Share

Bab VI Sebuah Rahasia

Oryza menatap ruangan pak Gunawan dan menemukan bahwa ruangan itu kosong. Ruangan yang sudah dipindahkan menjadi milik Altair itu sudah kosong selama tiga hari. Oryza kembali ke kursi lalu memegangi dahi yang terasa berkedut seperti tertusuk oleh ribuan jarum. Terdengar bunyi derak yang membuat Oryza sedikit bejingkat.

“Selesaikan juga video editing ini jangan merasa menjadi anak emas karena diperhatikan oleh Tuan Altair.”

Ternyata bunyi derak itu berasal dari salah satu rekan kerja yang melemparkan flashdisk di atas meja Oryza dengan kasar. Tanpa banyak bicara Oryza memungut flash disk itu dan mulai melihat beberapa video yang ada di dalamnya.

“Sebenarnya ke mana pria brengsek itu. Padahal aku berniat untuk menandatangani kontrak.”

Oryza sudah memutuskan untuk menandatangani kontrak. Hal itu bukan karena dia ingin menjadi artis, melainkan karena pagi itu sekawanan debt collector datang menagih hutang ayah tiri Oryza. Jika dalam dua hari tidak dapat melunasi, maka rumah Oryza yang men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status