Share

Teman baru

"Kelas kamu disana. Kok malah kesini?" Kak Ikhsan menunjuk ke lorong sebelah kiri.

"Iya Kak, aku tau. Sesak tadi, kirain di sini toilet." Bohong lagi deh. Sorry cogan.

"Kalau toilet, di sana tuh, jalan lurus paling ujung. Justru ngelewatin kelas kamu."

"Oke, Kak. Makasih ya."

Cepat-cepat aku pergi dari hadapan Kak Ikhsan. Kayaknya bakal ada pengalaman setu di sekolah ini. Masih penasaran aku, dengan 'dia'.

"Cahaya!" panggil Cilla yang lagi keluar kelas. Kenapa tuh bocah keluar?

Semakin kupercepat langkahku, menyongsong Cilla.

"Kamu kok keluar?" tanyaku saat sudah mulai dekat dengannya.

"Gak ada, emang pengen lihat kamu aja. Kok kamu lama banget?"

"Biasalah." Aku nyelonong aja masuk ke dalam kelas. Ternyata nggak ada guru, pantes Cila keluar.

"Sini, kita duduk satu bangku." Cilla menarik tanganku, untuk duduk di urutan bangku paling depan.

"Hai, kenalin aku Andri." Tau-tau udah ada temen cowok yang ngajak kenalan, kusambut uluran tangannya.

"Cahaya." Aku sebutkan namaku.

"Mulai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status