Beranda / Romansa / CEO Nakal Kekasihku / Zahwa Seorang Janda?

Share

Zahwa Seorang Janda?

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-29 09:48:21

Ini sudah beberapa tahun setelah kejadian nahas itu. Rara telah menjelma menjadi wanita dewasa dan berbeda. Dia bersembunyi di balik kaca mata tebal, rambut keriting panjang, baju kedododoran, gigi berkawat warna hijau dan wajah tanpa make-up.

Isu kedatangan CEO yang baru. Seperti biasa, hal itu tidak ada pengaruhnya bagi Zahwa Almira. Dia tidak berhubungan dengan CEO secara langsung. Wanita dengan kaca mata tebal dan baju longgar itu tetap pada aktivitasnya. Melakukan pekerjaannya, pulang bertemu putra kesayangannya. Tidak ada yang berubah setiap harinya, kecuali ahir minggu.

Hiruk pikuk para karyawan biasa terjadi kecuali hari libur atau saat akhir minggu. Di Dawson International Corp selalu sibuk dengan berbagai aktivitas. Seperti pagi ini, Zahwa sudah berkutat dengan desain yang harus dikerjakannya. Akhir bulan, akan lounching produk baru. Jadi bagian periklanan dan pemasaran akan sangat sibuk.

“Za, lo dah tahu belum kalau CEO kita akan diganti?” tanya Ingrid sahabatnya. Zahwa hanya tersenyum saja, sambil sesekali membetulkan kaca matanya. Dia menggeleng tanda tidak tahu entah tidak peduli.

“Za, lo itu kalau udah kerja nggak tengok kanan-kiri. Sesekali perhatiin lingkungan napa?” Lagi-lagi Zahwa hanya tersenyum saja.

“Emang susah, ya ngomong sama lo. Bener saja Pak Arsan dan Pak Angkasa sangat suka sama Lo. Worka holic banget.” Zahwa hanya mengembuskan napas halus.

“Bukan begitu, In, gue harus tanggung jawab betulin banyak desain. Nggak bisa konsen kalau sembari ngobrol.” Ingrid akhirnya menyerah. Mereka kembali kepada kesibukan masing-masing. Zahwa masih berkutat dengan seluruh pekerjaannya hingga istirahat tiba. Arsan sang CEO yang nantinya akan digantikan dengan CEO baru sudah ada di depan pintu. Lalaki itu memang naksir berat dengan Zahwa. Dia yang menolong Zahwa waktu dalam kesulitan. Ada kejadian memilukan saat itu. untung saja Arsan segera datang. Di sanalah mereka kenal, di sebuah jembatan besar saat hujan lebat. Jauh sebelum Zahwa kerja di perusahaan itu. Arsan pula yang merekomendasikan Zahwa kerja ditempat itu. Jujur awalnya Zahwa takut karena perusahaan itu milik keluarga Dawson. Tapi Arsan berhasil meyakinkannya.

“Berhenti, Za. Dia tidak akan menangis kalau kamu tinggal. Waktunya makan siang.” Zahwa meluruskan pandang ke arah lelaki yang bersuara itu.

Last minute ago.” Zahwa   meminta sedikit waktu lagi. Sedangkan kawan-kawannya sudah bubar ke arah kantin termasuk Ingrid karena sudah ada Arsan yang menunggu. Jika tidak ada, biasanya mereka akan pergi makan siang bersama, dengan Inggrid yang menunggunya.

Done!” Zahwa menutup laptopnya, kemudian melenggang bersama Arsan ke kantin. Lelaki dewasa yang mapan itu tidak sungkan makan di kantin karyawan. Dia berjalan beriringan dengan Zahwa yang ada di sampingnya. Sesekali mengobrol tentang banyak hal. Akhirnya mereka sampai ke kantin. Walau jenjang karir mereka sangat jauh, kedekatan mereka tidak menjadi bahan perbincangan karena keduanya sudah akrab sebelumnya. Arsan bahkan bisa membaur dengan para karyawan. Lelaki satu itu memang menjadi idaman. Walau sukses tapi tidak sombong. Demikian stempel yang diberikan karyawan padanya.

“Mas, katanya akan ada perpindahan CEO yang baru, benarkah?” Zahwa bangkit dan mengambil air mineral yang ada di kulkas pojok.

“Kau sudah mendengarnya?” Arsan membalas tanya Zahwa setelah wanita itu kembali. Zahwa mengangguk, kemudian membuka segel air mineral itu dan menenggaknya.

“Mas yakin dengan keputusan ini? Lima tahun bukan waktu yang singkat dan kamu sudah bisa menstabilkan harga saham Dawson bahkan grafiknya naik. Itu tidak adil, kamu tidak protes?” Arsan tertawa renyah. Hal itu yang selalu dirindukan Arsan dari wanita itu. Dia sebenarnya pendiam. Namun jika ada yang menggenggu pikirannya langsung saja meledak dan nerocos mirip mercon renteng.

“Mau bagaimana lagi? Mereka menggajiku untuk memajukan perusahaan. Lagi pula, sahamku hanya sepuluh persen. Yang bicara adalah pemilik perusahaan dengan saham terbesar. Rapat pemegang saham juga menyetujuinya. Aku tinggal mengamini saja.” Pembicaraan mereka mengalir bagai sungai dari hulu ke hilir. Sesekali Zahwa menegang karena marah. Dia membetulkan kaca mata tebalnya, yang sebenarnya hanya kaca mata baca saja.

“Sebenarnya mereka hanya memindahkanku, Za. Cuma memang perusahaan anak cabang yang baru dirilis.” Zahwa menghentikan suapannya. Apalagi dipindahkan ke anak cabang yang masih culun. Berarti lelaki itu hanya diperalat. Demikian pemikiran Zahra.

“Kok mereka jahat banget, sih? Kamu harus berjuang dari nol lagi begitu?” Arsan mengangguk.

“Ah, itu namanya mereka membuangmu, Mas. Kamu hanya diperalat. Kenapa tidak cari orang baru untuk melakukannya. Bukankah kau berprestasi?” tanya Zahwa sambil mencocol daging dengan saus.

“Bukan membuang, Za. Kau ini bahasamu sarkas banget. Memang keahlianku ‘kan itu. Ya itung-itung pengalaman baru. Siapa tahu kamu jadi rindu kalau tidak jumpa denganku agak lama.” Zahwa tersedak. Dia memang selalu menghindar jika Arsan sduah mulai berbicara ke arah yang serius. Arsan mengambilkan air untuk Zahwa. Wanita itu menenggaknya kemudian menepuk dadanya.

Zahwa sudah selesai makan siangnya, kemudian kembali ke ruang kerjanya. Arsan tidak ikut kembali karena dia ada rapat di luar kantor. Zahwa bersama teman-teman lain berarak menuju ke lift untuk kembali ke ruang masing-masing.

“Za, gimana ya nanti CEO yang baru. Sebaik Pak Arsan tidak ya?” tanya Inggrid sambil turut berjalan dan masuk ke lift. Terlihat agak berjejal di sana karena memang karyawan barengan saat istirahat.

“Pak Arsan baik karena kita sudah mengenalnya. Kalau belum juga mungkin sama saja. Kita di gaji ‘kan untuk bekerja. Bukan untuk dekat dengan CEO.” Zahwa memang jenis spesies langka. Dia tidak pernah histeris mau seberapa ganteng atasan atau pria mana pun di kantor. Jika yang lain menggunakan trik untuk dekat dengan Arsan, dia malah sebaliknya. Merasa tidak spesial dekat dengan lelaki yang sebentar lagi dipindahkan ke anak cabang itu.

“Aku lupa kalau elo adalah jenis genus dari tanaman langka. Bahkan ketika Joe Taslim di depanmu pun, kamu akan tetap beku tidak bereaksi.” Zahwa tertawa. Dia mengibaskan rambut keriting panjangnya ke belakang. Poninya yang mulai tidak teratur, dibereskan dengan jari-jarinya. Ya, demikian penampilan Zahwa.

Zahwa menyembunyikan wajah anggun dan cantiknya untuk motif tertentu. Wajah datar jarang senyum. Rambut keriting panjang dengan poni di kening. Kaca mata tebal, jangan lupa deretan giginya yang dipasang kawat gigi membuat penampilannya dalam kategori “culun”. Bajunya yang kebesaran dari ukuran seharusnya. Jangan lupa, stoking warna hitam dan tas besar yang tidak pernah diganti. Tanpa make-up, tanpa aksesoris yang melekat dalam diri selayaknya seorang wanita. Hanya Arsan yang tahu alasannya dan hanya dia pula yang tahu betapa cantiknya Zahwa. Tentu selain putranya Keano.

Zahwa memang bukan lagi sendiri walau dia lajang. Ada Keano seorang anak kelas lima yang menajadi penyemangatnya. Keano pula alasan dia betah menyendiri. Keano adalah kesalahan fatal masa lalunya. Kendatipun demikian, kesalahan itu dia nikmati karena Keano tumbuh menjadi anak laki-laki yang kuat dan tidak neko-neko. Dia anak lelaki yang penegrtian sesuai tupoksi usianya. Bahkan karena terbiasa hidup dalam berbagai macam tekanan dan kekurangan, anak laki-laki itu berpikir lebih rasional dibanding anak-anak lain seusianya.

Zahwa seorang janda? Tidak! Dia belum pernah menikah. Dia memiliki anak karena sebuah insiden hubungan semalam dengan salah seorang. Hingga akhirnya berbuah Keano yang kini menjadi pusat hidupnya. Zahwa kembali berkutat dengan seluruh pekerjaannya. Dia kembali mengibaskan rambutnya yang turut serta turun ketika tubuhnya condong ke bawah.

“Za, aku keluar dulu. Mau minta tanda tangan.” Ingrid melenggang. Zahwa hanya mengangguk tanpa menoleh ke sumber suara.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Senopati
tp..kok waktu 3 THN berlalu tp anaknya udah kelas 5 yaa...AQ jd bingung...
goodnovel comment avatar
Tarhim
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Ratna0789
wanita tangguh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • CEO Nakal Kekasihku   Episode Terakhir

    “Kamu yakin dengan keputusanmu? Brenda, tolong jangan memutuskan sambungan. Tetap hubungi aku,” tutur Keano.“Dari dulu, kamu memang baik. Aku tidak janji, tapi akan kuusahakan.” Brenda pergi dari ruangan Keano setelah pamit. Keano masih tidak menyangka, jika saudaranya berubah sedrastis itu.***Meyyis***Hafiza masuk ke ruangan suaminya, mendengar Brenda sudah meminta maaf dan akan melepaskan semua tentang perusahaan. Mendengar hal itu, Hafiza memeluk sang suami karena merasakan senang yang teramat. Kali ini, tujuan yang dilakukan suaminya untuk membawa Brenda kembali ke jalan yang benar, sudah tercapai. Memang seharusnya begitu sebagai seorang kakak memperlakukan adiknya.“Baiklah, karena aku sedang bahagia, dedek bayi mau minta apa dari papa?” tanya Keano sambil memeluk sang istri dari belakang.“Aku pingin nasi megono,” ucap Hafiza.“Nasi megono? Siap!” Keano bangkit, mencari se

  • CEO Nakal Kekasihku   Brenda Minta Maaf

    “Aku akan mandi dulu.” Brenda meninggalkan ruangan itu, kemudian mandi di kamarnya. Air matanya luruh bersama air yang mengalir. Belum pernah ada, seseorang yang memperhatikannya seperti itu. Kehadiran Andy malam ini membuatnya menyadari bahwa jalan selalu akan terbuka lebar. Bahwa Tuahan masih ada untuknya.Brenda keluar dari kamar untuk berganti baju. Wanita itu keluar kembali untuk mencari Andy. Lelaki itu tidur di kursi yang dihimpitkan, dijajar. Brenda membangunkannya.“Ada kamar tamu di sana. Kamu bisa menggunakannya.” Bagaimana lelaki itu bisa meluluhkan hati Brenda, bahkan membuatnya percaya pada lelaki itu. padahal, baru saja mengenalnya. Wanita itu tidak lagi berprasangka buruk pada orang asing, ada apa dengan Brenda? Mungkinkah … ah, tidak mungkin jatuh cinta dengan pria asing yang baru setengah jam dikenalnya.***Meyyis***Brenda sudah bisa tidru, wanita itu bahkan tidur sudah beberapa jam

  • CEO Nakal Kekasihku   Lelaki Asing

    “Kenapa menolongku?” tanya Brenda.“Karena melihatmu.” Brenda memejamkan mata. Untuk sesaat wanita itu merasakan ketenangan batin. lelaki itu membuka matanya untuk mempercayai hidup.***Meyyis***Lelaki itu menuntun Brenda masuk ke dalam rumah. Di sebuah meja, ada air putih juga gelas. Lelaki dengan jaket jeans itu menuangkan air tersebut. “Minumlah agar lebih tenang.” Brenda menenggak air putih itu hingga tandas. Keringatnya membanjiri kening hingga ke leher. Wanita itu duduk lemas di kursi tersebut.“Masih banyak yang membutuhkan kita,” ucap lelaki itu.“Kamu bukan aku, bagaimana bisa berkomentar?” ketus Brenda.“Baiklah, kamu tahu kaki ini?” Lelaki itu menunjukkan kaki kanannya yang sudah tersambung dengan … mungkinkah kaki robot? Brenda menoleh ke arah lain setelah melihatnya.“Aku putus ada karenanya. Namun, kaki ini yang menuntunku ke arah kesuk

  • CEO Nakal Kekasihku   Hampir Bunuh Diri

    Mereka kembali memberikan kenyamanan pada masing-masing di kamar mandi itu. Aura romantic semakin terasa ketika membilas di bawah pancuran shower. Keduanya saling melepaskan lagi rasa cinta.***Meyyis***Brenda duduk termenung di balkonnya. Jika tidak diselamatkan, mungkin saja perusahaan kali ini jadi benar-benar hancur. Tidak ada lagi yang dapat dimintai tolong. Semua kenalannya sudah tidak ada lagi yang dapat dihubungi. Brenda menjadi frustasi. Wanita itu belum pernah mengalami krisis seperti ini.“Brenda, gunakan otakmu seperti biasa,” ucap Cassandra datang dengan minuman di tangannya.“Tidak ada yang bisa kulakukan, Ma. Semuanya tidak bisa melawan Keano. Masih sama, semua perusahaan yang aku hubungi di bawahnya,” tutur Brenda.“Kamu tidak bisa memikat Keano? Tidak ada pria yang menolak kesenangan,” tutur Cassandra.“Ma, apakah mama baru mengenal Keano? Bahkan seluruh dunia sudah berada di sampin

  • CEO Nakal Kekasihku   Aku Merindu (21+)

    “Kamu benar, tapi anak kita lelaki yang kuat seperti sang papa. Dirinya tetap ingin membantu orang tuanya, bukankah itu seksi?” Keano tidak lagi berdebat dengan sang istri, karena semuanya akan percuma jika wanita itu sudah berkeinginan.***Meyyis***Langkah kecil Keano membuat perusahan Arsan kalang kabut. Keputusannya untuk menarik dana suplay perusahaan miliknya tersebut, terbukti ampuh. Arsan sudah lupa, bahwa dibalik berdirinya perusahaan miliknya tersebut, ada andil Damian, pastilah lelaki itu tidak bersih melepaskan. Hal itu diketahui Keano juga lewat arus bank dan finansial papanya, tidak butuh penjelasan dari lelaki yang berjuluk macan bisnis tersebut.“Tenang, Sayang. Kita akan melihat pertunjukan sebentar lagi. Jika mama dan papa berhati lembut selama ini, tidak dengan Keano. Aku bisa jadi singa daratan yang menyeramkan. Bukankah begitu?” Keano menarik tangan sang istri agar berada di depannya. Kedua pahanya mengapit kaki

  • CEO Nakal Kekasihku   Aku Tak Sebaik Itu

    Brenda duduk termenung ketika sang papa sudah pulang. Hatinya bingung harus menerima tugas tersebut. Papanya memang berkata benar, akan tetapi membujuk Direktur berhati batu macam direktur DAC sangat membuatnya sakit kepala. Tangannya menjambak rambut sendiri.***Meyyis***Mendengar kesulitan yang dihadapi oleh sang istri, Keano tidak bisa tinggal diam, hari ini, ellaki itu akan datang ke kantor dan sibuk menyelesaikan beberapa kesepakatan. Keano menjadi sangat marah, kali ini akan bertarung bahkan menghabisi Brenda dan Arsan. Sudah cukup, selam ini diam dan tidak melakukan hal yang semestinya.Dirinya bukan sang ibu yang memiliki hati selembut sutra. Keano akan menjadi seorang singa ganas jika sudah diusik. Lelaki bermata colakat itu masih dengan bantuan tongkatnya, siang ini menemui Arsan dan akan mengintimidasinya.“Siang, Om. Masih ingat saya.” Keano sudah sampai di perusahaan milik Arsan.“Maaf, Tuan. Bapak ini menerobos masu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status