Share

Tugu Juang 45 Sebagai Saksi

Bab 13

Teringat dengan seseorang yang masih saja kucari raganya. Hati dirundung duka seperti orang yang tak tahu arah. Semua lahirkan luka dan air mata. Meratap bukan solusi, tapi setidaknya hanya itu yang mampu mengerti diri ini. Meski menyesali tiada arti, kumenyendiri.

Saat bersamanya dahulu, aku ditinggalkan, dilupakan, dan diputuskan. Saat aroma itu menyeruak diindra pembau, ramainya orang akan mengenang masa lalu dengan berjuta kerinduan yang memabukkan. Sialan! Ini tidak berlaku bagiku setelah satu tahun kemarin diputuskan juga ditinggalkan.

“Satu tahun apakah tidak bisa untuk melupakan seseorang?” tanya diri sendiri.

Pernah kupinta untuk membunuh rasa yang ada. Kala hati tak bisa lagi diperbaiki. Menangis adalah solusinya. Sayangnya, ia tetap tak peduli.

Kalimat terakhir seharusnya sudah bisa diturutkan. Keributan selalu menambah beban pikiran. Terkadang bingu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status