Share

Bab 4

Dari balik sorotan cahaya itu, Rama melihat dua orang sedang berjalan. Mereka menyusuri di antara kelebatan pepohonan. Nampaknya, mereka sedang menuju ke tempat perkemahan Rama dan kawan-kawannya.

"Apa kalian tahu ini kawasan larangan?" ujar salah satu dari mereka. Melihat dari baju yang dipakainya, kedua orang itu sepertinya petugas pos jaga gunung Semeru. 

Rama dan kawan-kawannya hanya diam. Sementara kedua orang itu memandangi mereka satu persatu.

"Kami baru saja datang, Pak. Setelah itu terjadi hujan lebat, sehingga kita tidak sempat meminta ijin," sahut Rama memberanikan diri. 

"Kalian tahu kawasan ini kan? Kami tidak ingin terjadi apa-apa. Sehingga kita nanti yang akan menanggung resiko," kata petugas itu yang mengaku bernama Misbah. Pria itu menatap Rama yang berdiri tak jauh darinya. 

Benar, daerah itu memang termasuk kawasan larangan. Rama sendiri seringkali mendengar banyak pendaki yang hilang di daerah itu. Mengerikan sekali. Bahkan beberapa waktu lalu dikabarkan ada dua orang mahasiswa yang tiba-tiba hilang. Bahkan sampai sekarang tidak ketemu timbanya. 

"Kami tidak hanya ingin melakukan pendakian, tetapi juga melakukan penelitian untuk bahan skripsi," ujar Rama kemudian. 

Kedua petugas pos jaga itu mengangguk. Sesekali matanya menatap teman-temannya Rama secara bergantian. Lalu keduanya berpamitan dan menghilang di balik kegelapan. 

Sementara itu, malam semakin larut. Kabut putih mulai turun. Cuaca dingin semakin menggigit. Rama mulai mengigil. Dengan membakar bekas kayu ranting yang berserakan itu setidaknya bisa menghangatkan tubuhnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status