Share

Episode 2: Rindu Nggak  

“Mobil, Abang yang bawa" Azahra mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku roknya dan memberikannya kepada pria tersebut.

“Adik dikasih uncle bawa mobil sendiri?" Ferdi bertanya seakan tidak percaya.

Dengan cepat Azahra menganggukkan kepalanya.

Ferdi begitu memahami seperti apa sifat om nya. “Kenapa uncle kasih bawa mobil sendiri,” tanyanya.

“Rara sudah besar bang,” jawab Azahra yang tersenyum.

“Apa nggak ada yang jaga,” tanya Ferdi.

“Ada, tapi Rara minta jaraknya 3 meter, karena Rara malu kalau ada yang ngikutin,” ucapnya yang memandang ke arah belakang.

Ferdi melihat ada dua orang wanita yang mengikuti mereka saat ini.

“Sebenarnya Rara itu minta mereka ngikutin jarak 5 meter, tapi Mereka nggak mau, karena katanya kalau jarak terlalu jauh nanti mereka tidak bisa berbuat apa-apa, bila ada terjadi sesuatu,” jelas Azahra.

“Sebaiknya turuti apa yang dikasih tahu,” ucap Ferdi yang tersenyum memandang adik sepupunya.

“Oke kapten,” ucap Azahra yang bergaya hormat.

Ferdi tertawa ketika melihat sikap adik sepupunya, ingin rasanya dirinya mengusap kepala Gadis itu, namun Ferdi membatalkan niatnya, mengingat Gadis itu bukanlah gadis kecil seperti yang dulu ditinggalkannya.

“Di mana mobilnya,” tanya Ferdi  memandang ke arah parkiran mobil yang berjajar.

“Bunyiin aja remotnya,” ucap Azahra yang tersenyum kecil.

Ferdi hanya tersenyum  ketika mendengar jawaban adik sepupunya. Pria itu mengikuti apa yang diminta oleh Azahra. Ia menekan remote mobil dan melihat mobil yang saat ini lampunya menyala.

“Itu,” Ferdi bertanya dengan memandang mobil yang berwarna merah.

Azahra menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju ke mobilnya.

Azahra duduk di samping kursi kemudi dan memandang pria yang masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.

Ferdi memakai sabuk pengamannya, begitu juga dengan Azahra yang memakai sabuk pengamannya.

“Kenapa nggak sekolah,” tanya Ferdi yang memandang ke depan.

“Rara sudah tamat SMA Bang,” jawab Azahra.

Ferdi terdiam dan sedikit memandang  Azahra.

“Rara sekarang sudah kuliah semester 1,” jelas Azahra yang mengangkat satu jarinya.

“Ternyata Adek Abang sudah besar ya,” ucap Ferdi.

Azahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Azahra memandang Abang sepupunya dengan tersenyum tanpa mengedipkan matanya.

Ferdi menjadi salah tingkah ketika melihat cara adik sepupunya memandangnya. Ia begitu sangat gugup dan juga salah tingkah.

“Kenapa Bang,” tanya Azahra yang memandang pria yang saat ini sudah berkeringat.

Ferdi menelan salivanya ketika mendengar pertanyaan dari Azahra.

“Rara lupa kalau abang di sana mungkin udaranya gak sepanas di Jakarta ya.” Azahra tersenyum dan menambahkan dingin suhu ac di dalam mobil. Azahra beranggapan bahwa pria itu berkeringat karena suhu ac mobil yang tidak begitu dingin.

Ferdi menghembuskan nafasnya dengan sangat berhati-hati, agar gadis yang duduk di sampingnya tidak mengetahui bahwa dirinya salah tingkah saat ini.

Ferdi tidak mengerti mengapa dirinya merasakan debaran jantungnya ketika bersama adik sepupunya. Ferdi semakin salah tingkah ketika adik sepupunya itu tidak ada bosan-bosannya menggodanya.

“Kenapa selama ini nggak mau kirimin Abang foto,” tanya Ferdi mencari topik pembicaraan agar dirinya tidak terlihat salah tingkah seperti ini.

“Kalau Rara kirimin Abang foto, gak seru kalau ketemu. Gak ada rasa debar-debar di dada,” ucap Azahra yang tersenyum.

Ferdi hanya diam tanpa menjawab. Mengapa Gadis remaja ini bisa membuat dirinya salah tingkah seperti ini. Gadis itu tidak ada henti-hentinya menggodanya.

Azhara tertawa ketika melihat sikap Ferdi. Pria itu tampak salah tingkah ketika dirinya memandangnya.

“Jangan lihatin Abang seperti itu,” pinta Ferdi yang memandang ke depan.

“Rara kangen bang, masak kalau kangen gak boleh dilihatin sih,” ucap Azahra dengan sengaja menggoda pria yang sedang mengemudi mobil tersebut.

Ferdi hanya diam tanpa menjawab.

“Apa Adik sudah makan,” tanya Ferdi.

Rara menggelengkan kepalanya. “Rara udah kenyang lihatin Abang aja seperti ini," gombal Rara. Begitu pulang dari kampus, Azahra langsung ke pelabuhan. Hingga sampai sekarang dirinya belum makan sama sekali.

Ferdi merasakan debaran jantungnya yang sudah semakin tidak terkendalikan. Pria itu berulang kali menghembuskan nafasnya secara diam-diam, agar Gadis yang duduk di sebelahnya tidak mengetahui seperti apa dirinya saat ini. Ferdi tidak ingin gadis remaja itu semakin menertawakan dirinya.

“Minum dulu Bang,” Rara mengeluarkan botol minum  coffee di dalam tasnya. Melihat pria itu yang berkeringat Azahra tahu bahwa pria itu saat ini membutuhkan minuman.

Ferdi menganggukkan kepalanya dan meneguk minuman yang diberikan oleh Rara. “Adek Akbar sekarang udah umur berapa,” tanya Ferdi yang mencari topik pembicaraan.

“Rara sering kirim foto Adek Akbar, bahkan kemarin ulang tahun Adek Akbar juga Rara kirim fotonya,” jawab Rara yang tertawa dengan menutup mulutnya.

Ferdi mengusap wajahnya ketika mendengar ucapan gadis tersebut. Ingin rasanya Ferdi mencubit pipi Gadis itu ketika melihat Rara yang sengaja menertawainya.

“Kelas berapa,” tanya Ferdi yang kembali merubah pertanyaannya.

“Baru mau masuk SD.” Jawab Azahra.

“Waktu Abang pergi Akbar baru umur 2 tahun ya,” Ferdi tersenyum ketika mengingat anak kecil yang bertubuh bulat tersebut.

“Iya,” jawab Azahra.

“Waktu itu Akbar Belum pandai bicara. Abang suka gemas ketika melihat gayanya yang dicium lari, padahal pipinya sangat menggoda,” Ferdi berkata  ketika mengingat hal tersebut.

“Sekarang dianya udah banyak bicara Bang,” jawab Azahra.

“Sama seperti kakaknya,” tanya Ferdi.

“Nggak lah,” jawab Azahra.

“Kok bisa,” tanya Ferdi.

“Ya namanya juga dia sekarang lagi senang-senangnya ngomong. Kalau lagi ngomong itu mulutnya nggak mau berhenti Bang. Rara aja sampai bingung kalau lihat dia sudah cerita, yang nggak ada berhentinya,” ucap Azahra yang menceritakan tingkah adiknya.

“Oh iya jadi sekarang dia umurnya sudah 6 tahun ya,” jawab Ferdi.

“Iya, jarak Rara sama Akbar itu 12 tahun,” jawab Azzahra.

Ferdi menganggukkan kepalanya ketika mendengar keterangan dari Azzahra. Sudah tidak sabar Ferdi ingin bertemu dengan anak laki-laki yang begitu menggemaskan tersebut. “Udah kangen Abang sama Akbar.”

“Sama Rara nggak kangen bang,” tanya Azahra.

Ferdi memandang wajah gadis yang begitu sangat cantik. “Kangen lah,” jawabnya. “Mengapa jantung aku berdegup seperti ini," pikir Ferdi.

Azahra begitu sangat senang ketika mendengar ucapan Ferdi.

“Abang akan tinggal di sini kan. nggak pergi tugas-tugas lagi.” tanya Azahra.

Ferdi diam ketika mendengar pertanyaan azahra.  “Namanya angkatan pasti dikirim ke mana-mana Dek,” ucapnya.

Azahra diam dengan memajukan bibirnya.

Ferdi sudah berjanji dengan kedua orang tuanya, bahwa dirinya akan mengambil pensiun muda. Berhubung kedua orang tuanya  memintanya untuk tidak lagi bertugas di luar kota. Ferdi juga sangat ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan selalu ada di dekat mereka. Selama menjadi angkatan laut Ferdi selalu mendapat tugas untuk tugas di beberapa provinsi. Mulai dari Aceh, Papua, kemudian Ambon dan maluku.

****

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Masy Udah
keliling pulau dong bang....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status