Share

Bab 38 Kecewa dalam diam

"Ruhi...!"sapa Akbar lembut saat ia telah berada disamping sang istri.

Mendengar suara suaminya memanggil, buru- buru Puteri menghapus air matanya, dan menoleh keasal suara. Tanpa berkata, Puteri tersenyum manis kepada Akbar.

"Maafkan aku sayang" ucap Akbar dalam hati.

"Kenapa tadi enggak ajak mas kalau mau jalan? Hhhhmmm...?" Tanya Akbar lembut dan langsung mendudukkan bokongnya disamping istrinya.

"Perginya gak direncanakan mas..!" Jawab Puteri datar, dan membuang pandangannya lurus kedepan.

"Kenapa menangis, hhhmmmm?" Tanya Akbar lagi, dengan merangkul pundak sang istri.

"Teringat sama bunda..." Jawab Puteri sekenanya.

Degg...jantung Akbar berdegup mendengar jawaban Puteri yang dia anggap bohong. Namun Akbar hanya mendesah pelan.

"Engkau menyembunyikan sakit hatimu padaku sayang, sedangkan aku tidak pernah menyembunyikan apapun terhadapmu, walaupun itu menyakitkanmu. Apa engkau akan menganggapku asing lagi seperti saat awal kita menikah?" tanya Akbar pada dirinya sendiri.

Hening...
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status