Share

Bab 58

Jemariku masih setia memijat keningku yang berdenyut. Hampir satu minggu sudah berlalu. Namun rasa sakit ini belum juga sembuh sempurna. Apalagi hari ini adalah hari dimana Bang Arsya dan Dejah akan pulang. Aku tidak bisa membayangkan melihat para penghianat itu muncul di depan wajahku. Aku takut, aku takut tidak bisa menahan diriku. Kerena aku memang belum menemukan bukti yang sesungguhnya.

"Mariyah, sudah pulang!" seru Uma yang melihat kehadiranku di ruang tamu.

"Kamu sakit?" Uma menyipitkan kedua matanya menatapku. Menjatuhkan tubuhnya pada bangku yang berada di sampingku.

"Tidak Uma, aku baik-baik saja kok!" sahutku menghentikan pijatan pada keningku. Lalu membenarkan posisi dudukku.

Uma menempelkan telapak tangannya pada keningku, wajahnya sesaat terlihat berfikir. "Tidak panas!" selorohnya.

"Aku baik-baik saja, Uma!" sahutku.

"Hanya saja hatiku yang sedang tidak baik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status