Share

CEO Married with Pelacur
CEO Married with Pelacur
Penulis: noona blue

Pertemuan

Suara dentuman keras ini memang sudah biasa bagi para pengunjung club disini. Club ini diisi oleh para pria hidung belang dan pria yang ingin membuang uang nya secara percuma dengan botol-botol yang bisa dibilang fantastis untuk harga satu botolnya.

Seperti CEO bernama Chris Brandon. Seorang konglomerat dan pengusaha di Kota New York, kota terpadat di Amerika Serikat. Kita bisa bayangkan seberapa kaya keluarga Brandon. Dia memiliki sifat yang dingin, tegas, dan memiliki aura yang kuat.

Masih muda dan kaya membuat banyak wanita yang ingin mendekatinya.

Namun Chris tidak pernah merespon mereka satu pun. Karena Chris tau, mereka mendekati nya hanya karena uang dan ketampanan yang ia miliki.

"Ada yang baru nih, gak mau nyoba Chris?" ucap sahabat Chris, Alex.

"Gak! gua kesini cuma mau nenangin pikirian Al."

Chris paham betul apa yang dimaksud oleh Alex. Maksud dari Alex yaitu ada pelacur baru di club ini.

Chris sangat terbuka dengan Alex. Ia hanya ingin berbicara panjang dengan Alex saja. Alex juga merupakan pengusaha kaya raya yang sudah memiliki cabang dimana-mana.

Alex merupakan laki-laki pemain wanita. Ia sering meniduri banyak wanita, namun Alex tipe yang pemilih dalam meniduri wanita.Ia hanya ingin meniduri wanita yang masih perawan saja. Brengsek bukan? Ya Alex memang brengsek.

Berbeda dengan Alex, Chris sangat tidak ingin meniduri wanita yang bukan ia cintai. Chris hanya bermain kecil dengan wanita di club. Hanya memberikan ciuman yang menghanyutkan. Itu saja, tapi tetaplah brengsek dimata kita.

Chris meneguk segelas alkohol yang bernilai fantastis kedalam kerongkongannya. Ia menerawang setiap pengunjung club yang ada.

Tanpa sengaja matanya tertuju pada perempuan yang sedang ketakutan saat ia hendak dicium oleh laki berhidung belang.

Chris melihat perempuan tersebut meneteskan air mata saat tangan pria hidung belang itu meraba-raba tubuh indahnya.

Tidak terlalu jelas memang karena pencahayaan yang kurang. Tapi Chris dapat merasakan bahwa perempuan itu meneteskan air matanya. Chris sangat tidak suka jika perempuan menangis hanya karena lelaki brengsek.

Tanpa pikir panjang Chris langsung mendekati pria hidung belang tersebut dan langsung membogem wajah pria itu.

Pria tersebut langsung tersungkur karena bogeman yang diberikan Chris. Perempuan yang menangis tadi terkejut saat pria yang sedang meraba tubuhnya tersungkur dari sofa club.

"Pergi!" ucap singkat Chris dengan wajah dinginnya pada pria hidung belang.

"Hey, dia wanitaku! Masih banyak wanita lainnya yang bisa kau ajak bersenang-senang," ucap marah si pria hidung belang.

"Pergi!" bentak Chris keras. Ia memang tidak suka banyak bicara.

Semua pengunjung club tertuju pada Chris. Pria hidung belang pun pergi meninggalkan perempuan yang tadi menangis dengan Chris.

"Lanjutkan" teriak Chris pada seluruh pengunjung club sebab kegiatan mereka tertunda karena bentakan Chris tadi.

Setelah Chris melihat pengunjung club kembali ke kegiatan mereka masing-masing. Mata Chris tertuju pada perempuan tadi yang sedang menunduk.

"Jangan takut."

Tidak ada jawaban dari perempuan tersebut. Perempuan itu hanya terus menunduk tanpa menjawab perkataan Chris.

"Ayo ku antar pulang," ucap Chris karena sedingin apapun sifat Chris, ia tidak tega jika ada perempuan yang pulang sendirian saat pukul menunjukkan hampir tengah malam.

"Tidak usah, saya bisa pulang sendiri dan terimakasih telah membantuku," ucap sopan perempuan itu dengan kepala yang masih ia tundukkan.

"Jika berbicara, tataplah lawan bicaramu!"

"Ah ya maafkan aku," ucap perempuan dengan mendongakkan kepalanya.

Tatapan mereka bertemu. Waktu seakan menjadi lambat. Hanya ada keheningan diantara mereka, meski dentuman musik di club ini sangat keras.

"Ekhem," gugup Chris memecahkan keheningan diantara mereka dan membuat perempuan tersebut tersadar.

"Sekali lagi terimakasih sudah membantuku, permisi." Pamit perempuan tersebut kepada Chris.

Perempuan tersebut sudah pergi dari hadapan Chris. Chris pun ingin keluar dari club ini karena ia ingin pulang.

Namun saat Chris ingin melewati bar counter, ia melihat ada perempuan yang jatuh tersungkur karena didorong oleh pria. Chris tau siapa yang mendorong perempuan tersebut. Pria itu adalah yang memiliki club ini.

"Kenapa kamu tidak melayani pria pada malam ini hah?" bentak marah pria pemilik club.

Perempuan yang dibentak hanya diam menunduk. 

"Apa kau tuli hah! Kau ini baru disini. Tapi kenapa disaat hari pertama mu bekerja, kau malah mengacaukan hari pertama mu sendiri!" 

"Turunkan sedikit nada suaramu saat berbicara dengan seorang perempuan wahai pemilik club yang terhormat," pengucapan Chris membuat pira tersebut dongkol. Muka boleh sangar, tapi hati Chris sangat tidak tega melihat perempuan dibentak keras seperti itu.

"Urusi urusanmu sendiri, jangan ikut campur."

"Apa kau tidak berpikir bagaimana perasaan perempuan saat dibentak hah! Lagipula dia pacarku," bela Chris.

Pemilik club langsung diam. Ia sangat tahu bagaimana Chris saat Chris sedang marah-marah.

"Ikut aku," ucap Chris menarik tangan perempuan yang dibentak sekaligus diakui pacar oleh Chris tadi.

Pemilik club tersebut hanya diam memandangi Chris yang membawa pelacur barunya pergi yang juga ternyata pacar Chris? Pria itu baru tahu kalau Chris mempunyai pacar jalang. Ia pun tidak berani melawan Chris.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik sih ceritanya.. mau follow akun sosmed nya dong kalo boleh?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status