Share

BAB 11. PERASAAN SANG CEO

Mahardika dan Arsyila makan berdua di sebuah restoran berkelas, bahkan Mahardika memesan ruang privasi untuk mereka berdua.

Mahardika mengusap saus sambal pada sudut bibir Arsyila, sejenak pandangan mereka saling bertemu dan mengunci.

"Hmm, ma-makasih, Mas," kata Arsyila nampak gugup. Mahardika segera melepas tangannya, lalu memakan makanannya lagi. Mahardika terlihat salah tingkah.

"Hmm, mau nambah lagi?" tanya Mahardika membuka obrolannya. Sejak datang mereka hanya diam dan menikmati hidangan.

"Iya, aku pingin makan es kelapa muda, Mas," kata Arsyila terdengar manja.

"Ok, boleh," jawab Mahardika sembari memanggil pelayan untuk memesankan es kelapa muda keinginan Arsyila.

Sejenak Mahardika melihat ke arah Arsyila yang masih menikmati manisan mangga muda. Mahardika tersenyum sendiri.

'Apakah aku mulai jatuh cinta kepadamu, Arsyila. Aku merasa nyaman setiap bersama kamu. Merasa kamu menghadirkan canda dan selalu membuatku terhibur,' batin Mahardika.

"Mas! Mas Dika!" Ucap Arsyila semba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status