공유

BAB 100

작가: jasheline
last update 최신 업데이트: 2025-03-12 01:01:37

Setelah menunaikan sholat maghrib, Selena duduk di kamar, masih mengenakan mukenanya. Ponselnya bergetar, menampilkan panggilan video dari Nicholas. Senyum merekah di wajahnya saat ia mengangkat panggilan itu.

Di layar, Nicholas juga masih mengenakan koko, tampak baru saja selesai sholat.

"Assalamu’alaikum," Nicholas menyapa lebih dulu.

"Wa’alaikumussalam. Abang udah bangun? Mau Subuhan?" tanya Selena, melihatnya dengan tatapan lembut.

Nicholas mengangguk, "Iya. Kapan kita bisa sholat bareng, ya?"

Selena terkekeh. "Masih lama, Bang. Abang jadi dokter dulu."

Nicholas ikut tertawa. "Hehehe, gimana kuliah hari ini, Dek?"

"Lancar, Alhamdulillah. Tapi abang nggak bilang kalau di kampus ada banyak sosok..." Selena mengerucutkan bibir, seolah sedikit menggerutu.

Nicholas langsung waspada. "Sosok?! Terus kamu diganggu, Sayang?"

"Iya, ada yang jail. Terus beberapa hari lalu ada kerasukan massal, Bang. Lima orang kena gara-gara ulah hantu iseng. Sekarang aku malah terkenal di kampus, katanya si
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • CALON TUMBAL   BAB 101

    Seluruh kelas tenggelam dalam keheningan, mata mereka tertuju pada dosen yang tengah menerangkan materi dengan penuh antusias. Namun, fokus mereka buyar seketika saat sesuatu meluncur melewati jendela dengan kecepatan tinggi."BRAK!!"Terdengar dentuman keras menghantam tanah di luar."KYAAAA!!!"Teriakan histeris menyusul dari arah luar kelas."Apa itu barusan!?""Kayak ada yang jatuh, ya?""Astaga! Itu... itu ada orang di bawah!" seru seorang mahasiswa yang duduk dekat jendela.Seisi kelas sontak berdiri, berdesakan mendekati jendela. Selena ikut mengintip, jantungnya berdegup kencang melihat seorang mahasiswa tergeletak di dekat parkiran. Darah mengalir deras dari tubuhnya, membentuk genangan merah yang kontras dengan aspal.Di bawah sana, suasana semakin kacau. Beberapa mahasiswa menjerit ketakutan, sementara yang lain terpaku, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Benturan yang begitu keras membuat kepala korban pecah, sementara kaki dan tangannya tampak patah dengan pos

    최신 업데이트 : 2025-03-13
  • CALON TUMBAL   BAB 102

    Setelah jam istirahat tiba...Sosok senior itu kembali mendekati Selena. Kini Selena merasa pusing, seolah terperangkap antara dunia yang ia kenal dan dunia yang tak pernah ia inginkan. Sosok Roy, yang sudah lama tiada, terus meminta tolong padahal Selena tahu, sudah tidak ada yang bisa dilakukan untuknya. Sama seperti Raka.'Kak Roy, mau nggak lihat siapa gadis yang selama ini kakak kejar dan cintai? Mumpung kakak sudah jadi hantu, pasti bisa lihat lebih jelas sekarang.' bisik Selena, berusaha memberi tawaran yang membuat sosok Roy diam sejenak, penasaran."Maksudnya?" tanya Roy, tatapannya penuh tanda tanya.'Tunggu sebentar,' jawab Selena, matanya melirik ke arah Linggar yang sedang duduk tak jauh dari mereka."Selena, makananmu nggak enak?" tanya Linggar, memergoki Selena yang hanya mengaduk-aduk makanannya."Enak kok, kenapa?" jawab Selena, mencoba untuk tampak biasa."Lu dari tadi cuma diaduk-aduk aja, apa kurang suka?" Linggar melanjutkan dengan nada sedikit curiga."Gara-gara

    최신 업데이트 : 2025-03-14
  • CALON TUMBAL   BAB 103

    Selena, Linggar, dan Deon beranjak dari kantin menuju gedung parkiran. Bangunan itu menjulang hingga lantai lima, memberikan pandangan luas ke sekitar kampus. Dari tempatnya berdiri, Selena bisa melihat dengan jelas pohon beringin tua yang berdiri angkuh di kejauhan. Dedaunan yang rimbun tampak bergetar diterpa angin malam, menambah kesan menyeramkan.Malam semakin larut, dan seiring itu, sosok-sosok tak kasat mata mulai bermunculan, seolah penasaran dengan keberadaan Selena, satu-satunya yang bisa melihat mereka.“Di sana?” tanya Selena pelan, matanya mengikuti arah tatapan sosok Rhea.Rhea mengangguk. “Hari itu… Hari Jumat. Seminggu lagi kami wisuda. Kami bertemu di apartemennya, dekat kampus ini…”(Kilas Balik Rhea Dimulai)Siang itu, di hari Jumat, Rhea datang ke apartemen pacarnya seperti biasa. Mereka selalu bertemu di sana, melakukan hal-hal yang mereka anggap sebagai bukti cinta.Namun, hari itu berbeda. Pacarnya tampak kesal. Permainan mereka tidak berjalan seperti yang diing

    최신 업데이트 : 2025-03-15
  • CALON TUMBAL   BAB 104

    Seakan waktu berhenti. Ayah Rhea yang sejak tadi berusaha tegar kini tak mampu lagi mempertahankan ketegarannya. Matanya membelalak, tubuhnya bergetar, dan nafasnya tercekat.“H-hamil…?” gumamnya. Suaranya nyaris tak terdengar, hanya getaran lemah yang pecah di udara.Bibirnya bergetar, menelan ludah berulang kali seolah berharap itu akan menghilangkan rasa sakit yang mengoyak dadanya. Tapi rasa itu justru semakin menggunung, menyesakkan, menyiksa.Dan akhirnya tangisnya pecah.“Hm! Hm! Hm! Hiks! Ya Allah…”Ia menggenggam dadanya, berusaha keras menahan gejolak di hatinya. Tapi sekuat apa pun ia mencoba… luka itu terlalu dalam untuk diabaikan."Om, Tante… saya datang kemari atas permintaan Rhea. Dia ingin kalian tahu bahwa dia sudah tiada. Setiap hari, Rhea merasa bersalah dan sedih melihat Tante menangisinya di kamar," ujar Selena dengan suara pelan, namun tegas.Ibu Rhea menatap Selena dengan mata penuh harapan, seolah menggantungkan segala kemungkinan pada satu pertanyaan, "Rhea pu

    최신 업데이트 : 2025-03-16
  • CALON TUMBAL   BAB 105

    Di sebuah jalanan kumuh di pinggiran Jakarta, seorang gadis melangkah dengan hati-hati. Malam begitu kelam, dan udara berbau lembab menusuk hidung. Wajahnya tersembunyi di balik masker, bukan hanya untuk melindungi diri dari debu dan bau tak sedap, tetapi juga dari sesuatu yang lebih dalam, sebuah rahasia yang tak boleh diketahui siapa pun.Langkahnya terhenti di depan gang sempit yang nyaris tak terlihat. Ia menyelinap masuk, melewati tembok-tembok kusam yang dipenuhi coretan dan lumut, hingga akhirnya sampai di depan sebuah rumah tua yang tampak terlupakan oleh waktu. Catnya mengelupas, jendelanya berdebu, dan aura suram menyelimutinya.Dengan sedikit ragu, gadis itu mengetuk pintu. Tak butuh waktu lama, engsel pintu tua itu berderit, dan seorang perempuan tua muncul. Rambutnya sepenuhnya memutih, matanya tajam namun menyimpan kebijaksanaan yang mengerikan."Silakan masuk, cah ayu..." Suaranya parau, namun penuh arti.Gadis itu melangkah masuk. Ruang tamunya terlihat biasa saja, tap

    최신 업데이트 : 2025-03-17
  • CALON TUMBAL   BAB 106

    Saat jam istirahat tiba, akhirnya Selena mengizinkan sosok bernama Roy untuk berbicara. Wajah hantu itu dipenuhi kecemasan, matanya memohon dengan putus asa."Tolongin dia, Selena."Selena menatapnya lekat. Ia sudah tahu kekhawatiran Roy. Sudah sejak lama ia menyadari bahwa Faaz berada dalam bahaya besar."Iya, aku tahu," ujar Selena, suaranya tenang tapi tegas. "Tapi ini nggak mudah."Selena menarik napas, menatap lurus ke arah Roy yang kini menunduk. "Masalahnya, apa yang ada di belakang Intan itu bukan sekadar sosok biasa. Intan jelas-jelas sudah melakukan perjanjian sama setan."Ucapan itu membuat udara di sekitar mereka terasa lebih dingin. Roy mengepalkan tangannya."Selain Kak Roy, siapa teman Kak Faaz yang paling dekat sama dia?" tanya Selena."Doni! Kamu ingat wakil ketua BEM, kan?" jawab Roy cepat.Selena mengangguk. "Oke, aku bakal minta bantuan Kak Doni. Semoga dia gampang diajak ngomong."Setelah itu, Selena kembali ke alam nyata. Begitu kesadarannya kembali, ia langsung

    최신 업데이트 : 2025-03-18
  • CALON TUMBAL   BAB 107

    Selena berdiri di dalam ruangan rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Matanya terpejam, tubuhnya sedikit gemetar, dan kedua tangannya terangkat seolah sedang menarik sesuatu yang tak terlihat. Bagi orang biasa, ia mungkin tampak seperti sedang melakukan gerakan aneh seperti seseorang yang kesurupan atau berhalusinasi. Tapi di dunia astral, sesuatu yang mengerikan sedang terjadi.Asap hitam pekat merayap keluar dari punggungnya, menggeliat liar seperti makhluk hidup. Selena menggenggam asap itu dengan erat, memaksanya untuk berkumpul di telapak tangannya. Tiba-tiba, asap itu mulai membentuk sosok.Sebuah wajah mengerikan muncul, seorang perempuan dengan mata cekung yang bersinar merah, mulut sobek hingga ke telinga, dan deretan gigi runcing yang meneteskan cairan hitam pekat."Khhk! Khhhk! Lepas!!!" jerit sosok itu, tubuhnya menggeliat kesakitan dalam genggaman Selena.Tapi Selena tetap kuat. Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi sesuatu seperti ini."Siapa yang mengirimmu?" tanyanya,

    최신 업데이트 : 2025-03-20
  • CALON TUMBAL   BAB 108

    Selena duduk bersama kedua orang tua Kenzo serta saudara kembarnya, Kenzi. Ia telah menyampaikan semua yang dikatakan Kenzo, tanpa ada yang ditutupi. Kini, keheningan menyelimuti ruangan. Ibunya terdiam sesaat sebelum akhirnya membuka suara."Tapi tetap saja, dia itu bawa sial sejak lahir," ucapnya dingin.Kenzi menunduk. Tatapannya kosong, tapi hatinya penuh luka yang selama ini tak pernah sembuh.Selena menghela napas, mencoba tetap tenang meski dadanya bergejolak. "Tante, nggak ada satu anak pun yang bisa memilih dari rahim siapa dia dilahirkan. Lahirnya seorang anak itu anugerah, rezeki. Itu titipan Allah untuk Tante dan Om." Ucapannya lembut, penuh pemahaman, namun tegas.Kenzi menahan napas, matanya berkaca-kaca. Sementara itu, sang ayah menatap Kenzi dengan ekspresi sulit diartikan."Kenzi bukan pembawa sial," lanjut Selena, suaranya sedikit bergetar. "Cap yang Tante kasih ke dia itu doa dari Tante sendiri. Kenapa bisa Tante sebenci itu sama anak kandung Tante? Anak yang Tante

    최신 업데이트 : 2025-03-22

최신 챕터

  • CALON TUMBAL   BAB 129

    Esok harinya..Selena tiba di kampusnya bersama Nicholas, Nicholas menyetir sendiri mobil miliknya untuk mengantar Selena, Nicholas juga merindukan kampus itu karena dulu dia menghabiskan tahun-tahunnya di sana."Aku turun ya bang.." Ujar Selena dan Nicholas mengangguk."Semangat ya kuliahnya, ntar abang jemput kamu lagi kalo udah kelar kelas." Ujar Nicholas sambil mengusap kepala Selena dan Selena mengangguk dengan senyum manisnya."Assalamu'alaikum." Ujar Selena, dan Nicholas menyahuti salamnya."Wa'alaikumussalam."Selena turun dari mobil dan berjalan masuk, Nicholas masih memperhatikan Selena sampai pandangannya teralihkan pada dua orang mahasiswa yang salah satunya menatap Selena dengan tatapan lain.Lain dalam artian seperti memiliki perasaan pada Selena, dan yang Nicholas lihat itu adalah Faaz yang sedang berdiri di sebelah Doni."Kenapa dia ngeliatin Selena kayak gitu? Jangan bilang udah banyak yang suka sama Selena-ku." Gumam Nicholas.Selena sudah hilang masuk kedalam dan Ni

  • CALON TUMBAL   BAB 128

    Besoknya.. akhirnya ayah Nicholas berangkat ke Singapore dengan Dokter Jaya setelah Selena selesai kuliah. Selena mengantar ayahnya itu dengan senyuman, seperti yang dikatakan Nicholas bahwa dia harus terus tersenyum agar ayahnya tidak sedih juga."Jaga diri di rumah ya, nak." Ujar ayah Nicholas dan Selena mengangguk."Papa ati-ati, ntar kalo udah sampe disana papa kabarin Selena." Ujar Selena ayahnya mengangguk."Pasti dong.. ya udah, kamu pulang gih, papa mau masuk ke dalem." Ujar ayah Nicholas dan Selena mengangguk.Selena salim tangan lalu ayah Nicholas pun pergi dengan Dokter Jaya masuk ke dalam. Setelah ayah Nicholas masuk, barulah Selena meneteskan air matanya.'Ya Allah, dalam seumur hidupku, aku sangat beruntung karena bertemu dengan orang-orang yang baik. Dan aku sangat beruntung karena menjadi anak angkat dari papa yang sangat baik, aku mohon ya Allah.. semoga operasi papa berjalan lancar.' Batin Selena.'Semoga papa bisa cepat sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasan

  • CALON TUMBAL   BAB 127

    Selena sedang berada di dalam kamarnya dan dia sedang menangis sesenggukan sekarang setelah sholat Isya, dia masih terpikirkan dengan apa yang ayah Nicholas katakan tentang kondisinya."Hiks! Hiks! Ya Allah, gimana caranya ngomong sama abang." Gumam Selena.Ponselnya berdering dan itu panggilan video dari Nicholas. Tapi Selena bingung bagaimana dia harus menghadapi Nicholas, wajah sembab dan suaranya yang bindeng tentu akan mengundang pertanyaan dan kekhawatiran Nicholas.(Kilas Balik Selena Bermula)Sebelumnya Selena masih mematok di depan kaki ayah Nicholas, ia masih menunggu ayahnya itu jujur dan berterus terang padanya. Ayah Nicholas seolah terpojok, bahkan dia tidak tega melihat Selena yang terus duduk di bawah kakinya sambil sesekali menghapus air matanya.Akhirnya ayah Nicholas menghembuskan nafasnya dan tersenyum, lalu mencoba membangunkan Selena dari duduknya, tapi Selena tidak mau."Haihh.. memang susah menyembunyikan sesuatu dari kamu, hehehe.." Kekeh ayah Nicholas."Bangun

  • CALON TUMBAL   BAB 126

    Selena sedang membakar bungkusan yang diberikan oleh supirnya yang dikira itu diberikan oleh Rangga, Selena tidak membukanya sama sekali dia langsung membakarnya sambil membaca doa.Dan benda itu menghilang secara misterius setelah di bakar, yang diyakini itu adalah bungkusan benda berisi kiriman santet. Selena sekarang mencoba menghubungi Rangga.."Halo, Assalamu'alaikum, Ra." Ucap Selena ketika panggilan teleponnya terhubung dan dia sengaja meletakan dalam speaker handphonenya agar supirnya juga ikut mendengar suara Rangga."Wa'alaikumussalam, kenapa Sel?" Tanya Rangga, supir Selena terlihat mengerutkan keningnya mendengar jawaban Rangga."Ra, tadi lu ke kampus gue?" Tanya Selena."Enggak, gue jenguk om Basuki abis gue kelar di bengkel, Sel. Lo udah sama om Basuki?" Sahut Rangga, supirnya terlihat menutup mulutnya."Gue mau ke rumah sakit jemput papa, tapi tadi katanya lo dateng kesini nganter kiriman." Ujar Selena, Rangga dalam panggilan itu terdengar kebingungan."Gue ngga kemana-

  • CALON TUMBAL   BAB 125

    Selena mengantar Linggar lebih dulu, dan sebelum Linggar masuk Selena memastikan lebih dulu agar tidak ada yang ikut dengan Linggar."Sel, lu nggak apa apa?" Tanya Linggar."Nggak apa-apa, udah biasa. Kalo mereka nyerang gue nggak apa apa, karena gue bisa tau, tapi kalo mereka nyerang lu dan orang-orang yang deket sama gue, gue baru khawatir." Ujar Selena sambil fokus menetralisirkan tubuh Linggar.Linggar yang mendengar itu merasa menjadi orang yang spesial karena Selena peduli padanya. Padahal Selena mengatakan itu bukan dengan maksud apapun, dia murni berkata demikian karena tidak mau orang lain yang dekat dengannya jadi terkena imbasnya."Udah, aman." Ujar Selena."Makasih, Sel." Ujar Linggar dan Selena tersenyum."Gue pulang, ya." Ujar Selena dan Linggar mengangguk."Ati-ati." Ujar Linggar."Siap." Sahut Selena, lalu masuk kembali kedalam mobil. Selena masih merasakan energi yang mengikutinya itu berada di mobil, yang berarti sejak tadi kiriman itu memang berada di mobil dan ikut

  • CALON TUMBAL   BAB 124

    Lalu akhirnya setelah pulang kuliah, Selena menepati janjinya pada ibunya Intan untuk menyampaikan maaf Intan pada kedua orang tuanya Roy. Sekaligus juga Roy ikut dan kini mereka sedang berada di rumah Roy, bersama Faaz, Doni dan Linggar.Kedua orang tua Roy saat ini sedang menangis, terutama ibunya yang menangis sampai terisak-isak setelah mengetahui kebenaran tentang kematian Roy. Ibunya Intan sampai bersimpuh di depan ibunya Roy dan meminta maaf atas nama Intan, Selena, Linggar, Faaz, Doni dan hantu Roy yang melihat itu juga ikut sedih."Roy.." Gumam ibunya Roy sambil terisak."Tante, aku mau ngasih tau kalo Roy masih penasaran di dunia. Dia masih berada di dunia dan sekarang dia ada didekat tante, di sebelah kanan tante." Ujar Selena, ibunya Roy menoleh ke kanan tapi tentu saja tidak ada siapapun."Roy mau pamit sama tante dan om, karena dia sudah tidak penasaran lagi. Alasan kematiannya bukan bunuh diri tapi karena diganggu yang ghaib." Ujar Selena lagi."Roy! Roy! Kamu dimana na

  • CALON TUMBAL   BAB 123

    Meski Selena sudah bilang bahwa jangan keluar rumah, tapi ayah Nicholas tetap saja pergi. Ayah Nicholas bilang pada bibi dia pergi bukan mau bekerja tapi menemui temannya, bibi pun mengangguk karena memang ayah Nicholas tidak membawa jubah dokternya.Ayah Nicholas pergi ke rumah sakit, tapi bukan untuk bekerja melainkan dia menemui teman dokternya yang kemarin memapahnya, seorang dokter ahli neurologi. Temannya itu tersenyum melihat kedatangan ayah Nicholas."Nah.. Akhirnya mau juga datang kemari, dok." Ujar teman ayah Nicholas, namanya dokter Jaya."Haha, iya. Dimarahin sama anak, nggak boleh kerja jadi saya nggak kerja hari ini. Karena nggak ada kegiatan jadi saya kesini untuk memeriksakan diri." Ujar ayah Nicholas."Emang mantranya anak perempuan tuh ampuh pokoknya, kalo nggak boleh ya nggak beneran, hahaha.." Dokter Jaya terkekeh."Jadi, tolong periksa saya dok." Ujar ayah Nicholas."Tentu dok, mari." Ujar dokter Jaya.Mereka sama-sama dokter profesional, dan mereka juga sama-sama

  • CALON TUMBAL   BAB 122

    Setelah Selena memastikan ayahnya sudah masuk kedalam kamarnya untuk istirahat, Selena pun kini kembali ke kamarnya sendiri dengan rasa bersalahnya. Selena tau rumah itu dipagari dan pagarnya juga sangat kuat, tapi Selena tidak terpikirkan bahwa semakin kuat pagar gaibnya maka semakin besar juga usaha yang dikerahkan ayah Nicholas.'Jangan khawatir Selena, aki bisa menjaga kamu dan rumah ini.’ Tiba-tiba suara aki muncul."Makasih aki, tapi aku tetep merasa bersalah sama papa." Ujar Selena."Aku akan belajar untuk memagari rumah ini sendirian, supaya nggak bikin papa capek." Ujar Selena.Selena akhirnya masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, dan ketika dia sedang mandi dia kembali teringat dengan sosok-sosok yang berada di rumah Pak Hasan yang menyambutnya dengan ramah.Sosoknya ada yang berupa binatang macan putih yang sangat besar bahkan lebih besar dari gajah, lalu ada yang seperti aki namun dalam versi lebih pendek sedikit, dan juga ada yang seperti manusia biasa na

  • CALON TUMBAL   BAB 121

    Selena berdiri di luar ruangan Intan setelah berhasil melepaskan susuk terakhir dari Intan, dan Intan akhirnya sudah berpulang.."Pada akhirnya, dia meninggal dengan menderita." Gumam Selena."Kita sampein maafnya ke keluarganya Roy besok, Roy juga masih belum bisa pergi kan?" Tanya Linggar, dan Selena mengangguk."Siapa tau setelah ini dia bisa pergi dengan damai." Ujar Linggar."Iya.." Ujar Selena.Ya, Roy.. Sebelum Intan meninggal, dia menyebut nama Roy. Dia mengakui dirinya juga membuat Roy kehilangan akal. Ibunya tidak tahu siapa Roy, tapi Selena memberi tahu bahwa Roy adalah kakak seniornya di kampus."Yuk, makan dulu. Kita ampe lupa makan dari siang." Ujar elang dan Selena kembali mengangguk.Pak Hasan sudah lebih dulu pergi untuk melebur semua susuk yang keluar dari tubuh Intan, ada sekitar 17 susuk yang ditempatkan di setiap titik mata memandang sehingga banyak pria yang tertarik melihat Intan karena banyaknya susuk yang terpasang.Intan dan Linggar kini sedang berada di rest

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status