Share

Ke rumah hantu gosong

Kapur itu tiba-tiba terjatuh. Setelah alamat itu selesai ditulis.

Meti cepat-cepat mengambil buku tulisnya dan mencatat alamat yang tertera.

"Mungkin kita disuruh ke alamat ini Ya," kata Meti.

"Mungkin," jawabku.

"Nanti pulang sekolah kita kesana."

"Teman-teman yang lain, bagaimana? Apa kita ajak?"

"Iya dong. Bisa ngambek mereka kalau nggak diajak. Dari awal kan, mereka sudah tau tentang misi ini."

"Woi, mau ngajak kemana nih." Tau-tau Rindi disusul teman-teman yang lain pada masuk ke kelas.

"Ada deh, nanti aja, pas jam istirahat kita bicarakan," sahut Meti.

Aku melirik ke papan tulis, teringat kalau tulisan tadi belum kami hapus. Ternyata tulisan itu sudah hilang. Syukurlah, agar tak menjadi tanda tanya teman-teman yang lain.

UUUIIIINNGGGGG

Bel pertanda jam masuk berbunyi. Kami semua menuju ke lapangan sekolah untuk berbaris. Selama seminggu ini, sebagai siswa baru kami harus mengikuti kegiatan baris berbaris di pagi hari. Tak ada kegiatan khusus sih. Hanya perkenalan saja.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status