Share

Bab 2

🌹🌹🌹

Siang ini Marvel bersiap diri untuk mengantar pulang kekasihnya, ia ingin mengatakan sesuatu rasanya ia sudah tak sanggup untuk menahan semuanya.

Dari jauh pria itu sudah melihat kekasihnya yang begitu cantik, rambutnya terurai menambah daya kecantikan gadis itu.

"Ya Tuhan ... Mengapa Riana semakin bertambah cantik! Aku tak akan sanggup untuk memutuskannya!" 

Marvel segera menyambut kedatangan gadis itu dan membukakan pintu mobil untuknya. 

"Silahkan masuk, Tuan Putri!" Marvel membuka kan pintu mobil dengan gaya menunduknya membuat seorang Riana tersenyum kecil. 

"Marvel ....!" tiba-tiba suara cempreng mengejutkannya. 

Marvel menarik nafas kasar saat melihat siapa yang datang. Sedang Riana sudah duduk cantik dalam mobilnya.

"Utari, kurasa tidak ada yang perlu dibahas lagi! Aku lelah jalan bersamamu!" ucap Marvel dengan gaya angkuhnya. 

Gadis di hadapannya memberikan tatapan tajam, melihat gadis lain dalam mobil Marvel membuat darahnya naik ke ubun-ubun. 

"Kamu pikir semudah itu melepaskanku! Sampai kapanpun kamu tetap milikku!" sahut Utari dengan senyum sinis dan menarik tubuh Marvel untuk menjauh dari pintu mobil. Ia segera membuka dan menarik tangan Riana keluar.

"Kamu apa-apaan, Sih! Kalau kamu ada urusan denganku jangan bawa-bawa Riana!" bentak Marvel lalu menarik Riana agar menjauh dari Utari.

"Kalian ini kaya anak kecil saja! Kalau ada masalah selesaikan baik-baik, aku hanya menumpang di mobilnya! Tak usah secemburu itu!" Riana melepaskan tangannya dari genggaman Marvel dan memberi tatapan tajam pria itu. Selalu saja begitu akhirnya. Apa Marvel tidak bisa memperlakukan wanita dengan baik hingga mereka harus ngamuk-ngamuk tak jelas.

"Siapa yang tak tahu tentangmu, Ri! Kamu itu wanita bodoh yang mengemis cinta Marvel! Kamu tak sadar diri atau tak tahu malu sih!" cemoh Utari dengan sinis. 

Riana mengangkat sebelah alisnya. Ingin rasanya ia menampar wanita di hadapannya ini. Namun itu tak perlu dilakukan saat tangan kekar Marvel telah mendarat manis di pipi gadis itu.

"Plak ... Plak ....!" 

"Jaga ucapanmu! Dia lebih baik dari pada kamu!" bela Marvel dengan suara meninggi. 

Utari mengelus bekas tamparan kekasihnya. 

"Kamu akan menyesal memperlakukanku seperti ini, Marvel!" berang Utari lalu meninggalkan tempat itu. 

Riani menarik nafas lega lalu membuka pintu mobil kembali. Marvel segera mengikuti langkah Riana.

"Maafkan aku, Ri! Harusnya aku tak selalu melibatkanmu!" ucap Marvel saat mereka sudah berada dalam mobil.

"Tak apa! Aku sudah biasa!" sahut Riana datar tanpa ekspresi. 

Sebagai insan biasa Riana teramat lelah menghadapi sikap Marvel. Tapi ia tak ingin menyerah begitu saja ia ingin seorang Marvel berubah dari kebiasaannya itu. 

"Aku tahu kau kecewa, Ri! Kalau kau sudah tak sanggup aku ikhlas bila kau meninggalkanku!" 

Riana menatap wajah pria di sampingnya ini. Lalu tersenyum manis.

"Aku bukan wanita lemah seperti yang ada dalam pikiranmu, Vel! Aku akan mendampingi hingga kau menemukan yang terbaik untukmu kelak!" tukas Riana dan jawaban itu selalu Marvel dengar. Ingin rasanya Marvel mengorek isi dalam hati Riana yang sebenarnya terbuat dari apa mengapa ada gadis sebodoh itu.

"Kamu itu manusia atau apa sih, Ri! Mengapa hatimu tak pernah terluka dengan sikapku!" celetuk Marvel kasar. 

Riana tersenyum. Ia tak perlu menanggapi ucapan kekasihnya itu.

Merekapun terdiam dan tak saling bicara hingga sampai di depan rumah Riana. Gadis itu segera turun dan mengucapkan terima kasih pada Marvel. Pria itu hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Riana membuatku dilema!" Marvel mengacak kasar rambutnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status