Share

3.VENO

ke esokan hari

Leysa yang sudah bangun sejak tadi , keluar dari kamar membantu ibunya membuat sarapan untuk mereka setelah selesai melaksanakan ke wajiban sebagai umat muslim yaitu beribadah.

terlihat matahari sudah menampakkan sinarnya bertepatan dengan sarapan yang di buat Leysa bersama Alina. mereka berdua menyajikan di atas meja makan dan segera menyantap nya .

" apa ibu hari ini mau berangkat ke kantor ? , apa ibu sudab baikan" tanya Leysa sedikit khawatir dengan kondisi Alina di sela sela makannya.

" iya ... ibu sudah baikan , kamu sekolahnya yang rajin ya "ujar Alina mengusap rambut Leysa.

" pasti bu " Leysa tersenyum pada Alina yang di balas senyum oleh Alina. mereka berdua pun melanjutkan sarapan mereka.

***

" mata kakak kenapa ? " tanya vinia melihat mata Veno yang bengkak akibat menangis. Aswindra dan Qanita hanya diam  melihat meraka berdua tau apa  yang membuat mata Veno bengkak seperti itu , apalagi kalau bukan menangisi Casandra.

" gak kenapa napa " Veno mengambil selembar roti dan mengolesi roti itu dengan selai coklat.

" ohw " jawab Vinia menyudahi percakapan mereka dan memakan sarapan nya. Vinia tau kakaknya itu selama ini sering menangis diam diam di dalam kamarnya karena Casandra.

" sampai kapan kamu terus memikirkan Casandra yang pergi meninggalkan mu tanpa kabar " gumam

Qanita dalam hati merasa kasihan melihat anaknya itu

" kak , aku ikut kakak yaa ! " ujar Vinia lalu memasukkan makanannya ke dalam mulutnya.

Veno hanya mengangguk setuju , selama ini juga Vinia tidak mau di antar sopir pribadi ke sekolah. kalau bukan ikut dengan Veno ke sekolah, Aswindra yang akan mengantarnya ke sekolah.

" ayo berangkat , Lee sudah ada di depan " Veno bangkit dari duduknya setelah membalas pesan dari Lee yang mengatakan jika dia sudah berada di luar.

" Vinia berangkat maa paa " Vinia mencium pipi Aswindra dan Qanita secara bergantian begitu pun dengan Veno.

" apa kamu sudah menemukan nya " Veno bertanya kepada Lee setelah masuk ke dalam mobil.

" Sudah tuan " jawab Lee , yang tau arah pembicaraan Veno.

" Good job " Veno berkata dengan datar.

" menemukan apa kak " tanya Vinia yang memang tidak tau apa yang di bicara kan dua pemuda itu.

" ini urusan lelaki " jawab Veno menatap Vinia.

" iya... iya... " Vinia memanyunkan bibir nya . Vinia tau arti tatapan dari Veno itu untuk tidak ikut campur.

Lee pun melajukan mobil nya menuju LaceShcool , sekolah Vinia.

sesampainya di halaman LaceShcool , Vinia langsung turun dari mobil .

" kakak mau kemana , kenapa ikut turun ? " Vinia mengerutkan keninnya.

" terserah kakak mau ngapain , sekolah ini milik siapa ? " tanya Veno balik membuat Vinia hanya memutar bola mata nya malas dan berlalu meninggalkan kakaknya bersama Lee.

***

Leysa , Hawla dan Sarla sudah berada di dalam ruang kelasnya. mereka bertiga asik berbincang namun di potong oleh suara Bara dan Ray.

" Ley , kamu di panggil guru BK  " ucap Bara pada Leysa.

"  guru BK ? " tanya Leysa dalan hati.

" aku pergi dulu yaa " pamit Leysa yang di jawab anggukan oleh Hawla , Sarla , Bara serta Ray.

" pagi bu " sapa Leysa setelah masuk ke dalam ruangan guru Bk yang merupakan perempuan.

" Leysa ikut ibu " ujar guru BK itu . Leysa pun mengikuti guru Bk itu. Leysa di bawah ke lantai atas yang hanya ada satu ruangan di sana.

tokk tokk !!!

guru BK itu mengetuk pintu dan terlihat seorang laki laki tampan yang membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk. Leysa melangkah kan kaki nya masuk ke dalam ruangan itu dengan penuh pertanyaan di dalam hatinya .

Leysa sudah tau siapa yang ada di ruangan itu. yang merupakan pemilik dari sekolah ini.

" bisa tinggalkan kami berdua " Ucap seorang pria yang duduk membelakangi mereka dengan kursi kekuasaannya yang tidak lain adalah Veno.

Lee dan guru BK itu segera keluar meninggalkan Leysa dan Veno hanya berdua di dalam ruangan itu.

Ada rasa khawatir di lubuk hari Leysa karena hanya berdua di dalam ruangan itu , sebagai seorang perempuan tentu perasaan khawatir itu pasti ada.

Veno kemudian bangkit dari duduknya dan menghampiri Leysa yang sedang berdiri. Leysa yang melihat wajah pria tampan itu merasa mengenal sosok itu .

" di taman ... yaa di taman " Leysa bergumam dalam hati mengingat sosok yang tidak sengaja di temui nya di taman.

" apa kau masih mengingat saya " tanya Veno yang kini berada di hadapan Leysa menatap Leysa dengan Intens.

Leysa hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Veno dan mendongakkan kepala nya ke atas melihat sosok yang sedang berbicara dengan nya karena tubuh pria itu lebih tinggi darinya hingga Leysa harus mendongakkan kepala nya agar bisa melihat wajah Veno.

Sejenak pandangan mata mereka mengunci . Veno yang melihat ke arah bola mata Leysa merasakan sesak di dadanya. Veno melihat sosok Casandra di dalam mata Leysa. mata yang sangat mirip dengan Casandra , namun tatapan mata Leysa sangat berbeda dengan Casandra .

Leysa mentap Veno dengan tatapan tajam nan dingin . sementara Casandra , Veno melihat tatapan mata  Casandra membuat orang yang melihat nya menjadi sejuk dan adem melihatnya berbeda sekali dengan Leysa.

" kenapa bapak memanggil saya kemari ? " tanya Leysa membunyarkan ingatan Veno tentang Casandra.

" owh itu , aku ingin menghukum mu atas perbuatan mu ini " Veno menunjukkan tangannya yang terdapat bekas gigitan.

" tapi itu kan cuma luka sedikit pak ! " seru Leysa mendapat tatapan tajam dari Veno.

" tidak ada kata tapi bagi saya " Ujar Veno masih dengan menatap tajam Leysa.

" lalu hukumannya apa pak ? " tanya Leysa .

" hukumannya , apa yaa " Veno tampak berpikir keras , terlintas dipikiranya hukuman yang cocok untuk Leysa. Senyum licik menghiasi bibir Veno.

" kayaknya bapak ini merencankan sesuatu yang licik " gumam Leysa dalam hati menebak arti dari senyuman Veno.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status