Share

Bab 57

"Mariyah, kenapa murung?"

Aku tersentak saat mendapati Uma tiba-tiba muncul di belakang punggungku. Segera kumasukkan kemeja berwarna putih dengan noda lipstik itu di ke dalam ember yang berisi air ditergen.

"Tidak Uma!" sahutku melemparkan senyuman kepada wanita yang sudah menemaniku setelah kepergian Abi dan bunda. Uma sudah kuanggap seperti orang tuaku sendiri.

"Jangan kebanyakan melamun, nanti kesambet loh!" ledek Uma meneruskan kegiatannya di dapur. Sesaat ia melemparkan senyuman kecil padaku.

"Sebenarnya siapa kekasih gelap Bang Arsya. Apakah Khadijah!" batinku mencoba untuk menerka. "Sepertinya hubungan mereka sudah kelewat jauh atau jangan-jangan justru orang lain," batinku kian mengembara.

Aku teringat dengan alat kontrasepsi yang aku temukan di dalam koper milik Bang Arsya.  Semua terkaan buruk memenuhi otakku. Bayangan menjijikkan itu terus mercuni hatiku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status