Share

Sikap Ana

Author: muktipuji90
last update Last Updated: 2023-07-21 00:24:49

Bab 3

"Kak Ana. Kakak sedang apa disini?" tanyaku padanya. 

"Eh Ani. Ini aku barusan ngucapin selamat pada Andi. Kamu dari mana saja?"

tanya dia dengan penuh basa-basi. 

Perasaanku sudah mulai tidak enak padahal tadi jelas-jelas aku berpapasan dengannya saat mau ke toilet tapi dia terlihat cuek kepadaku dan masa bodoh. Ini didepan Mas Andi dan orang lain dia terlihat sok akrab dan baik. 

"Loh kok ini ada dua calon Istri Pak Andi?" tanya salah seorang karyawannya yang bingung melihat aku dan Kak Ana. 

"Iya Pak mereka saudara kembar, kalau yang ini calon istri saya Ani," ucap Mas Andi yang langsung menggandeng tanganku seraya memperkenalkan aku pada para tamu. 

"Oh maaf Pak saya kira Mba ini yang calon istri Bapak," jawabnya. Sambil jari tangannya menunjuk ke arah Kak Ana.

Kulihat Kak Ana senyum-senyum sendiri ketika Bapak tersebut menyebutnya. Sikap Kak Ana sudah mulai aneh menurutku. 

"Bukan Pak. Dia Kakak saya, calon istri dari Mas Rendi, salah satu karyawan disini juga," tegasku. 

"Jadi Mba calon istrinya Rendi? Hati-hati loh Mba! Rendi playboy, dia suka menggoda karyawan perempuan disini," ucap salah satu wanita yang tiba-tiba ikut menyumbangkan suaranya. 

Deg. Seketika kulihat raut wajah Kak Ana yang tadi sumringah berubah menjadi suram setelah mendengar kabar tak sedap tentang calon suaminya. Apakah benar Mas Rendi seperti itu? selama ini yang kutahu Mas Rendi orangnya setia pada Kakakku. Kak Ana yang suasana hatinya sudah berubah kemudian berlalu pergi meninggalkan kami. 

Aku dan Mas Andi izin untuk pergi menemui Ayah Mas Andi yang kulihat beliau sedang duduk menikmati hidangan di mejanya. Mas Andi menarik kursi dan mempersilahkan aku duduk disampingnya. Ada sedikit perasaan canggung saat aku berada di tengah-tengah keluarga Pak Hadi Wijaya. Tapi disisi lain aku sangat bersyukur karena mereka semua menyambutku dengan hangat, tidak memperdulikan statusku yang hanya dari keluarga biasa. Justru sebaliknya aku merasa malu terhadap Mas Andi karena sikap keluargaku kepadanya selama ini. Jarang sekali Ibu dan Kak Ana mau menyambutnya maupun berbicara dengannya, setiap kali Mas Andi datang kerumah. Berbeda dengan Mas Rendi, dia yang selalu Ibu banggakan, disanjung dan disambut ramah oleh Ibu setiap datang kerumah untuk menemui Kak Ana. Karena Ibu merasa sangat bangga mempunyai calon menantu kaya dan punya jabatan. Untung saja Mas Andi tidak mempermasalahkan itu semua.

"Dimakan De itu nasinya, jangan cuma diliatin!" ucap Mas Andi yang membuyarkan lamunanku. 

"Eh iya Mas ini sudah mau habis," jawabku. 

*****

Malam sudah semakin larut. Terdengar rintik gerimis kecil yang membasahi bumi. Hingga tidak ada satupun bintang yang telihat di langit.  Aku meminta Mas Andi untuk mengantarku pulang, tapi kali ini dia akan mengantarku menggunakan mobil miliknya karena diluar sedang gerimis. 

Saat kami memasuki halaman parkir kulihat ada Kak Ana yang masih berdiri disana sambil menelepon seseorang. 

"Apa. Kamu sudah pulang?" ucap Kak Ana pada seseorang yang di teleponnya. Sekilas terdengar olehku karena nada suaranya tinggi seperti sedang marah. 

Aku dan Mas Andi buru-buru untuk masuk kedalam mobil karena gerimis semakin lebat. Saat aku menyentuh gagang pintu mobil terdengar suara panggilan dari Kak Ana. 

"Ani. Aku ikut pulang sama kamu ya! pinta Kak Ana. 

"Loh Rendi mana Kak? bukannya Kak Ana pulang sama dia," ujar Mas Andi. 

"Dia sudah pulang duluan. Aku ditinggal," ucapnya dengan ekspresi wajah yang kecewa. 

"Kenapa kak?" tanyaku penasaran. 

Pikirku mungkin saja Mas Rendi merasa malu setelah tau orang yang selalu di hinanya selama ini ternyata sekarang menjadi Bosnya. Aku tidak bisa membayangkan kedepannya bagaimana hubungan mereka berdua jika bertemu nanti di tempat kerja. 

"Sudahlah ayo kita pulang!" ajaknya. Tiba-tiba Kak Ana menyerobot gagang pintu mobil bagian depan. 

"Loh Kak. Aku duduk didepan. Kakak kan bisa duduk di kursi belakang masih luas!" ungkapku. 

"Gak mau lah. Aku gak terbiasa kalau naik mobil duduk di belakang nanti yang ada aku bisa mual dan pusing. Kamu saja yang duduk di belakang! biyar aku sama Andi didepan," ucapnya memerintah dengan seenaknya sendiri. 

"Tapi Kak,"

Kak Ana tidak menghiraukanku, dia tetap saja menyerobot dan langsung duduk dikursi depan sebelah Mas Andi. Lagi-lagi aku harus mengalah darinya. 

Sepanjang perjalanan pulang aku hanya terdiam karena merasa sedikit kesal kepada Kakaku, Kak Ana lebih banyak berbicara didalam mobil tidak ada rasa malu ataupun tidak enak hati terhadapku sedikitpun. 

Sesampainya dirumah tak lupa kuucapkan terimakasih kepada Mas Andi karena telah mengantarkan kami pulang. Ibu yang keluar dari balik pintu beliau heran karena melihatku dan Kak Ana pulang bersama. Biasanya Kak Ana mana mau pergi bersama denganku. 

"Kalian berdua kok bisa pulang bareng?" tanya Ibu heran. 

"Sudah Bu. Ayo kita masuk! ada hal penting yang mau Ana sampaikan pada Ibu," ucap Kak Ana yang menggandeng tangan Ibu untuk masuk kedalam rumah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang KayaΒ Β Β Berkumpul kembali

    Bab 26Part ini mengandung bawang, mohon siapkan tisu.Ruang IGD yang seharusnya sunyi senyap kini berubah menjadi gaduh. Ana terus berteriak mengusir saudara kembar yang berusaha menenangkan dirinya. Sekuat apapun Ana disaat kondisinya seperti ini dia tidak bisa lari kabur dari Rumah Sakit itu.Ani mencoba mendekati tubuhnya sedekat mungkin dengan Ana. Sebisa mungkin ia tepiskan rasa canggung terhadap Kakaknya. Dipeluknya tubuh yang berbalut kain berwarna biru, baju ciri khas pasien Rumah Sakit. Tak ada respon balik dari tubuh yang terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit."Kak Ana tenang dulu ya Kak! Kakak lagi sakit gak boleh banyak gerak. Izinkan aku tetap disini untuk menemani Kakak," ungkap Ani dengan lembutnya.Perlahan Ana mulai tenang dalam pelukan saudara kembarnya. Ia menangis tersedu, Ani merasakan betapa berat beban yang Kakaknya tanggung saat ini. Sampai ia harus berada di titik terendahnya.Andi yang sempat mendengar teriakan dari ruang IGD merasa takut jikalau terjadi se

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang KayaΒ Β Β Percobaan Bundir

    Bab 25Mobil hitam yang hanya berpenumpang dua orang itu melaju dengan kencang. Menembus gelapnya malam di tengah-tengah keheningan jalanan yang dilewatinya."Mas. Kalau kamu cape dan ngantuk biar gantian aku saja yang nyetir," tawar Ani. Kali ini mereka berdua pergi tanpa didampingi seorang supir."Gak kok De. Lebih bahaya lagi jika kamu yang nyetir dalam keadaan gelisah kaya gini," tolak Andi " kamu lebih baik bantu baca maps biar kita cepat sampai!" pinta Andi.Ani mengangguk lesu. Sesungguhnya dia sudah tidak mau lagi berurusan dengan saudara kembarnya. Tapi saudara tetap saudara dia tidak mungkin tega membiarkan Kakak kandungnya sendiri dalam keadaan terpuruk.Kurang lebih hampir dua jam mereka melangsungkan perjalanan. Dari jarak dua ratus meter Ani melihat gedung Rumah Sakit yang dituju.Tibalah mereka di depan Rumah Sakit yang polisi itu sebutkan. Andi mencari tempat yang masih kosong untuk parkir. Karena rupanya Rumah Sakit sedang banyak pasien, terlihat dari kondisi parkira

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang KayaΒ Β Β Karma

    Bab 24Dalam sekejap semuanya berubah. Seketika. Ana yang tadinya bergelimang harta mendadak menjadi gelandangan. Dia diusir oleh Yulia dari rumah yang diberikan oleh Bagas. Satu-satunya yang tersisa hanya pakaian yang ia kenakan. Semua yang Ana punya di dalam rumah itu dirampas oleh Yulia, karena apa yang Bagas punya berasal dari Yulia. Dia hanya menumpang hidup pada istrinya yang kaya raya. Jangankan untuk melindungi Ana, untuk membela dirinya sendiri saja Bagas sudah tidak mampu karena sudah tertangkap basah mengkhianati istrinya."Pak. Usir dua orang ini dari rumah saya!" perintah Yulia kepada Security yang berjaga di rumahnya."Ta - tapi Bu," Security itu enggan menjalankan perintah Yulia, karena selama ini dia bekerja dengan Bagas."Pak. Cepat usir mereka! apa Bapak mau saya pecat juga?" gertak Yulia."Baik Bu" "Maaf Pak, Bu. Sebaiknya Bapak dan Ibu keluar dari sini!" ucap Security menyeret tangan Bagas."Lepas! saya bisa jalan sendiri"bentak Bagas."Mas. Kamu lakuin sesuatu

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang KayaΒ Β Β Balasan untuk Ana dan Bagas

    Bab 23[Hallo. Yulia] sapa Ani. [Sudah punya nyali kamu ya berani video call. Mana suamiku?] gertak Yulia. [Kamu mau lihat suamimu?][Tidak usah banyak basa-basi kamu wanita penggoda! cepat beritahu dimana kamu sembunyikan suamiku!] cerca Yulia dalam telepon. Begitu bencinya Yulia terhadap Ani yang dia tuduh sebagai penghancur rumah tangganya. [Tenang dulu! setelah ini kamu bisa menarik semua tuduhanmu terhadapku] ujar Ani. Diarahkannya kamera handphonetepat dihadapan suami Yulia. Yang sedang menggandeng tangan Ana, tanpa sepengetahuannya. [Mas Bagas] seru Yulia berteriak memanggil nama suaminya, tapi percuma saja suaminya tidak mendengarnya. [Kamu lihat sendiri kan dia baik-baik saja][Dasar kamu pelakor tidak tahu diri] maki Yulia. [Kamu lihat dulu siapa perempuan yang digandeng suamimu, sebelum menuduhku sembarangan!] Ani memperlihatkan bagas sedang menggandeng tangan Ana melalui video call nya. Perlahan kamera diarahkan tepat di hadapan mereka berdua, tak lupa Ani memperbe

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang KayaΒ Β Β Profesi baru Ana

    Bab 22Wanita yang bergaun hitam diatas lutut dan tanpa lengan. Sangat familiar paras wajahnya, walau di balut make up yang super tebal. Dengan rambut diujungnya yang bergelombang tetap membuat Ani bisa mengenali saudara kembarnya. Ternyata benar kalau wanita yang turun dari mobil mewah itu ialah Ana Kakaknya. Ani membuka pintu mobil bermaksud menemui Ana tapi dicegah oleh Andi. "Sabar De! Kita jangan keluar sekarang!" perintah Andi. "Tapi Mas. Aku sudah gak sabar pengen paksa Kak Ana pulang,""Kamu kan sudah janji sama Mas, De. Kalau jangan paksa dia! biar dia memilih kehidupannya sendiri. Lebih baik kita ikuti dulu saja dia sampai masuk kedalam!"Ani terpaksa mengikuti perintah suaminya demi bisa bertemu Ana. "Kita keluar sekarang dan masuk kedalam!" ajak Andi kepada Pak Supri dan Ani. Mereka bertiga diam-diam masuk kedalam club malam. Berjalan beriringan dengan para pengunjung agar tidak dicurigai. Ani yang baru pertama kali datang ketempat macam itu, ia sangat terkejut dengan

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang KayaΒ Β Β Siapa Yulia?

    Bab 21Dengan parasnya yang cantik seorang wanita muda sedang duduk di lobby perusahaan milik Andi. Dari penampilannya terlihat sekali kalau dia orang berada. Pakaian, sepatu dan tas yang dia kenakan semuanya barang mahal. Hingga banyak pasang mata tertuju padanya, tak sedikit dari mereka yang melihat berbisik-bisik membicarakan wanita yang sedang duduk di sofa berwarna hitam. "Eh Sar. Kamu tau gak? denger-denger wanita yang duduk di sebelah sana, itu istri selingkuhan Bu Ani loh. Dia kesini mau ngelabrak Bu Ani," ungkap salah seorang Receptionist. "Yang benar saja kamu La! Jangan nyebar gosip yang belum jelas kebenarannya. Salah-salah nanti kita yang kena tegur sama Bos. Lagi pula Bu Ani itu orangnya kalem, gak banyak tingkah, baik, lemah lembut. Masa dia selingkuh sama suami orang. Gak mungkin ah," ujar Receptionist satunya. Karena kebetulan disitu ada dua Receptionist yang sedang berjaga. "Belum tentu tau Sar! orang kalem itu di luar sana gak liar,""Sudah Ah. Jangan gibahin ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status