Share

CEO AROGANKU
CEO AROGANKU
Penulis: Nur danovar

Pertemuan Pertama

Seorang gadis bertubuh sedikit subur bernama Nara Letitia Harahap terlihat gesit dan lincah menemani kliennya untuk mencoba gaun pengantin di sebuah butik ternama milik desainer terbaik di kota itu. 

Nara sabar meladeni ocehan Manuela wanita cantik yang akan menjadi calon pengantin dari CEO tampan bernama Jo Daniel. 

"Bagaimana menurutmu? apa aku cantik dengan gaun ini?" tanya Manuela. Itu adalah gaun ke-enam yang di cobanya. 

"Bagus sekali, kau terlihat ramping dan elegan ketika mengenakannya" jawab Nara. Manuela memang memiliki tubuh bak model internasional. Pantas saja jika CEO itu memperistrinya. 

______

Jo Daniel terlihat turun dari mobil mewahnya, ia nampak tampan dengan stelan jas mahalnya dan kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya. Asistennya setia mengikuti berjalan di belakangnya.

"Yang benar saja, Manuela memilih WO ini untuk mengurus pernikahan kami?" tanya Jo Daniel heran. Memang WO yang dipilih Manuela bukanlah WO besar dan tidak terlalu terkenal. 

"Benar tuan"

"Apa dia sudah gila?!"

Jo Daniel melangkah menuju ruang tunggu. Ia mengedarkan pandangannya menatap interior ruangan itu. Cukup lucu menurutnya dengan berbagai hiasan tidak penting terpajang di sebuah meja kerja. Yaitu meja kerja Nara. 

"Dimana Manuela?" tanyanya tidak sabar. 

"Sedang mencoba gaun pengantin tuan"

Jo Daniel melirik jam tangan mewahnya. waktunya sangat berharga untuk terbuang menunggu suatu hal yang tidak penting itu. Sejak awal ia sudah menekankan pada Manuela agar Ryan asistennya yang mengurusi semua termasuk memilih jasa WO terbaik. 

"Yan apa nama Wo ini?"

"Y&J tuan" 

"Aneh sekali, siapa pendirinya?"

"Nona Nara Harahap tuan"

Jo terdiam tidak sabar. Ia berdiri dari duduknya dan hampir melangkah pergi sampai di kejauhan terlihat wanita menjulang tinggi sempurna dan di sampingnya berjalan wanita bertubuh agak subur dengan kaca mata minus di wajahnya. Mereka adalah Manuela dan Nara yang telah kembali dari butik. 

"Sayang, maaf kau menunggu lama" Manuela bergelayut di lengan Jo Daniel. Nara terdiam, ia sempat menatap pria itu dan diacuhkan. Kliennya kali ini bukanlah orang sembarangan. 

"Saya Nara, wedding planner di si......"

"Itu tidak penting, sejauh mana persiapan pesta pernikahan?" tanya Jo Daniel dengan nada dingin dan angkuh. 

Pria ini sungguh menyebalkan. Benar-benar tidak sopan memotong pembicaraan orang. Batin Nara kesal. "Sudah 70 persen tuan" jawab Nara. 

"Ryan kau urusi semua, pastikan mereka tidak berbuat kesalahan fatal" kata Jo Daniel meremehkan sembari memandang Nara. Nara membenarkan letak kaca mata minusnya yang melorot. 

"Apa yang perlu dibicarakan? aku harus pergi segera"

"Tuan hanya perlu mencoba jas pengantin yang sudah disiapkan desainer khusus" jawab Nara. 

Jo Daniel mengikuti langkah Nara menuju sebuah ruangan. Ryan ikut serta di belakang. Sementara Manuela memilih menunggu di ruang tunggu untuk menikmati segelas jus dingin. 

Ryan menenteng sebuah jas dari dalam ruangan tersebut. Ia memperlihatkan jas itu pada majikannya. "Tuan ini jas yang akan tuan kenakan di hari pernikahan nanti" kata Ryan.

"Kau bantu aku memakainya!" perintah Jo pada Nara. 

Nara bergegas meletakan ponselnya di atas meja. Ia membuka bungkus jas mahal itu. 

"Cepat bantu aku memakainya, kau tidak dengar?" Jo Daniel menunduk mendekatkan wajah nya pada Nara. Pria di hadapannya sungguh tampan. Nara sedikit nervous di buatnya. 

Nara mengerti maksud klien gilanya itu. Ia mulai membantu melepas jas yang di kenakan Jo Daniel. Kemudian Jo Daniel melepas kemeja hitamnya. Terpampang tubuh sempurna di hadapan Nara. Nara salah tingkah dan mencoba berpaling tidak mau memandang tubuh Jo Daniel.

"Hahaha kenapa? kau nervous melihat ku telanjang dada? apa kau tidak memiliki kekasih?" 

Nara tidak memperdulikan pria itu. Ia terdiam sembari memakaikan kemeja putih pada Jo Daniel lalu jas dan tuxsedo beserta dasi kupu-kupu. Nara merapikan kancing jas, Jo Daniel nampak berpaling. Ia malas menatap wajah Nara. 

Selesai mencoba jasnya Jo Daniel dan asistennya Ryan bergegas meninggalkan kantor Y&J. Sementara Nara dan Manuela masih membahas persiapan yang lain. Untuk souvenir pernikahan akan ada tiga mobil mewah yang akan di undi untuk tamu yang hadir nanti. 

Orang kaya memang sudah gila. Menikah saja menghamburkan banyak uang. Souvenir saja mobil mewah. Benar-benar sinting, pikir Nara. 

Akhirnya Manuela pamit setelah dari pagi hingga sore ia berada di kantor Nara untuk membahas acara pesta pernikahannya dengan CEO kaya raya itu. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik sih ceritanya.. mau follow akun sosmed nya dong kalo boleh?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status