Share

Adinda Kerasukan Jin Tomang?

Melihat wajah-wajah ketakutan, Pak Ihsan menahan tawanya agar tidak meledak.

'Mungkin mereka pikir aku ini dukun yang bisa baca pikiran orang kali ya. Apa tampangku begitu? ha ha ha.'

"Nah, ini rumahnya Pak Dullah," ujar Pak Ihsan.

Sejenak, Sena menghembuskan napas penuh kelegaan. Pak Ihsan benar-benar membawanya ke rumah Pak Dullah.

'Astagfirullah. Maafkan aku, Ya Allah, sudah suudzon.'

"Malah bengong, ayo diketuk pintunya!" ucap Pak Ihsan.

Belum sempat Sena mengetuk pintu, pintu sudah dibuka lebih dulu. Menampakkan sang pemilik rumah yang sedang mengulum senyum.

"Assalamualaikum..." sapa Pak Dullah.

"Waalaikumussalam..."

"Mau cari buah strawberry yang warnanya hijau kan?" tebak Pak Dullah.

Lagi dan lagi, Sena dan Arfan saling melempar pandang. Misteri tentang Pak Ihsan yang bisa membaca pikiran mereka saja belum terpecahkan, ini sudah bertambah Pak Dullah. Semakin membuat Sena dan Arfan pusing saja.

"Dari mana Bapak tahu?" tanya Sena heran.

Pak Dullah tidak menjawab, justru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status