lihat!"

"Mana mungkin aku salah lihat! Aku bisa melihat dengan jelas dari pantulan cermin kecil yang menempel di dinding itu kalau kamu menatapku tanpa berkedip sejak tadi,"

"Aku mau tidur, jika pekerjaanmu sudah selesai matikan lampu kamarnya!" Anjas menarik selimut dan berbaring memunggungi Zaskia.

"Beraninya dia mengabaikan ku? Dasar pria menyebalkan!" umpat Zaskia lirih.

Tepat pada pukul 23.00 malam Zaskia menyudahi aktifitasnya. Dia menutup laptop dan menyusul Anjas ke tempat tidur. Tidak terlintas dalam benaknya dia akan tidur satu ranjang dengan pria yang pernah merundung dirinya disekolah dulu. Pria yang paling dia benci di jagad raya ini.

Harusnya pasangan pengantin baru melakukan hal-hal menyenangkan yang bisa menambah keharmonisan hubungan mereka. Tapi Zaskia? Malam pertama, malam kedua, selalu berakhir dengan kata ribut. Dan sepertinya hal itu akan terus berlangsung hingga akhir hayat.

Baru saja Zaskia hendak memejamkan matanya, tiba-tiba Anjas membalik badan dan memeluk pinggangnya dari samping. Zaskia mendelik, dia langsung melepaskan pelukan Anjas kemudian mendorong Anjas dengan kuat hingga terguling dan jatuh dari atas tempat tidur.

Bugh...

Bunyi itu terdengar nyaring. Anjas meringis kesakitan karena punggung dan kepalanya terbentur lantai.

"Zaskia, kamu ini apa-apaan sih? Sakit tau!" keluh Anjas sambil memegangi punggungnya.

"Rasakan itu! Lain kali, jangan sembarangan menyentuhku apa lagi memelukku!" ucap Zaskia ketus.

Zaskia kembali tidur, dia menutupi sekujur tubuhnya di bawah selimut. Anjas bangkit dari lantai, dia melihat tubuh Zaskia bergetar ringan. Jelas sekali kalau Zaskia tengah mentertawakan dirinya saat ini.

"Perempuan kejam! Bisa-bisanya tertawa diatas kesakitan suami sendiri!" Celetuk Anjas kasar.

Bersambung....

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Bukan Sekedar Suami Pengganti   bab 49

    Sinar matahari siang menyorot cerah ke lapangan sekolah. Jam istirahat baru saja dimulai, dan para siswa berhamburan keluar dari kelas, mencari hiburan dan angin segar. Beberapa berkumpul di kantin, sebagian lagi duduk di bawah pohon rindang. Tapi perhatian sebagian besar siswa hari itu tertuju ke lapangan basket.Ray berdiri di tengah lapangan dengan bola basket di tangan. Seragam olahraganya basah oleh keringat, tapi senyumnya justru semakin lebar. Di depannya, Dedi berdiri dengan tangan di pinggang, napasnya sedikit memburu. Mereka baru saja menyelesaikan ronde pertama permainan satu lawan satu.“Lanjut, atau mau menyerah?” Ray memutar bola di ujung jarinya, matanya menantang.Dedi mendengus. “Jangan mimpi. Aku belum selesai.”Kerumunan siswi di pinggir lapangan bersorak saat Ray melesakkan bola ke dalam ring dengan gerakan lay-up yang mulus. Gerakannya lincah, cepat, dan penuh percaya diri. Setiap lemparan selalu tepat sasaran, membuat banyak gadis berdecak kagum.“Gila, Ray jago

  • Bukan Sekedar Suami Pengganti   bab 48

    Anjas berdiri diam di balkon rumahnya, memandangi langit senja yang merona jingga. Angin sore berembus pelan, menerpa wajahnya yang terlihat letih. Di tangannya tergenggam cangkir kosong, sisa kopi yang tadi dia teguk perlahan.Pikirannya tidak berada di sana. Ia melayang jauh ke masa lalu, ke sebuah masa yang sudah dia kubur dalam-dalam tapi tiba-tiba mencuat kembali. Ingatannya tentang seorang gadis di bangku SMA—mantan kekasihnya—menyeruak tanpa diundang.Gadis itu begitu menyayanginya. Tapi Anjas, dalam kebodohannya yang remaja, hanya memanfaatkannya. Ia pura-pura mencintai hanya demi membuat Zaskia, gadis yang benar-benar ia sukai saat itu, merasa cemburu. Cinta yang dipaksakan, tak pernah tumbuh meski dia mencoba. Sampai akhirnya Anjas memutuskan hubungan itu secara sepihak—dingin, tanpa penjelasan, tanpa permintaan maaf."Aku tidak bisa terus berpura-pura," ucapnya saat itu, tanpa tahu betapa hancurnya hati gadis itu.Karma memang tidak pernah lupa alamat, pikir Anjas getir. Ki

  • Bukan Sekedar Suami Pengganti   bab 47

    Lily duduk di sofa dengan wajah masam, tangannya sibuk membolak-balik amplop berisi uang yang baru saja diberikan Kevin. Jumlahnya jauh lebih sedikit dari biasanya. Dadanya berdesir panas. Dengan ekspresi tak percaya, ia menoleh ke arah suaminya yang duduk di kursi sebelah, tampak tenang seperti tak terjadi apa-apa. “Apa ini?” suara Lily meninggi, matanya menatap Kevin dengan tajam. Kevin tetap tenang. Ia merapikan lengan bajunya sebelum menjawab, “Uang bulanan.” “Ini tidak cukup! Biasanya kamu kasih lebih banyak, kenapa tiba-tiba dikurangi?” Lily mencibir, matanya berkilat marah. Kevin menarik napas panjang, lalu bersandar ke sofa. “Aku cuma menyesuaikan dengan kebutuhan yang sebenarnya. Selama ini kamu terlalu boros, Lily.” Lily mendengus sinis. “Boros? Aku cuma belanja, kumpul sama teman-teman, itu wajar buat seorang istri! Aku tidak mungkin diam di rumah terus kayak ibu rumah tangga kuno.” Kevin mengangkat satu alis. “Ibu rumah tangga kuno? Maksudmu yang mengurus suami

  • Bukan Sekedar Suami Pengganti   bab 46

    Pukul 07.00 pagi, suara deru sepeda motor terdengar di halaman depan rumah Ray. Dua sosok turun membuka helem mereka—Tata dengan wajah ceria dan Prilan yang tak kalah semangat. Mereka disambut Anjas, ayah Ray, yang baru saja selesai menyiram tanaman di halaman."Ray masih di dalam, tunggu sebentar ya," kata Anjas sambil tersenyum ramah. "Kalian duluan saja masuk ke mobil Om, motor biar tinggal di sini.""Oke, Om." sahut Tata.Tak lama, Ray keluar dengan kaus putih dan celana pendek. Rambutnya masih sedikit basah, menunjukkan ia baru selesai mandi. Ia tersenyum kecil, tetapi matanya langsung tertuju pada Tata dan Prilan yang tampak sangat akrab."Ayo berangkat sebelum panas," kata Tata riang.Perjalanan ke pantai hanya memakan waktu satu jam. Ray yang menyetir, Anjas duduk di depan menemaninya, sementara Tata dan Prilan duduk di bangku belakang. Tawa Tata dan Prilan memenuhi kabin mobil. Mereka membicarakan hal-hal konyol—tentang masa sekolah, meme lucu, dan rencana Tata yang ingin men

  • Bukan Sekedar Suami Pengganti   bab 45

    Taksi berhenti perlahan di depan sebuah rumah besar berlantai dua. Begitu pintunya dibuka, Prilan melongo, nyaris tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Matanya menyapu seluruh bagian bangunan megah itu. Pilar-pilar tinggi menjulang dengan ornamen klasik menghiasi bagian atasnya. Dindingnya berwarna putih gading dengan jendela besar dan balkon yang dihiasi tanaman gantung. Rumah itu tak ubahnya seperti istana kerajaan Eropa yang sering ia lihat di film."Astaga… ini rumah Ray?" gumam Prilan pelan sambil menoleh ke Tata yang berdiri di sampingnya.Tata mengangguk mantap. "Iya. Ini rumah yang benar kok. Aku udah cek GPS dan nomornya pas."Prilan menelan ludah. Ia memang tahu Ray anak orang kaya, tapi ia tak pernah menyangka sekaya ini. Ia pikir, paling banter rumah besar biasa di komplek elit. Tapi ini… ini terlalu megah."Ini kita tidak salah rumah, kan?" tanya Prilan sekali lagi, ragu. Matanya terus menatap gerbang besi hitam yang menjulang tinggi dengan ukiran mewah.Tata tersenyum

  • Bukan Sekedar Suami Pengganti   Bab 44

    Suasana sekolah siang itu cukup tenang, hingga suara panggilan dari pengeras suara menggema di seluruh sudut bangunan tua SMA Merdeka."Prilan Amelia, harap segera ke ruang kepala sekolah." ujar salah seorang guru berkacamata kuda. Wajahnya nampak serius tapi menyiratkan rasa iba.Langkah Prilan terasa berat saat menuju kantor. Perutnya mual karena cemas. Ini bukan kali pertama ia dipanggil karena hal yang sama—tunggakan SPP yang belum juga terbayar.Begitu sampai, ia melihat Pak Hendra, kepala sekolah, duduk dengan wajah masam di balik meja kayunya bercat coklat."Silakan duduk, Prilan," ucapnya datar.Gadis itu menunduk dan duduk dengan hati-hati. Jantungnya berdegup kencang, dia sudah tahu apa yang akan disampaikan oleh guru galak itu. Tapi Prilan berusaha bersikap santai dan tenang, meskipun aslinya sangat kacau."Ini sudah bulan keempat kamu belum bayar SPP. Buku paket juga belum lunas, uang kegiatan belum ada, bahkan seragam olahraga belum kamu belum dibayar."Prilan menunduk le

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status