Share

Hadiah Terindah

"Apakah ini mati lampu?"

Aku menatap sekeliling, habis Magrib ketiduran dan terbangun karena ponsel terus berbunyi dari nomor yang tak dikenal.

Perlahan aku merayap dengan bantuan senter dari ponsel. Sebenarnya bukan hanya karena gelap tapi perut yang sudah memasuki HPL membuatku semakin sulit untuk melangkah lebar apalagi cepat. Udah kaya keong lomba lari. Sekeras apapun usaha tetap aja merayap.

Jam di ponsel menunjukkan pukul 00.10 menit, siapa coba yang iseng bangunin orang malem-malem.

Apalagi akhir-akhir ini aku sering sendiri. Radit dan Bian entah apa yang selalu mereka bicarakan di belakangku, tahu-tahu ngilang dan kembali malam. Kalau ditanya 'Ini urusan pria.'

His! menyebalkan!

Lama-lama mereka memang bikin gregetan, kompaknya membuat aku ternomor duakan, malam ini malah belum pulang. Kemana coba dua pria itu? Aku terus menggerutu dalam gelap dan hanya sendirian.

"Kenapa ada pemadaman tanpa pemberitahuan sih?" gerutuku lagi sambil terus merayap mencari lampu emergency, biasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Papa siaga ya mas Radit
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
wowwww lairan pas ultah mamanya hehe,,up double dong kka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status