🌹🌹🌹
Marvel semakin kesal dengan jawaban Riana yang malas peduli. Ia tak ingin kedua orang tuanya tahu perbuatan kasarnya selama ini.
"Aku harus bisa membungkam bibir gadis itu, sebelum dia banyak bicara!" geram Marvel lalu mengikuti kemanapun langkah Riana. Ia harus mencari kesempatan untuk bicara berdua lagi sebelum semuanya terlambat.
"Na, maafkan aku! Ayolah kamu Jangan cuek begini!" lirih Marvel mengekor di belakang punggung Riana.
Namun lagi-lagi gadis itu hanya mencibir tanpa sedikitpun menggubris ucapan Marvel.
"Ayolah, Na! Ayah dan Ibu akan curiga padaku!"
Riana menatap sekilas lalu kembali melanjutkan mengatur makanan. Ia malas peduli, kali ini Marvel benar-benar membuatnya kesal.
"Na ...." geramnya sambil menahan tangan gadis itu.
Riana menaikkan kedua alisnya sambil melirik tangannya yang dicekal Marvel.
"Sampai kapan kamu akan seperti ini, Vel! Aku capek menutupi terus s
23 Cinta ini ButaSetelah mengantar Riana Marvel mengarahkan mobilnya ke rumah sakit tempat Utari dirawat. Ia ingin menjenguk gadis itu dan ingin bertanya apa dia juga telah menceritakan sesuatu pada Riana. Ia harus mencari tahu secepatnya.Marvel menyusuri lorong rumah sakit yang mulai sepi dari pengunjung dengan berbekal informasi dari Riana, ia dengan cepat menemukan ruangan tempat Utari di rawat.Marvel melihat ayah Utari sedang menunggui gadis itu, ia mulai ragu untuk masuk. Namun jika ia tak masuk bagaimana ia bisa tahu kalau Utari yang membocorkan rahasia mereka berdua pada Riana."Assalamualaikum ....!" sapa Marvel sambil membuka pintu. Ayah Utari menatap kedatangannya dengan tatapan dingin dan itu Marvel merasa risih."Darimana saja kamu! Calon istrinya sakit bukannya cepat datang malah keluyuran!" tegur pria tua itu."Calon istri!" Marvel menaikkan sebelah alisnya, apa maksud dari ucapan ayah Utari ini.&nb
24 Cinta ini butaAyah Utari memendam kemarahannya saat melihat Utari hanya diam tanpa mau menjawab pertanyaan darinya, tentang siapa laki-laki yang telah menghamili."Utari ....""Maafkan aku, Yah!" sendu Utari mulai terisak."Apa laki-laki itu Marvel!" tanya ayah Utari lagi. Dan kali ini gadis itu hanya mampu menganggukkan kepala. Kini ayah Utari menarik napas lega, ia akan mudah menuntut pertanggungjawaban dari pria itu."Hubungi dia sekarang, Ayah mau bicara dengannya!" titah ayah Utari. Gadis itu gemetar mendengar perintah ayahnya. Utari tak mungkin mengatakan pada Marvel kalau dirinya hamil, ia tak mau pria itu semakin membencinya."Ayo hubungi sekarang! Ayah tak mau menanggung malu, jika sampai semua tetangga tahu keadaanmu!" ulang ayah Utari lagi.Utari semakin tak mampu mengendalikan hatinya. Ia takut Marvel akan menyakiti perasaan ayahnya."Apa lagi yang kamu tunggu, T
25 cinta itu butaRiana benar-benar shock saat mendengar ucapan dari ayah Utari, yang mengatakan anaknya telah hamil dan itu adalah perbuatan Marvel. Gawai Riana terlempar begitu saja. Air matanya luruh seketika, apa lagi yang harus dipertahankan sekarang. Marvel telah menghancurkan kepercayaannya selama ini."Ternyata dugaanku selama ini benar, Ya Tuhan!" lirih Riana dengan linangan air mata.Secuek-cueknya Riana, namun ia masih sangat mencintai pria itu. Sekalipun Marvel telah berkali-kali menyakitinya, ia masih bisa memaafkan. Tapi saat ini berbeda, Marvel menghamili wanita lain dan itu membuat Riana begitu terpukul."Apa yang harus aku lakukan sekarang! Aku tak bisa membiarkan wanita lain menderita karena perbuatan bejat Marvel!" Riana perlahan menghapus air mata dan mencoba mencari gawainya yang ia lempar ke sembarang tempat.Tak lama Riana segera menghubungi nomor Marvel, namun nomor pria itu sedang sibuk
Riana tak sabar untuk menunggu Marvel selesai mandi, ia berjalan mondar-mandir seperti gasing. Yang ada dalam pikirannya saat ini apa mungkin Marvel akan mengakui semua perbuatannya itu.Tiba-tiba gawai Marvel berdering dan itu sangat mengejutkan Riana. Gadis itu segera mendekat dan melihat siapa yang kurang kerjaan menghubungi kekasihnya pagi-pagi begini."Siapa, Na?" teriak Marvel dari dalam kamar mandi."Aku tak melihatnya," sahut Riana malas."Tolong lihat, Na dan katakan aku sedang mandi!" titah Marvel lagiRiana membiarkan deringan itu terlewat begitu saja. Melihat nama sang pemanggil membuatnya begitu muak.Deringan kembali terdengar. Riana masih tetap membiarkan, ingin rasanya ia mencabik-cabik tubuh Marvel."Kamu kenapa sih, Na!" sungut Marvel saat keluar dari kamar mandi."Berpakaianlah, tak usah urus gawaimu dulu!" Riana mengambil lebih dulu gawai Marvel. Ia tak membi
🌹🌹🌹 "Na, Kamu bisa ya, bertahan dengan pria seperti Marvel itu!" celetuk sahabat Riana saat melihat gadis itu masih bertahan pada cinta yang begitu menyakitinya. "Memangnya ada apa, Jen?" "Kamu itu kena pelet atau gimana sih, Na! Coba buka matamu lebar-lebar untuk melihat keadaan!" sungut Jeni semakin kesal melihat sikap Riana yang biasa saja itu. Gadis yang bernama Riana hanya tersenyum kecil dan menggedikkan bahunya. Jeni makin kesal melihat tingkah Riana. "Coba buka matamu, Na! Dengan santainya Marvel menggandeng seorang cewek dan lewat di depanmu! Kamu punya rasa gak sih!" cerocos Jeni makin tak mampu menahan diri. Riana menarik nafas dalam dan berkata "Terus aku harus gimana, Jen! Haruskah aku ngamuk di depannya dan mengacak-acak rambut wanita itu!" &
🌹🌹🌹 Siang ini Marvel bersiap diri untuk mengantar pulang kekasihnya, ia ingin mengatakan sesuatu rasanya ia sudah tak sanggup untuk menahan semuanya. Dari jauh pria itu sudah melihat kekasihnya yang begitu cantik, rambutnya terurai menambah daya kecantikan gadis itu. "Ya Tuhan ... Mengapa Riana semakin bertambah cantik! Aku tak akan sanggup untuk memutuskannya!" Marvel segera menyambut kedatangan gadis itu dan membukakan pintu mobil untuknya. "Silahkan masuk, Tuan Putri!" Marvel membuka kan pintu mobil dengan gaya menunduknya membuat seorang Riana tersenyum kecil. "Marvel ....!" tiba-tiba suara cempreng mengejutkannya. Marvel menarik nafas kasar saat melihat siapa yang datang. Sedang Riana sudah duduk cantik dalam mobilnya. "Utari, kurasa tidak ada yang perlu dibahas lagi! Ak
🌹🌹🌹Utari mengamuk tak jelas, tamparan Marvel benar-benar melukainya."Semua ini karena Riana! Aku akan membuat perhitungan denganmu!" geram Utari masih saja mengelus bekas tamparan itu."Ada apa denganmu, Tar! Kuperhatikan sejak tadi uring-uringan tak jelas!" tegur sahabat Utari yang selalu menemaninya."Aku membenci gadis itu!""Gadis siapa maksudmu?" Kaila menaikkan sebelah alisnya tak mengerti siapa yang dimaksud oleh sahabatnya itu."Riana! Gadis yang pura-pura buta saat kekasihnya punya pasangan lain!" sungut Utari tak dapat menahan kebenciannya lagi.Kaila kini mengerti siapa yang membuat kebencian Utari begitu nampak."Lagian kamu sih, mau aja pacaran sama laki-laki yang sudah ada pacarnya!" cibir Kaila merasa heran juga dengan kelakuan Utari yang selalu doyan sama kekasih orang."Siapa yang tidak mau dipacari orang seganteng Marvel!" kilah Utari dengan wajah berbinar memuja.
🌹🌹🌹Malam ini keluarga besar Marvel mengundang Riana untuk makan malam bersama. Gadis itu memang cukup dekat dengan semua keluarga kekasihnya. Bahkan semua keluarga telah memberi restu untuk hubungan mereka.Malam ini Riana tampil cantik dengan gaya rambut tergelung ke atas dan menyisakan sedikit uliran di telinganya. Gadis ini begitu manis.Riana datang lebih awal dari waktu yang di tentukan. Ia membantu ibunda Marvel untuk mempersiapkan segalanya di meja makan."Ri, Ibu sudah gak sabar pengen kamu tinggal di sini!" celetuk Ibunda Marvel sambil menata makanan.Riana hanya tersenyum simpul."Oh ... Ya, mana Marvel? Ibu sudah memintanya untuk menjemputmu!" tanyanya saat melihat Marvel tak ada di rumah dan juga ia tadi melihat Riana datang sendiri menggunakan sebuah ojek."Marvel ... Oh iya, Marvel masih ada jadwal mata kuliah terakhirnya, Bu!" jawab Riana sekenanya. Riana tahu pasti saat ini kekasihnya itu lagi bersuka r