Share

Calon Ibu Mertua Sungguh Menggoda
Calon Ibu Mertua Sungguh Menggoda
Author: Jeni

Bab 1

Author: Jeni
Namaku James William. Aku bekerja di sebuah klinik swasta.

Beberapa pasien terlalu malu untuk datang di siang hari, jadi mereka berkunjung larut malam.

Malam ini, seorang kenalan datang.

Dia adalah ibu dari pacarku, Mina Sarwenda.

Meskipun usianya sudah lewat 40 tahun, dia tampak seperti baru berusia 20 sampai 30 tahun. Postur tubuhnya sangat seksi dan menawan.

Payudaranya besar dan bulat. Pinggulnya montok dan kencang. Pinggangnya pun sangat ramping. Keseluruhan penampilannya memancarkan pesona unik seorang wanita dewasa.

Dia sangat suka mengenakan rok kulit ketat dan atasan dengan bahu terbuka. Ada pula stoking renda hitam dan sepatu hak tinggi yang selalu dipadukannya. Cara jalannya yang diiringi goyangan pinggul selalu membuatku tak kuasa mengalihkan pandangan.

Setiap kali melihatnya, aku merasakan gelombang hasrat tak tertahankan.

"Tante Mina, apa yang membuatmu datang selarut ini? Kalau ada apa-apa, Tante boleh suruh Sally yang memberitahuku saja.”

Aku segera bangkit untuk menyambutnya, tangan memapah pergelangan tangannya dengan hati-hati.

Kulitnya halus dan lembut, membuat jantungku berdebar kencang.

"Nggak pantas kalau Sally yang jelaskan. Harus aku sendiri.” Mina tampak agak malu. Dia menunduk dan mengelus pergelangan tangannya sendiri.

Aku cukup tinggi sehingga bisa mengamati payudara besar di depan dengan sangat mudah.

Namun, aku tetap berusaha menahan hasratku, mencoba fokus menatap matanya, bertanya dengan khawatir, “Tante Mina, ada apa dengan kesehatanmu?"

"Aduh, ini memalukan sekali!" Mina menutupi wajahnya dengan tangan. Kuping telinganya yang merah jelas menunjukkan rasa malunya.

Aku merasakan gelombang panas menjalar di dalam diriku.

"Tante Mina, sekarang hanya ada kita berdua di sini. Tante Mina boleh membisikkan masalahnya padaku."

Aku menundukkan kepala dan mendekatkan telingaku. Payudaranya yang besar dan putih bergoyang setiap kali dia menarik napas. Pemandangan ini membuatku pusing.

Mina pun mencondongkan tubuh dan berbisik dengan malu, "Aku kasih tahu kamu, tapi jangan menertawakanku."

Napas hangat menyapu daun telingaku. Aroma susu yang persis seperti milik Sally menyerbu hidungku. Aku tak kuasa menahan diri untuk mengangguk asal. "Iya, baik."

Otakku teringat apa yang dikatakan Sally padaku di ranjang. "Ibuku suka mandi susu, aku juga suka. Susu membuat kulitku jadi bagus, aroma tubuh jadi wangi."

Aku memang kecanduan pada payudara Sally yang besar, tetapi payudara Mina jelas lebih besar daripada milik Sally.

Baju pun nyaris tidak bisa menutupi semua buah dadanya sehingga terlihat sedikit menggantung. Tampilan ini membuatku sangat terangsang.

Aku tak sengaja membungkuk dan menyentuh kulitnya yang hangat dan putih. Aku mengutuk diriku sendiri dalam hati, lalu segera mundur.

Untungnya, Mina tidak sadar. Dia menarikku dengan lengannya yang montok, meletakkan tangannya di telingaku dan berbisik, "James, kamu harus jaga rahasia ini."

Gelombang panas menyapu telingaku, membuatku menelan ludah dengan gelisah.

Aku memapah Mina ke sofa, berdalih ingin mengambilkannya air, tapi sebenarnya hanya untuk menenangkan diri sendiri. "Tante Mina, duduk dan ceritakan pelan-pelan. Aku ambil air untuk Tante."

Setelah aku menyodorkan air, aku jelas melihat Mina bergerak gelisah di sofa.

"Tante Mina, ada apa?"

"Kamu belum berjanji padaku." Wajahnya memerah. Dia bergerak gugup, meminta janji pasti dariku.

"Baik, Tante. Aku nggak akan memberi tahu siapa pun, bahkan Sally sekalipun. Aku juga nggak akan menertawakanmu. Aku bersumpah."

Setelah aku berjanji, barulah Mina berkata dengan ragu, "James, sebenarnya aku sudah merasa nggak enak selama beberapa hari."

"Bagian mana yang terasa nggak enak?"

Mina menarik lenganku, mencondongkan tubuh lebih dekat untuk berbisik di telingaku. Payudaranya yang lembut bersandar di lenganku.

Seiring dengan napasnya, buah dadanya bergoyang naik turun. Aku benar-benar tidak bisa berkonsentrasi pada kata-katanya.

"James, bagian bawah tubuhku gatal sekali.”

Bagian atas bajunya terbuka sehingga aku bisa melihat buah dadanya dengan sangat jelas.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Calon Ibu Mertua Sungguh Menggoda   Bab 9

    Suasana hati Mina semakin tenang. Dia bahkan mulai menyampaikan wasiat pada Sally.Barulah Sally menyadari ada yang tidak beres.Dia terus mendesakku untuk mengatakan yang sebenarnya.Setelah aku ceritakan semuanya, Sally tidak tidur semalaman.Kami tersiksa beberapa hari.Namun, kesehatan Mina tidak menunjukkan tanda-tanda buruk.Dua bulan kemudian, Mina masih bisa keluar dan menari di alun-alun setiap hari.Aku mulai ragu, berdiskusi dengan Sally, "Apa mungkin Tante Mina salah didiagnosis? Bagaimana kalau kita bawa Tante ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan ulang?"Sally setuju. Tanpa pikir panjang, dia membawa Mina ke rumah sakit.Kami menatap kosong pada hasil pemeriksaan Mina. Sally bertanya padaku, "James, apa artinya?""Artinya semuanya baik-baik saja, nggak ada kanker." Aku memeriksanya berulang kali dengan saksama.Semua indikator laporan pemeriksaan Mina menunjukkan hasil normal.Mina tampak bingung. "Laporan pemeriksaan di klinik kompleks jelas menyatakan aku menderita

  • Calon Ibu Mertua Sungguh Menggoda   Bab 8

    Seketika aku bingung.Mina meletakkan tanganku di dadanya yang montok. Rumbai-rumbai dingin menggelitik telapak tanganku."Kamu pakai tangan saja. Boleh?""Kalau nggak, aku akan kasih tahu Sally tentang caramu memeriksa tubuhku." Mina mulai mengancamku.Aku sangat terkejut. Bisa-bisanya ada ibu yang ingin merebut pacar dari putrinya sendiri.Namun, aku benar-benar terintimidasi olehnya.Alhasil, aku hanya bisa memohon dengan wajah merah, "Tolong jangan beri tahu Sally.""Kalau begitu, kamu harus bantu aku." Mina memanfaatkan kesempatan untuk memaksaku lagi.Aku menggertakkan gigi, memakai sarung tangan, dan memeriksa tubuh Mina secara menyeluruh.Di tengah proses, Mina merintih pelan, tidak berani bersuara.Aku juga fokus untuk menyelesaikannya secepat mungkin. Gerakanku sangat kuat dan cepat. Tak disangka, ini justru cocok dengan selera Mina.Dia sangat terangsang, mencengkeramku erat-erat untuk waktu yang lama sebelum akhirnya mencapai puncak kenikmatan.Pada akhirnya, dia melemas di

  • Calon Ibu Mertua Sungguh Menggoda   Bab 7

    Ternyata orang yang datang adalah Mina!Aku dan Sally bertukar pandang, lalu cepat-cepat masuk kamar untuk memakai piyama. Sally menjawab, "Kak Mina, sebentar ya."Ketukan pun berhenti.Kami segera menyembunyikan barang-barang yang tidak pantas, menyingkap tirai, membuka jendela, dan menyalakan lampu.Baru setelah itu kami membuka pintu dan mempersilakan Mina masuk."Wajahmu merah banget. Kalian melakukan hal nggak senonoh, ‘kan?" goda Mina sambil mengelus hidung Sally.Sally menoleh dengan malu-malu, meraih lengan Mina, dan menyandarkan kepalanya dengan manja. "Kak Mina, kamu suka ejek aku. Bagaimana hubunganmu dengan Om Rudi?"Mina melirikku sekilas. "Kami hanya sesekali main bareng, nggak pernah serius."Sally berseru kaget, "Apa? Kak Mina, cowok seperti itu jelas nggak baik. Aku carikan kamu cowok lain."Mina tertawa. "Aku sudah seusia ini. Semua orang hanya bermain-main. Kamu malah menganggapnya begitu serius? Kamu benar-benar mau punya ayah tiri?"Sally menundukkan kepalanya. "Ak

  • Calon Ibu Mertua Sungguh Menggoda   Bab 6

    Tiba-tiba, sebuah tangan lembut menggenggam alatku.Siapa lagi kalau bukan Mina.Dia membalas kenakalanku sebelumnya. Saat aku masih sedang mengobrol dengan Sally, dia sengaja menggodaku.Tangan kecilnya terus mengobarkan suasana, membuatku semakin bergairah."Kalau begitu, kamu harus cepat pulang. Aku sudah basah. Payudaraku juga bengkak banget. Aku butuh diperiksa Dokter James.” Kata-kata Sally membuatku semakin terangsang.Tiba-tiba, napasku tercekat di tenggorokan. Mina merangsang alatku dengan lidahnya.Kemudian, alatku diisapnya erat-erat. Napasku semakin berantakan. Suaraku jadi serak. "Baiklah, dasar siluman genit! Aku akan menghabiskanmu nanti."Sally juga cukup terangsang. Dia berbisik kepadaku, "Tadi aku baru saja telepon Kak Mina. Dia sedang bercinta dengan seorang pria. Sepertinya pria itu sangat hebat. Kamu nggak boleh kalah. Aku juga mau merasakan kepuasan tak berujung."Saat mendengar kata-kata Sally, Mina seolah timbul rasa kompetitif. Dia mulai menggunakan lidahnya un

  • Calon Ibu Mertua Sungguh Menggoda   Bab 5

    Mina tiba-tiba menutupi dadanya dengan tangan. "Nggak boleh, tanganmu mungkin kurang akurat. Aku mau kamu periksa dengan lidahmu."Mina terkesan konvensional, tetapi aslinya sangat liar dan terbuka.Rasa malu yang ditunjukkannya kemarin pasti hanya akting.Aku buru-buru menundukkan kepala, mengecup salah satu putingnya dengan mulutku sambil bergumam tak jelas, "Baik, aku ikuti keinginan Tante."Tahu putih super lembut menyebarkan aroma susu di mulutku. Mina sungguh berbakat. Bahkan setelah membesarkan Sally sampai seusia ini, tubuhnya sendiri pun masih beraroma susu.Dia pasti masih sering mandi susu.Dasar jalang.Entah apakah bagian itu juga beraroma susu…Mina memejamkan mata, merasakan kenikmatan tak berujung, mengeluarkan desahan erotis dari mulut mungilnya.Dia melengkungkan perut bagian bawahnya berulang kali sehingga pahanya yang seksi sesekali mengenai alatku yang sudah sangat keras.Pandanganku menggelap. Aku menekan bagian bawahnya dengan jariku. "Tante Mina, apa bagian ini

  • Calon Ibu Mertua Sungguh Menggoda   Bab 4

    Aku menghabiskan cukup banyak waktu di tempat Melly.Saat aku kembali ke ruang pemeriksaan, Tante Mina pun sudah pergi.Aku mendekati ranjang, bersiap merapikan alas sekali pakai yang berantakan.Tak disangka, aku malah mendapati ada genangan cairan di atas ranjang.Di sebelahnya ada alat USG yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan.Alat itu dibaluti gel transparan.Celana dalam Tante Mina pun tergeletak di lantai.Aku mengambilnya. Pikiranku membayangkan apa yang baru saja terjadi.Setelah aku pergi, Tante Mina masih bernafsu tinggi.Alhasil, dia menggunakan alat USG dan gel untuk melepaskan nafsunya.Betapa menggairahkan dan erotisnya itu.Aku berbaring di sofa, berfantasi tentang adegan tersebut, memegang celana dalam yang menggoda itu di tanganku, memejamkan mata.Aku pun berpura-pura melanjutkan apa yang belum diselesaikan sebelumnya.Hasratku yang terpendam akhirnya terpuaskan.Cairan putih menetes di renda hitam itu, sungguh erotis.Kemudian, aku menyembunyikan celana dalam it

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status