Share

Hari Bahagia

"Dit."

"Heum."

Radit yang sedang memegang ponsel berbalik melihatku, matanya seolah terpesona dan takjub. Aku berjalan anggun memakai gaun putih mendekatinya.

"Bagaimana?" tanyaku malu-malu. Pipi terasa panas, bisa kuperkirakan ia memerah saat ini. Aku segera menundukkan wajah saat tatapan Radit membuatnya semakin merona.

"Eits."

Ponsel yang dipegang Radit hampir saja jatuh, ia tersenyum kecut dan segera mengantonginya.

Tatapannya begitu beda, ia nampak seperti orang yang baru saja melihatku setelah begitu lama kami tidak bertemu, entah apa yang ada dalam pandangannya saat ini.

Wajahku semakin tertunduk malu, kenapa dia memandangku seperti itu?

Radit menghela napas bahagia hingga terdengar suara yang tidak bisa disembunyikannya.

Ia berdiri kikuk menghampiri. Mengangkat wajahku lembut.

"Bagaimana kamu bisa secantik ini Halwa?" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Aku serasa menemukan Halwa 8 tahun yang lalu, saat jiwaku remuk karena mimpi menikahimu lenyap tergerus penyesalan.

Tidak ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status