Share

Toilet Panas

Wajah laki-laki itu mengeras, kedua bola mata mereka saling mengunci musik yang terus berbunyi kalah dengan suara dari pikiran mereka masing-masing. Delia yang masih dalam pengaruh dari minuman alkohol itu kemungkinan kembali tersenyum.

Samar-samar Ia melihat wajah siapa yang ada di depannya ini, masih memegang pinggangnya dan Ia pikir itu adalah mimpi.

"Gara ... Gue capek. Gue capek Lo bentak-bentak, Gue capek Lo suruh-suruh," celoteh gadis itu menempelkan satu jarinya di dada bidang milik Gara yang hampir lengkap menggunakan tuxedo.

Wajah Gara pun turun melihat dada Delia yang seperempat terlihat, berbohong sekali jika hasrat Gara tidak terbangun. Ntah mengapa melihat Delia hanya mengenakan kemeja putih di ruangannya saja sudah sangat seksi apalagi seperti ini.

Wajah Gara semakin turun hingga hanya berjarak lima senti dari permukaan wajah Delia, tatapan mereka saling mengunci.

"Dalam hitungan tiga detik Kamu boleh menjauh jika tidak ingin," bisik Gara tetap di depan wajah Delia.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status