Share

Bab 13 Melupakan Masa Lalu

Ervan menghentikan mobilnya di depan pekarangan rumah Gea. Sejak tadi, keduanya hanya saling diam dan sekarang pun suasana masih hening. Gea memberanikan diri menatap Ervan.

"Mas, tadi itu …."

"Jangan bahas tentang dia," potong Ervan dengan datar.

Gea pun memilih untuk tidak melanjutkan kalimatnya. "Saya permisi."

Saat pintu mobil terbuka, Ervan berkata, "Aku berubah pikiran."

"Hah?" Gea yang baru saja mengeluarkan satu kakinya pun langsung menatap Ervan. "Maksudnya?"

"Kamu boleh pakai gaun pengantin punya Mama kamu. Kita nggak perlu fitting lagi. Nanti aku pakai jas punya Papa aja," jelas Ervan.

"Oh, oke."

"Yaudah, turun," perintah Ervan.

Gea tersenyum getir, lalu pamit. "Permisi, Pak."

"Mas!" tegas Ervan.

"Oh iya, Mas. Permisi."

Gea melangkah keluar mobil sambil memukul pelan bibirnya. Kebiasaannya memanggil Pak sudah mendarah daging. Sampai terkadang lupa harus membiasakan diri memanggil Mas saat berada di luar jam kantor.

'Bego banget gue,' batin Gea.

***

Tiga puluh menit kemudian
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status