Share

Bab 5

Rama tidak menyangka betapa indahnya puncak Mahameru. Dia benar-benar merasa takjub. Panorama keindahan alamnya membawa daya tarik tersendiri. Tak heran, jika selama ini banyak pendaki yang ngiler ingin menaiki gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu. 

Embun pagi masih menetes. Udaranya yang segar membuat cowok itu merasa betah duduk berlama-lama di tepian danau Kumboro. Dia tidak menyadari kehadiran Niken yang sedari tadi sudah berdiri di dekatnya. 

"Apa kita tetap melanjutkan mendaki bukit itu, Rama," tanya Niken. 

Cowok itu menoleh. Dia sedikit terkejut ketika melihat kehadiran cewek itu yang datang secara tiba-tiba. "Kenapa tidak? Itu tujuan kita datang kemari," sahutnya. 

Rama kembali menikmati keindahan alam danau Kumboro. Dia melempar sebuah batu krikil ke tepian danau. Lemparan itu menimbulkan riak kecil yang membentuk sebuah lingkaran.  

"Kenapa?" tanya Rama sedikit penasaran. 

"Tidak apa-apa. Aku hanya kepikiran dengan omongan kedua petugas pos jaga semalam," katanya. 

Sesaat mereka terdiam. Kabut putih di atas puncak perlahan mulai membias disapu sinar cahaya mentari. Niken memandangi Rama yang masih duduk terdiam. Sejak dulu sikap cowok itu memang tidak pernah berubah. Sikap cueknya membuat Niken semakin penasaran. Padahal sejak semester tiga di kampusnya, Niken mulai menyukai cowok itu. Namun sampai sekarang tidak pernah mendapatkan tempat di hatinya. 

"Aku hanya khawatir omongan kedua petugas itu benar," kata Niken memecah kebisuan mereka. 

Rama masih diam. Di kaki langit, matahari mulai meninggi. Sinar cahayanya mulai terasa hangat menyentuh kulit. Pandangan matanya masih menatap keindahan danau Kumboro yang hingga kini masih menyimpan cerita yang penuh teka-teki.

Tiba-tiba Niken berteriak. Ia melihat seekor ular merayap di dekat kaki Rama. Mendengar teriakan itu, dia terkejut. Secepat kilat dia meloncat dari serangan ular itu. Rama hampir terjatuh ke tepian danau. Beruntung, sebuah tangan menarik pundaknya dari belakang. Rama terjerembab dan tubuhnya jatuh menimpa cewek itu. Tubuh keduanya bergulingan di tanah. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status