Share

21. Zaman

Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, Rossa masih menyesali apa yang sudah dia lakukan. Pagi ini dia sudah bersiap dengan setelan kantor, dan dengan kebiasaan barunya. Berangkat lebih awal untuk menghindari Tristan. Dia tidak punya wajah.

“Ros? Berangkat pagi lagi?”

Oh iya. Rossa sampai lupa jika sudah beberapa hari ini, dia berangkat pagi dan berpapasan dengan Zaman. Tetangganya. Dia tidak tahu jika ada orang sepagi itu jika berangkat ke kantor. Kata Zaman, dia lebih senang menghindari macet, jadi berangkat di pagi hari.

“Padahal, jam masuk kantormu bukannya lebih siang, tuan Zaman?”

“Jawabanku tetap sama, Nona.”

Rossa terkekeh sambil menuruni anak tangga. Dan pagi ini dia menumpang dengan mobil Zaman, karena arah kantor mereka searah. Motornya sedang dipinjam sepupunya dan Rossa tidak suka naik mobil. Bukannya tidak suka, tapi mobil itu adalah pemberian Tristan. Dia akan teringat lagi dengan adegan dimana dia mengaku menjadi pacar lelaki itu.

Tidak ada lagi kedamaia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status