Share

Bab 22

POV DESI

"Kamu cantik sekali," ucap Gus Al membelai rambutku yang masih basah.

Gus Al terus menatapku dan menyesap aroma shampoo dari rambutku. Membuat jantungku semakin cepat berpacu. Apakah Gus Al akan melakukannya malam ini? Kenapa aku segugup ini? Bukankah aku sudah sering melakukannya dengan pria-pria hidung belang di luar sana. Lalu kemana Puspa malam ini? Kenapa dia tak kunjung kembali ke rumah.

Tiba-tiba pria itu mengangkat tubuhku dalam gendongannya. Wajahnya yang kini tampak lebih tampan tanpa bulu halus di sekitar rahangnya membuatku semakin terpesona.

Gus Al menjatuhkan tubuhku di atas ranjang tanpa taburan bunga layaknya pengantin baru. Mungkin Puspa lupa menghias kamar pengantin kami.

"Akan aku bacakan doa pengantin baru untukmu juga, sama seperti yang kulakukan kepada Puspa," ucapnya kemudian merapalkan doa di atas ubun-ubunku dan kemudian mencium pucuk keningku.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status