Share

Panggilan Darurat

Author: Ivander Kaz
last update Last Updated: 2025-09-12 10:05:56

Sepulang dari kantor, Adzriel menjemput Zaphira di halaman kampus. Gadis itu akhirnya memiliki sebuah kehidupan normal. Betapa senang mendengar pasien tabrak lari itu terbangun dari koma, sahabat tersayang tidak perlu kembali ke rumah sakit menjaganya.

"Ra, bagaimana skripsimu?" Ia bertanya begitu serius memperhatikan masa depan gadis yang tinggal di kamar sewaan jauh dari kerabat, dan berharap dapat menjadi pendampingnya di kemudian hari.

"It's okay, sudah banyak menulis dalam seminggu ini, kebetulan tak perlu menemani pasien lagi setiap malam jadi kini punya banyak waktu luang," balasnya begitu senang melupakan kekalutan berbulan-bulan kembali memikirkan kehidupan sendiri .

Adzriel ikut gembira bebas mendekati gadis itu setelah dua bulan waktu terbuang, dan tanpa dihalangi Arzu brengsek mengganggu mereka. "Baguslah, kalau ada kesulitan bilang saja, dosen pembimbingmu pasti yakin bisa selesaikan tepat waktu," tukasnya menyemangati.

"Oya, maafkan jika aku pinjam laptopmu agak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • CEO Lumpuh Mengejar Cinta Sang Perawat   Maukah Jadi Kekasihku?

    Di dalam mobil adik Rashya, tangan Zaphira berpautan gelisah. Darimana pria itu mengetahui, mencari tahu sampai ke kampus? Pikirnya bingung. Selama ini tak pernah meninggalkan jejak apapun soal dirinya ke keluarga Tuan Imran Nadhirrizki, datang saat malam hari ke ruang perawatan Rashya usai sepulang bekerja dan kuliah lalu pagi buta sebelum matahari terbit sudah pulang ke kost-an melanjutkan istirahat sebentar sebelum bertugas sebagai perangkai bunga di Nana Florist. "Apa yang sebenarnya terjadi pada Rashya, dan siapa yang memberi tahu keberadaanku di kampus?" tanya Zaphira penasaran pasien mengharapkan kedatangan setelah tersadar dari koma. Pandangan Arzu lurus ke jalan tak bisa menceritakan keadaannya. Mama terus melarang keras menghubungi gadis asing itu, dan membiarkan sepenuhnya Marcella merawat tunangannya. Namun Rashya terus menyebut gadis lain usai berhasil sadar dan membuka mata lebih menginginkan Zaphira mendampingi dirinya. Dan pertengkaran hebat begitu dahsyat tak

  • CEO Lumpuh Mengejar Cinta Sang Perawat   Panggilan Darurat

    Sepulang dari kantor, Adzriel menjemput Zaphira di halaman kampus. Gadis itu akhirnya memiliki sebuah kehidupan normal. Betapa senang mendengar pasien tabrak lari itu terbangun dari koma, sahabat tersayang tidak perlu kembali ke rumah sakit menjaganya. "Ra, bagaimana skripsimu?" Ia bertanya begitu serius memperhatikan masa depan gadis yang tinggal di kamar sewaan jauh dari kerabat, dan berharap dapat menjadi pendampingnya di kemudian hari. "It's okay, sudah banyak menulis dalam seminggu ini, kebetulan tak perlu menemani pasien lagi setiap malam jadi kini punya banyak waktu luang," balasnya begitu senang melupakan kekalutan berbulan-bulan kembali memikirkan kehidupan sendiri . Adzriel ikut gembira bebas mendekati gadis itu setelah dua bulan waktu terbuang, dan tanpa dihalangi Arzu brengsek mengganggu mereka. "Baguslah, kalau ada kesulitan bilang saja, dosen pembimbingmu pasti yakin bisa selesaikan tepat waktu," tukasnya menyemangati. "Oya, maafkan jika aku pinjam laptopmu agak

  • CEO Lumpuh Mengejar Cinta Sang Perawat   Sebuah Keajaiban

    Kelopak matanya terbuka pelan, mimpinya berubah menjadi kenyataan. Bayangan gadis menghilang membawa terus muncul ke permukaan menuju cahaya terang menyilaukan. Hey, jangan pergi, tolong tunggu aku! Teriakan keras menggelegar. Gadis itu menoleh tersenyum lalu pergi lagi. Rashya terus berlari mengejar sampai akhirnya sadar sendirian tanpa teman dan keluarga, menatap dinding putih dan lampu menyilaukan. Bahu mencoba digerakkan namun tak memiliki kekuatan, tiba-tiba merasakan menyentuh sesuatu menghangatkan. Sebuah tangan halus, jarinya lentik mungil. Rashya tak mampu mengangkat tubuh hanya lirikan mata melihat siapa yang bersamanya saat ini, tanpa sengaja telah membangunkan seorang gadis asing yang tak dikenal sama sekali, tapi pernah hidup di dalam mimpi! Zaphira terhenyak sesaat jari itu menghentak beberapa kali di tangannya. "Oh, Tuhan, akhirnya kau sadar juga!" berteriak kaget ketika sejenak beradu pandang dengan bola mata Rashya. Kebahagiaan melihatnya terbangun tapi kebin

  • CEO Lumpuh Mengejar Cinta Sang Perawat   Cahaya Kehidupan

    Pukul dua malam, memasuki bulan kedua bagi pasien terbaring koma di kamar perawatan VVIP. Suasana hening berubah menakutkan dan menegangkan. Zaphira dikejutkan bunyi denging kencang dari mesin monitor meraung-raung, tersentak keras dari tidur dan membuka mata secepatnya langsung berdiri mendekat ke balik kaca. Pasien khusus di sebuah rumah sakit terkenal tiba-tiba saja terkena serangan jantung di saat tidur koma, dan ini serangan kedua kali setelah sebulan lalu dari operasi panjang pernah dilakukan oleh pihak rumah sakit. Dokter dan suster berlarian ke ruangan menjalankan prosedur cepat tindakan medis yang dibutuhkan pasien dalam keadaan darurat. Peralatan sentak picu jantung disiapkan lalu terdengar aba-aba Dokter agar perawat menyingkir. Dugh-! Satu kali tubuh Rashya terlontar sesaat dan jatuh terbaring lagi di ranjang. Layar belum menunjukkan angka normal. Dokter terus bekerja keras melenyapkan kekhawatiran. Sentakan kedua seharusnya lebih menjanjikan dari yang pertama,

  • CEO Lumpuh Mengejar Cinta Sang Perawat   Bangunlah, Rashya!

    Sudah sebulan lebih berlalu. Rashya masih terbaring kaku, deru nafasnya teratur dibantu selang oksigen. Detak jantung dan tekanan darah tertera di layar mesin tergambar normal. Melihat dari balik kaca membuat Zaphira kian lara tak ingin lagi tinggal di ruang itu bersamanya, meski adik pasien memaksa beristirahat menemani di dalam. "Ra, kita makan malam dulu, kamu pasti kelaparan dari tadi setelah pulang kerja terus kuliah," Arzu memecah keheningan di antara mereka. Dia tahu gadis itu kesal jika mencampuri urusan pria bernama Adzriel tadi. "Tidak, terima kasih; Kau lihat saja, Adzriel membawa makanan dan buah, semua itu lebih dari cukup bagiku," elaknya mengambil tempat duduk lagi beristirahat dan tidur cepat seperti biasanya. Pengalihan Zaphira dari upaya mendekati dirinya terus mendesak mau menerima tawaran apapun yang tak dibutuhkan sama sekali. "Kenapa 'sih kamu enggan banget bersamaku, malas mengobrol, memangnya aku salah apa?" tukas Arzu bertambah kesal. Sungguh gadi

  • CEO Lumpuh Mengejar Cinta Sang Perawat   Merebut Perhatian Zaphira

    Adzriel, kawan baik Zaphira datang mengejutkan membawakan makanan untuknya ke rumah sakit. "Ra, kamu makan ini, bagus untukmu!" desaknya sambil menyodorkan buah sudah dikupas. "Kamu ngapain kesini, merepotkan saja bawa ini dan itu, sudah kayak hajatan," balasnya kesal. Bukan hati tak senang, tetapi pandangan adik Rashya begitu curiga terhadap mereka berdua. Arzu Rakha Kaivan berdiri menjauh pura-pura sibuk dengan gawai terus mencuri pandang ke Zaphira dan Adzriel. Dari tatapannya tak menyukai kehadiran pria lain di samping gadis yang diam-diam disukai. "Ra, kamu kan sebentar lagi skripsi, ga mungkin-lah harus terus berada di rumah sakit setiap malam. Nanti kuliahmu jadi terbengkalai, belum lagi bekerja di pagi hari," protes Adzriel begitu perhatian. Zaphira memasang muka cemberut, "Duh bawel banget, 'kan aku bisa mengatur waktu, di sini lebih banyak tidur sambil menunggu pasien dan bisa menulis skripsi." Gadis keras kepala! "Ya sudah 'Ra, pakai laptop aku saja biar kamu mudah men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status