Share

kerja

Shenna sedang berada di kampus hari ini, duduk di tengah taman bersama sang kekasih dan juga sahabatnya yang bernama Tiara.

"Kemarin itu aku degdegan banget" ujar Shenna sambil mengunyah roti yang ada di depannya.

"Terus gimana?" tanya Kevin.

"Agak gemeter sih, soalnya baru pertama kali" sahut Shenna lagi.

"Gapapa, itung-itung nambah pengalaman" ujar Tiara sambil ikut mengambil roti yang di bawa oleh Kevin.

"Terus pengumumannya kapan?" tanya Kevin penasaran.

"Katanya sih sebelum minggu ini" ujar Shenna pelan.

Perempuan itu mengambil ponselnya yang berada di dalam tas, membalas pesan yang di kirim oleh sang bunda lalu kembali meletakkannya di atas meja.

Kevin yang melihat ponsel Shenna sedikit retak langsung bertanya, "Hpnya kenapa bisa retak gitu?" tanya laki-laki itu sambil memandangi ponsel Shenna.

"Oh, jatuh kemarin, di senggol om-om resek" sahutnya hampir kesal karena kembali membahas kejadian memuakkan kemarin.

"Terus, ga minta ganti rugi?" tanya Tiara yang baru sadar.

"Udah sih, tapi malah bilang gua yang salah" sahut Shenna kesal juga akhirnya.

"Pas kamu bilang ga jadi dateng, aku langsung buru-buru mau pulang, eh malah kena senggol" ujar Shenna. Kevin menatap mata Shenna sambil memperlihatkan sorot matanya yang menyesal.

Jika Kevin datang mungkin kejadian ini tidak akan terjadi, ia jadi merasa bersalah karena hal itu. "Maaf ya, ini salah aku" ujarnya pelan.

Shenna langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi senyuman cerah, "Gapapa kok, ini gara-gara om tua itu" ujarnya sambil menepuk pundak kekasihnya yang tampan itu.

"Duh, tiba-tiba panas nih" celetuk Tiara yang tidak bisa melihat hal semacam ini.

"Makannya cari pacar dong ra" suruh Kevin.

"Cari anak teknik aja ra" saran Shenna, soalnya anak teknik itu kan pasti sibuk jadi tidak ada waktu untuk selingkuh.

Tiara sedikit trauma berpacaran karena sempat di selingkuhi dua kali, jadi ia memilih jomblo selama hampir dua tahun ini.

"Iya kaga selingkuh, tapi gua berasa tetep jomblo karena di tinggalin mulu saking sibuknya" sahut Tiara.

Ponsel Shenna berdering, satu notif masuk membuatnya mengecek dari siapa pengirim pesan itu.

"Selemat! Pelamar atas nama Shenna Samantha di nyatakan di terima kerja di Perusahaan Dawson Group sesuai dengan lamaran dan posisi yang sudah di lamar. Silahkan datang ke Perusahaan besok sesuai dengan jam kerja yang sudah berlaku"

Shenna langsung berteriak begitu membaca pesan yang di kirim untuknya, dengan cepat tangannya memeluk laki-laki yang senantisa mendukungnya.

"Selamat sayangku..." ujar Kevin memeluk lembut sang kekasih.

Tiara tersenyum lalu mengulurkan pelukan saat dua pasangan itu melepas pelukan mereka. "Congrats ya Shen" ujarnya dengan bangga.

Shenna sangat senang hari ini, sepulang kampus dia langsung berbelanja kebutuhan untuk menjadi seorang pekerja baru. Kevin yang juga sedang memiliki waktu luang, mengantar kemanapun Shenna pergi.

"Aku mau beli baju ini buat ngantor" ujar Shenna yang mendapat anggukan dari Kevin.

Setelah banyak berbelanja, sepasang kekasih itu duduk di salah satu restoran untuk makan siang. "Kamu mau pesen apa?" tanya Kevin memperlihatkan menu makan pada Shenna.

"Pengen spaghetti bolognese" ujarnya menunjuk menu tersebut.

"Minumnya apa?" tanya Kevin lagi.

"Taro" ujar Shenna sambil tersenyum. Apapun makanannya, ia akan tetap memesan taro sebagai minuman andalannya.

Kevin langsung memesan makanan untuk mereka berdua, lalu menunggu sebentar hingga makanan itu di hidangkan di atas meja mereka.

"Berarti nanti waktu kamu bakal semakin sedikit buat aku" ujar Kevin pelan.

"Gimana sama jadwal kuliah?" tanya Kevin.

"Aku udah pikirin semuanya, gabakal bentrok kok sama jam kuliah" sahutnya menenangkan.

Shenna kembali ke apartemennya pukul setengah tujuh malam, setelah Kevin mengantranya. "Kamu buka kedai sekarang?" tanya Shenna masih di dalam mobil.

Kevin memang memiliki usaha kedai kopi yang ada di pinggir kota, ia membuka bisnis itu dengan modal yang di berikan orang tuanya. Kevin tidak terlalu suka belajar, jadi membuat usaha sendiri membuatnya merasa lebih baik.

Namanya Mentari Coffe, kedai kecil yang ramai di kunjungi remaja sma dan juga mahasiswa yang suka nongkrong bersama kawan-kawannya.

Laki-laki itu mengangguk sebagai jawaban, "langsung berangkat sekarang dong?" tanyanya lagi.

Kevin kembali mengangguk, "Iya, nanti aku kabarin lagi ya" ujarnya tersenyum. Lalu membiarkan Shenna keluar dari mobil hitamnya.

"Makasih ya, hati-hati!" ujarnya sebelum Kevin pergi.

*

Shenna tidak mau terlambat datang ke kantor saat hari pertama kerja, ia tidak mau di cap kurang disiplin oleh teman-teman sekantornya nanti.

Ia mengoleskan sedikit liptint di bibirnya agar tidak terlihat pucat, lalu tersenyum manis di depan cermin sebelum mengambil tasnya yang berada di atas meja.

Shenna turun ke lantai bawah mencari mobilnya yang terparkir rapi di barisan mobil lainnya. Hari pertama mulai bekerja ia harus terlihat bersemangat, ia akan membuat hari ini menjadi hari yang paling berkesan dalam hidupnya.

Shenna melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata, lalu berhenti tepat di depan gedung besar yang berisi nama Perusahaan tempat ia akan bekerja.

Dengan langkah tanpa ragu, perempuan itu masuk ke dalam kantor itu. Shenna pikir dia adalah orang pertama yang datang, namun ternyata sudah banyak sekali karyawan yang sibuk dengan kegiatannya padahal masih sangat pagi.

"Shenna Samantha ya?" tanya seseorang dengan pakaian casulanya.

Shenna mengangguk pelan, tidak lupa mengulum senyum di bibirnya. "Ayo ikut" ajaknya membuat Shenna mengekor di belakang perempuan itu.

"Sini, jalannya sebelahan aja" suruh perempuan itu yang langsung dituruti oleh Shenna.

"Gua Rena, satu divisi juga sama lo" ujarnya sekedar informasi.

Shenna ikut mengulurkan tangannya, "Shenna" sahutnya pelan.

"Gua tahu, udah berapa kali coba interview sampe ga gugup gitu kemarin" tanya Rena sambil berjalan menuju ruangan mereka.

"Ini baru pertama kali sih" sahut Shenna jujur.

Rena yang mendengarnya hampir saja menjatuhkan selembar berkas yang ia bawa, "Seriusan? keren banget" pujinya pada Shenna.

Mereka sudah sampai di salah satu ruangan yang berisi lima meja, "KIta satu divisi berlima" ujar Rena yang mendapati anggukan dari Shenna.

"Lo duduk sini ya Shen, sebelahan sama gua" ujarnya menunjuk meja yang kosong.

Kedua perempuan itu duduk di mejanya masing-masing, belum tahu apa yang harus ia kerjakan Shenna banyak bertanya pada Rena yang sudah berpengalaman.

"Oh iya, nanti file yang gua kirim lo edit ya" suruh Rena memberikan pekerjaan pada perempuan itu.

Shenna menghidupkan komputer kantor agar bisa mengedit file yang di kirimkan oleh Rena kepadanya.

"Fyi aja orang di sini pada ramah-ramah kok, jadi gausah sunggan buat tanya-tanya ya" ujar Rena sebelum fokus pada layar komputernya.

Shenna menatap sekelilingnya sebelum mulai bekerja, ia menghembuskan nafasnya pelan, "Bisa" ujarnya dalam hati.

*

Shenna menyelesaikan pekerjaannya dengan baik hari ini, ia sangat senang karena mendapat teman baru yang super baik menurutnya.

Apalagi saat jam istirahat kantor, mereka duduk bersama sambil makan siang. Mereka sangat ramah, membuat Shenna merasa kehadirannya diaggap ada.

Shenna baru sadar, pantas saja banyak sekali orang yang ingin bekerja di sini, selain karena gajinya yang cukup, mereka juga di sediakan cemilan gratis yang bisa diambil sesukanya.

Tempat kerja yang nyaman meskipun harus bekerja dengan kecepatan maksimal, cukup membuat Shenna pusing karena berada di depan layar komputer selama enam jam.

"Pulang kerja ke mana Shen?" tanya Rena yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"Langsung pulang sih, kak" ujar perempuan itu.

Rena adalah perempuan yang tiga tahun lebih tua darinya, ternyata Rena juga baru menyelesaikan wisudanya setahun yang lalu dan berakhir bekerja di perusahaan ini.

"Lo berarti masih kuliah dong ya?" ujar Rena memastikan.

"Iya kak, masuk semester enam sekarang" sahutnya.

"Bagus lagi, banyak-banyakin nyari pengalaman" ujar Rena sambil tersenyum.

"Oh iya, kalau ngobrol sama gua santai aja ya Shen, ga usah kaku" suruhnya agar dua orang itu saling merasa nyaman satu sama lain.

"Iya kak" sahut Shenna berusaha santai.

"Gua duluan ya Shen, udah selesai nih. Gapapa kan?" tanya Rena memastikan.

"Iya kak, gapapa kok aku juga bentar lagi kelar" sahut Shenna dengan cepat. Lalu perempuan bernama Rena itu mengambil tasnya dan keluar dari ruangan kerja mereka.

Shenna yang juga sudah menyelesaikan pekerjaannya bersandar sebentar di kursi kerjanya, "Cape juga ternyata" keluhnya pelan.

Lalu perempuan itu dengan cepat bergegas untuk ikut pulang, saat baru saja keluar dari ruangan itu Shenna melihat Rena yang sedang membawa jus alpukat di kedua tangannya.

Rena menghampiri Shenna sambil mengulurkan satu jus itu untuk Shenna, "Nih" ujarnya namun Shenna tampak bingung.

"Buat lo" ujarnya lalu di terima oleh Shenna.

"Makasih ya kak" sahutnya.

Mereka lalu menuruni satu per satu anak tangga sambil banyak cerita, Shenna sangat senang karena bisa mendapatkan teman sefrekuensi dengan dirinya di hari pertama bekerja.

kajede10

terima kasih sudah membaca cerita ini... jangan lupa berikan dukungannya dengan vote cerota ini ya... selamat membaca bab selanjutnya!!

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status