Share

Jangan pernah berharap pada hembusan angin kosong

'Seperti berharap pada hembusan angin kosong yang harus siap menelan pahitnya kekecewaan'

    🍃🍃🍃

Canda tawa yang mengiringi langkah Ayana dan Bisma sungguh membuat hati Tika muak. Ia sudah tak bisa lagi menahan sabar kala dihadapkan dengan suasana yang seperti ini. 

"Lama banget lo di toilet, ngapain?" keberadaan Leo yang bersandar di tembok dekat toilet perempuan, membuat Tika sontak mundur teratur saking terkejutnya.

"Ya ampun Le, ngagetin aja. Untung Tika gak jantungan!" suara Tika yang begitu memekikan telinga, membuat Leo dengan sigap menutup kedua telinganya.

"Ya emang untung, tapi Tik bisa gak kalau volume suara lo itu diturunin sedikit? Pengang nih kuping, masih untung kalau suara lo bagus kaya Ayana. Lah, ini? Cempreng!"

Lagi, lagi Ayana yang ia puji dihadapan Tika. Mau sampai kapan mereka mengagung-agungkan Ayana pada siapa pun? Sungguh, moodnya sekarang begitu sangat buruk.

"Terserah lo aja Le, gue pusing!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status