Share

SURPRISE

"Kita sudah sampai. Cepat Turun!" Suara nyaring dan tegas terdengar dari mulut Devano. Langsung saja dia melepas selt beltnya. Sekilas melihat Raina yang masih terdiam.

Devano sedikit kesal gadis kecil yang ada di sampingnya karena Raina tidak menggubris perkataannya. Devano tidak suka siapapun tidak menuruti perkataannya.

"Punya telinga? Kalau punya cepat turun kita tidak ada waktu lagi, ini adalah hari spesial bagiku." Devano marah dan sedikit membentak. Suaranya yang lantang membuat Raina sedikit takut.

Raina hanya bisa membuang muka,

Tapi tidak bagiku. Bagiku ini adalah hari sial bagiku. Batin Raina menggerutu.

dia melepas selt beltnya. Ah, sial kenapa susah sekali. Bekali-kali Raina mencoba melepaskan ikatannya namun gagal. Jangan sampai Devano melihat kebodohan apa yang dia lakukan. Macet, selt belt tidak lepas. Raina mengutuk mobil ini cepat-cepat masuk ke bengkel atau di buang saja. Mobil berkelas tapi fasilitas tidak memadai.

Devano melirik jam tangan hitamnya yang ekslusi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status